Aplikasi KPI MyKinerja dan Info Biaya Langganan Aplikasi

Coba jawab dulu dua pertanyaan super penting ini :

  1. Apakah kantor atau perusahaan Anda selama ini masih mengelola penilaian kinerja dan KPI karyawan secara manual dan kurang efisien?
  2. Apakah kantor atau perusahaan Anda ingin mengelola KPI dan kinerja SDM Anda dengan software KPI yang user-friendly dan mudah digunakan?

Jika Anda menjawab YES dan YES untuk dua pertanyaan tersebut, SELAMAT, Anda telah berada pada tempat yang tepat.

Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, saya menghadirkan Aplikasi KPI MyKinerja atau Software KPI yang Super Powerful.

Dalam aplikasi KPI MyKinerja ini, kantor atau perusahaan Anda akan mendapatkan paket :

  1. Program aplikasi atau software KPI berbasis web, dan dapat diakses oleh seluruh pegawai secara mudah dan praktis. Aplikasi KPI ini dengan mudah bisa diakses di mana saja, baik melalui desktop, laptop ataupun smartphone.
  2. Aplikasi kami memudahkan setiap atasan untuk memantau kinerja dan pencapaian KPI bawahannya. Melalui tampilan friendly user interface, setiap atasan bisa mudah mampu melakukan monitoring kinerja bawahan serta memberikan umpan balik melalui fitur yang telah kami sediakan.
  3. Kami juga menyediakan Template Tabel KPI yang Siap Pakai untuk beragam jabatan dalam perusahaan, dan juga untuk semua posisi; sehingga membantu team Anda untuk menyusun KPI yang akurat dan berkualitas tinggi.

Wah, saya berminat sekali dengan aplikasi KPI ini, pak Yodhia. Berapa investasinya?

Aplikasi KPI MyKinerja dijual dengan sistem langgan yang sangat murah.

Biaya langganan normal aplikasi MyKinerja adalah sbb :

  1. Paket SMALL (berlaku untuk seluruh pegawai perusahaan dengan jumlah pegawai sampai 100) = Rp 195 ribu/bulan
  2. Paket MEDIUM (berlaku untuk seluruh pegawai perusahaan dengan jumlah pegawai 101 – 500) = Rp 295 ribu/bulan
  3. Paket BIG (berlaku untuk seluruh pegawai perusahaan dengan jumlah pegawai di atas 500 sd 1000) = Rp 495 ribu/bulan

Nah, dalam launching ini ada DISKON 84% untuk biaya langganan pada 1 tahun (atau 12 bulan) pertama, sehingga biaya langganan menjadi sbb :

  1. Paket SMALL = Rp 30 ribu/bulan

  2. Paket MEDIUM = Rp 45 ribu/bulan

  3. Paket BIG = Rp 75 ribu/bulan

WOW, biaya langganan yang luar biasa ekonomis, dibanding biaya pembuatan software yang memakan biaya hingga ratusan juta rupiah.

Bayangkan, hanya dengan biaya mulai Rp 30 ribu per bulan (lebih murah daripada biaya parkir selama sebulan !!) Anda dan team sudah bisa menggunakan APLIKASI KPI yang modern dan canggih.

Biaya langganan di atas berlaku untuk SELURUH PEGAWAI di kantor Anda. Jadi bukan biaya per user; tapi sudah meliputi semua pegawai di kantor Anda.

Segera manfaatkan DISKON 84% untuk langganan tahun pertama ini.

Berikut manfaat luar biasa jika kantor Anda berlangganan Aplikasi KPI MyKinerja :

  • Dengan biaya mulai hanya Rp 30 ribu/bulan (lebih murah dibanding biaya paket data sebulan!!), Anda dan semua pegawai dikantor Anda sudah bisa menggunakan software KPI yang modern, serba digital dan mudah digunakan.
  • Jika Anda berlangganan, Anda dan team segera akan mendapatkan PANDUAN tutorial yang super lengkap x komplet, tentang bagaimana cara menggunakan aplikasi KPI MyKinerja dengan mudah dan mulus.
    • Panduan step by step tersedia dalam format video tutorial yang menarik x PDF yang mudah dipahami.
    • Anda juga bebas konsultasi dengan saya and team setiap saat (anytime) tentang cara pemakaian aplikasi KPI MyKinerja.
  • Anda juga tidak perlu bingung membuat KPI untuk para pegawai di kantor Anda. Sebab dalam aplikasi MyKinerja, telah disediakan telah disediakan katalog KPI untuk semua divisi dalam perusahaan, dan mencakup puluhan bisnis (mulai bisnis manufakturing, retail, café x resto, rumah sakit, lembaga pendidikan, mining, bank dan keuangan, hotel, real estate, distributor, online shop, dan banyak lagi).
    • Anda tinggal pilih KPI-nya, dan masukkan ke dalam aplikasi MyKinerja. Done. Sangat praktis bukan.
  • Anda juga bisa menggunakan aplikasi MyKinerja untuk melakukan Performance Appraisal di kantor Anda dengan mudah. Tidak perlu lagi dengan cara manual yang ribet dan melelahkan. Semua serba otomatis dan mudah dipantau secara digital.

