Bagaimana Cara Menyusun Sistem Penggajian yang Optimal dan Adil

Sistem penggajian – Setiap orang yang bekerja pasti akan mendapatkan hak berupa gaji. Gaji yang di dapatkan oleh setiap orang sudah tentu pasti akan berbeda karena setiap keahlian pasti memiliki apresiasi yang berbeda apalagi untuk beberapa latar belakang pendidikan yang berbeda.

Namun, setiap perusahaan yang seharusnya sudah memiliki sistem penggajian yang matang terkadang malah tidak memiliki sistem apapun dan hanya berdasarkan cara perhitungan yang manual.

Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda untuk sistem penggajian yang akan mereka gunakan untuk menggaji setiap karyawan yang bekerja di sana dari bagian paling rendah sampai jabatan yang paling tinggi.

Saat menyusun gaji dengan menggunakan sistem tentu saja tidak bisa hanya asal-asalan atau dengan menggunakan feeling semata karena gaji adalah mutlak hak setiap karyawan dan biasanya sejak pertama kali masuk, karyawan sudah akan melakukan kesepakatan antara bagian HRD atau atasannya langsung untuk jumlah gaji yang akan mereka terima setiap tanggal penggajian.

Sekilas Tentang Sistem Penggajian yang Banyak Digunakan

Sistem penggajian saat ini sudah bisa menggunakan sebuah program yang memang dirancang untuk melakukan proses seperti ini sehingga perhitungan gaji akan benar dan tidak salah.

Selain itu, dalam perhitungan gaji, juga akan ada hal lain yang masuk biasanya seperti perhitungan uang lembur, perhitungan bonus, dan juga insentif untuk karyawan-karyawan yang melakukan prestasi pencapaian target, kerja lembur atau extra time dan berhasil mencapai penghargaan tertentu.

Ini semua harus dihitung dengan benar sehingga tidak terjadi kekeliruan yang mengakibatkan rasa kecewa karyawan yang menganggap perusahaan tidak adil dalam memberikan gaji. Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa tahapan yang harus Anda lewati dan lakukan dalam melakukan dan membuat sistem penggajian di perusahaan Anda.

Tahapan Membuat Sistem Penggajian Karyawan

Sistem penggajian di setiap perusahaan biasanya akan langsung dilakukan oleh pusat dan dibuat oleh bagian HRD oleh bagian payroll. Beberapa hal dan tahapan itu antara lain adalah:

1.Analisa Karyawan dan Jabatan

Setiap karyawan dan setiap jabatan harus di analisa mengenai kondisi jabatan seperti berat atau tidaknya pekerjaan, tinggi rendahnya jabatan dan juga wewenang apa saja yang harus dilakukan oleh karyawan yang berada pada jabatan tersebut.

Proses analisa ini sudah bisa mulai dilakukan pada saat sejak pertama kali proses rekruitment karyawan dilakukan karena pada saat itu akan ada seleksi wawancara yang juga proses dealing gaji akan masuk di dalam nya. Analisa juga masuk sampai ke tahapan promosi karyawan dalam setiap jabatan dan juga tinggi rendahnya latar belakang pendidikan dan pengalaman yang telah dimiliki nya.

2.Analisa Bobot Resiko Jabatan

Proses yang kedua adalah menganalisa setiap jabatan mulai dari besar atau sedikit resiko yang akan di hadapi, tanggung jawab ataupun kewajiban misalnya saja harus membawahi 50 karyawan yang pasti tanggung jawabnya sangatlah besar. Setiap jabatan harus diuraikan dengan lebih spesifik sehingga antara jabatan satu dan yang lainnya tidak akan tumpang tindih atau tertukar antara gaji sebagai hak jabatan tertentu dengan jabatan yang lainnya.

3.Analisa Tujuan Jabatan

Lalu yang ketiga yang harus Anda miliki adalah analisa setiap jabatan dengan mengetahui tujuan setiap jabatan dan posisi yang ada di perusahaan Anda. Jangan sampai jabatan tinggi dengan intensitas tinggi dan tingkat stress yang tinggi gajinya malah lebih rendah dari pada bagian yang tanggung jawabnya kecil.

Untuk besaran jumlah gaji, upah lembur, insentif atau bonus biasanya akan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu. Setiap bagian pun akan mendapatkan hak yang berbeda. Inilah kenapa sistem penggajian tidak bisa dianggap sepele dan sederhana karena mencakup banyak hal di dalam nya. Penyusunan sistem dalam penggajian juga masuk ke dalam perhitungan skill dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan dan jabatan.

Jelas saja karyawan yang memiliki kemampuan tinggi dengan cara pikir dan terobosan yang lebih kreatif akan berhak untuk mendapatkan jumlah nominal gaji yang juga lebih tinggi. Tidak ada salahnya dalam metode dan sistem penyusunan gaji bagian payroll juga harus melakukan ranking atau rate dan tinggi rendahnya sehingga pada akhirnya akan terlihat semua nya dengan jelas.

Selain itu yang harus Anda ketahui juga proses penyusunan gaji harus secara transparan, detail, jelas dan terstruktur juga jangan sampai penggajian menggunakan perasaan atau subjektif di dalam nya. Ini jelas akan membuat sistem yang sudah ada jelas akan menjadi rusak dan profesionalisme dalam bekerja tidak akan berlangsung dengan baik.

Untuk perhitungan bonus dan juga pembagian laba dan keuntungan perusahaan juga sudah bisa ditemukan sistem nya sehingga akan lebih memudahkan Anda dalam memasukkan angka-angka yang diperlukan dengan rumus yang sudah di sepakati oleh atasan di perusahaan Anda dengan begitu secara otomatis sistem akan melakukan perhitungan sendiri dengan hasil yang akurat.

Kesimpulan

Sekalipun begitu, perusahaan sudah pasti memiliki standard penggajian untuk setiap jabatan dan karyawan yang ada sehingga Anda hanya perlu melakukan penyesuaian di beberapa sisi untuk mendapatkan jumlah gaji yang diharapkan.

Perhitungan dalam sistem penggajian juga harus mempertimbangkan masa kerja setiap karyawan karena setiap karyawan berhak untuk mendapatkan kenaikan gaji dari masa kerja dan pengabdiannya di perusahaan tersebut.

Jangan sampai pegawai yang sudah lama bekerja malah gajinya jauh lebih kecil dari pegawai yang baru masuk karena perusahaan Anda lupa untuk memperhatikan kesejahteraannya. Kenaikan gaji secara berkala perlu untuk dilakukan sehingga karyawan juga akan merasa dirinya dihargai dan diapresiasi dengan hak yang diberikan perusahaan secara konsisten.

baca juga: Metode untuk Sistem Penggajian Karyawan yang Efektif