Oke Pak Yodhia, saya berminat sekali dengan aplikasi MyKinerja ini. Bagaimana saya melakukan pemesanannya?

Cara pemesanan aplikasi MyKinerja, mudah sekali :

Langkah 1 : Lakukan pembayaran sesuai paket yang Anda pilih. Oh ya, biaya langganan wajib dibayarkan setahun sekali ya; sehingga total pembayaran yang harus dibayarkan pada langganan tahun pertama ini adalah sbb :

  • Paket SMALL : Rp 30 ribu x 12 bulan = Rp 360 ribu
  • Paket MEDIUM : Rp 45 ribu x 12 bulan = Rp 540 ribu
  • Paket BIG : Rp 75 ribu x 12 bulan = Rp 900 ribu

Lakukan pembayaran pada salah satu nomer rekening berikut:

  • Bank Mandiri – No Rek. 167 000 477 6356 a/n PT. Manajemen Kinerja Utama
  • Bank Permata – No Rek. 410 130 0302 a/n PT. Manajemen Kinerja Utama

Langkah 2 : Informasikan transfer yang telah Anda lakukan kepada kami ke alamat WhatsApp kami pada : 0817.4823.235.

Konfirmasi transfer pembayaran, harus disertai dengan informasi berikut :

Nama Anda
Nama Perusahaan atau Kantor Anda
Alamat email Anda
Saya mau daftar MyKinerja

Harap disertakan bukti transfer – bisa berupa struk mobile banking, notifikasi internet banking, ataupun image struk bukti transfer.

Langkah 3 : Setelah kami menerima order Anda, maka kami akan mereply baik melalui WA dan email dengan informasi sbb :

  • Panduan lengkap dan step by step : tentang cara menggunakan aplikasi MyKinerja (panduan tersedia baik dalam file PDF dan juga aneka video tutorial yang ringkas, padat dan bergizi).
  • Nomer whatsapp dan alamat email kami dimana Anda bebas mengajukan pertanyaan dan konsultasi kapan saja (anytime) tentang cara mengelola kinerja SDM kantor Anda melalui aplikasi MyKinerja.
  • Kuitansi sebagai bukti pembayaran (yang bisa digunakan untuk reimburse ke bagian Keuangan peruahaan Anda).

Segera berlangganan aplikasi KPI dengan biaya yang super hemat ini. Manfaatkan DISKON 84% yang sangat luar biasa.

Memakai software KPI yang canggih tidak harus dengan biaya puluhan atau ratusan juta. Cukup hanya dengan biaya mulai Rp 30 ribu/bulan, SEMUA pegawai x atasannya di kantor Anda sudah bisa memantau pencapaian KPI dengan mudah.

Salam sukses mulia,
Yodhia Antariksa, Msc in HR Management

Perbedaan Sistem Training dan Learning Management Untuk Kepentingan SDM Perusahaan

perbedaan sistem training dan learning management

Berkenaan dengan training management system (TMS) dan learning management system (LMS), keduanya terdengar mirip, namun sebenarnya tidaklah sama. TMS dan LMS merupakan HR tools atau aplikasi yang dapat membantu SDM perusahaan menjalankan program pelatihan karyawan yang efektif. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam fungsinya. Berikut penjelasan mengenai perbedaan sistem training dan learning management yang akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.

Definisi Training Management System (TMS)

TMS digunakan dalam proses perekrutan, pengembangan, dan pengelolaan bakat karyawan dalam perusahaan. Empat contoh bidang TMS yang paling umum digunakan untuk kepentingan SDM perusahaan adalah:

  • Rekrutmen dan orientasi
  • Pembelajaran dan pengembangan
  • Manajemen kinerja
  • Manajemen penghargaan

Selain itu, TMS yang efektif akan membantu memberikan kejelasan proses kerja karyawan. Misalnya, karyawan baru akan lebih memahami peran dan tanggung jawabnya di perusahaan. Tak hanya itu, HR tool ini dapat memberikan sebuah insentif untuk dapat meningkatkan produktivitas dan keterlibatan karyawannya.

Sistem TMS juga dikaitkan dengan pelatihan berbasis instruktur (instructor-based training). Ini membantu dalam mengoptimalkan proses pelatihan back-office. Contohnya dalam sistem penjadwalan, pelaporan, pengelolaan administrasi, dll.

Sebagai sebuah alat untuk menyelenggarakan program pelatihan kerja karyawan, berikut contoh pemakaian TMS yang bisa anda pahami lebih detail:

  • Video dengan seorang instruktur yang menunjukkan cara melakukan tugas-tugas tertentu seorang karyawan.
  • Merancang kuis, penilaian, dan kontes dengan tujuan untuk konsolidasi dan pemeliharaan keterampilan karyawan.
  • Membuat sistem tracking progres pekerjaan karyawan untuk memfasilitasi dan membantu dalam penyelesaian semua tugas.
  • Pihak manajemen memiliki akses ke TMS untuk melacak kemajuan karyawan dan memastikan bahwa mereka mengikuti pelatihan sesuai arahan.

Definisi Learning Management System (LMS)

Sistem LMS merupakan aplikasi pembelajaran dan pengembangan profesional karyawan yang dapat diterapkan SDM perusahaan ke dalam proses orientasi karyawan mereka. Banyak platform LMS berbasis cloud yang memungkinkan untuk diakses secara remote. Selebihnya, LMS menggabungkan sistem database dalam perangkat digital untuk mengelola kurikulum, materi pelatihan, alat evaluasi, dll.

Faktanya, cara terbaik agar anda memahami sistem LMS yaitu dengan mengetahui bagaimana sistem tersebut digunakan dan diterapkan. Beberapa sistem LMS berukuran besar dan kompleks yang digunakan oleh ribuan pengguna. Lalu, ada juga yang memakai LMS dengan instalasi kecil yang hanya diakses oleh sekelompok karyawan untuk pelatihan internal.

Tak hanya itu, LMS membantu perusahaan dalam pengelolaan laporan dan juga tracking program pelatihan dan pengembangan karyawan. Selanjutnya, Anda dapat lebih memahami fungsi LMS melalui contoh berikut:

Materi pembelajaran untuk tim penjualan— Tim penjualan mempersiapkan peluncuran produk baru yang akan segera dirilis. Perusahaan dapat menggunakan aplikasi LMS dalam pembuatan slideshow, video dan dokumentasi, kuis atau tes, dan juga sertifikasi.

Ketika persiapan pelatihan sudah siap, karyawan dapat masuk ke akun LMS masing-masing dan mengakses konten pelatihan tersebut. Setelah menyelesaikan pelatihan tersebut, karyawan dapat mengikuti kuis atau tes terkait. Jika dinyatakan lulus, mereka akan mendapatkan sertifikasi yang membuktikan bahwa mereka sepenuhnya terlatih dan memiliki pengetahuan tentang produk penjualan tersebut.

Disini, SDM perusahaan dapat mengembangkan dan melatih karyawan mereka tanpa harus hadir dalam sesi tatap muka di lokasi pelatihan. Untuk itu, membantu organisasi mengelola online learning adalah peran utama LMS. Seperti yang Anda ketahui, dengan penggunaan LMS, Anda akan dapat mengawasi talenta karyawan Anda dan mengajari mereka talenta baru.

4 Perbedaan Sistem Training dan Learning Management

Meskipun aplikasi TMS dan LMS memiliki kesamaan untuk kebutuhan pembelajaran karyawan dalam suatu perusahaan, namun fungsinya cukup beragam. Apa sebenarnya perbedaan sistem training dan learning management, terletak pada fungsinya. Namun terdapat juga perbedaan dalam hal prinsip yang mengatur sistem, fitur, serta penggunanya.

Fungsi

TMS dirancang untuk mengembangkan dan mempertahankan talenta karyawan. Riset menemukan bahwa banyak karyawan meninggalkan perusahaan mereka karena rendahnya orientasi kerja dan kurangnya kejelasan mengenai tugas dan harapan pekerjaan. Maka dari itu, SDM perusahaan haruslah memprioritaskan retensi sebagai strategi untuk berinvestasi dalam TMS untuk memastikan orientasi yang efisien.

LMS hadir sebagai aplikasi yang dirancang untuk membantu Anda mengelola, mendokumentasikan, dan melacak kursus pendidikan dan program pelatihan karyawan. Konsep LMS ini adalah sebagai e-learning yang mendorong pembelajaran dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Prinsip

Ciri dasar yang membedakan TMS dengan LMS adalah prinsip yang mengatur masing-masing sistem. TMS berkisar pada empat pilar, yaitu perekrutan, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta manajemen kompensasi. Komponen training manajemen ini lebih fokus pada orientasi dan pelatihan karyawan baru untuk lebih mengembangkan bakat mereka secara alami.

Sementara itu, LMS adalah pembelajaran yang melibatkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Oleh karena itu, prinsipnya memungkinkan untuk diterapkan secara luas di lingkungan akademik dan juga dunia bisnis.

Fitur

TMS dan LMS hadir dengan fitur sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut gambaran singkat fitur TMS dan LMS:

TMS

  • Orientasi/pelatihan
  • Pengujian, penilaian, dan sertifikasi
  • Tinjauan kinerja dan kompetensi
  • Pengembangan kepemimpinan dan penyeleksian bakat
  • Pembelajaran kolaboratif
  • Administrasi pembelajaran e-learning

LMS

  • Perancangan pembelajaran/kursus
  • Penyimpanan file, dokumen, dan data yang terpusat
  • Perancangan kuis atau tes dan sertifikasi
  • Pelaporan dan analitik

Pengguna

Untuk TMS, pengguna utamanya adalah para eksekutif dan manajer SDM yang bertugas merekrut dan mengatur karyawan baru. Para profesional SDM ini bertanggung jawab untuk merekrut calon pekerja yang memenuhi syarat, memberikan orientasi karyawan baru dll.

Pengguna utama LMS adalah mereka yang mengikuti kursus pembelajaran, seperti instruktur, administrator, pemimpin tim, dan karyawan. Banyak orang di setiap organisasi dapat menggunakan sistem manajemen ini.

Terutama karyawan yang dipilih oleh manajer departemen untuk mempelajari keterampilan baru atau keterampilan yang sudah ada.

Jadi, kesimpulannya yaitu training dan learning karyawan merupakan elemen penting dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis demi kepentingan SDM perusahaan. Dengan mengetahui perbedaan sistem training dan learning management diatas, anda dapat memilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

Terlepas dari perbedaannya, TMS dan LMS paling tepat jika dilihat dari fungsi pelengkap yang mereka tawarkan. Karyawan yang berkembang, terampil, terdidik, dan terlibat adalah salah satu faktor terpenting di balik kesuksesan SDM perusahaan. Baik TMS maupun LMS, dapat membantu Anda mencapai hal tersebut. Karena keduanya dapat mencakup siklus hidup karyawan di perusahaan, mulai dari perekrutan, pelatihan dan pengembangan, serta penilaian kinerja.

Definisi dan Contoh Penerapan Analisa Beban Kerja

Setiap orang bekerja memiliki workload atau beban kerja masing-masing yang pembagiannya didasarkan atas manajer. Seorang manajer harus mampu menganalisa beban kerja agar mampu membagi secara merata atau adil ke anak buahnya. Pembagian yang merata tersebut didasarkan atas perhitungan dengan rumus khusus. Apabila Anda hendak menghitung workload, maka lihat contoh penerapan analisa beban kerja yang akan kami jelaskan berikut.

contoh penerapan analisa beban kerja

Definisi Analisa Beban Kerja

Analisa beban kerja atau workload merupakan berat atau tidak suatu pekerjaan yang diemban oleh pegawai atau suatu tim. Tentu saja hal tersebut juga didasarkan atas kebijakan di setiap perusahaan. Proses analisa tersebut harus dilakukan seakurat mungkin agar tidak ada karyawan yang mengalami burnout. Tujuan dari pembagian job yang merata juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan performa perusahaan. Sedangkan berdasarkan E-training Online, analisa beban kerja mampu membantu perusahaan dalam mencapai efisien dan efektivitas penyelesaian proyek. Kini pembagian tugas terhadap para pegawai dapat dilakukan online sehingga tidak lagi harus bertatap muka langsung. Keberadaan software juga sangat membantu para manajer untuk mengawasi siapa saja yang masih longgar dan telah mengemban tugas cukup banyak. Software tersebut bersifat real-time yang mana membuat para pegawai dapat mengetahui tugas yang diberikan secara langsung.

Beberapa Metode dan Contoh Penerapan Analisa Beban Kerja

Selanjutnya kami akan membahas tentang metode-metode yang biasa dipakai para tim proyek atau manajer dalam menghitung beban kerja. Berdasarkan Employers Glints, beberapa metode perhitungan workload adalah perhitungan performa, perhitungan psikologikal, dan perhitungan subjektif. Penjelasan dari masing-masing perhitungan beban kerja dapat Anda lihat berikut.

  1. Perhitungan Performa

Manajer maupun pemimpin tim dapat melihat beban kerja anak buah melalui performa mereka. Berikan nilai dari performa setiap pegawai dan masuk dalam metode yang paling sering dipakai. Hanya saja dalam proses menganalisa, seorang manajer atau pemimpin tim perlu untuk bersikap objektif, kuantitatif, validasi yang tepat, dan keselarasan terhadap program lainnya. Seluruh faktor pertimbangan tadi disampaikan oleh Wreathall pada tahun 2000. Pada proses menghitung akan melibatkan berbagai langkah, seperti mengumpulkan, menganalisa, dan mengevaluasi proyek. Namun metode ini juga memiliki beberapa tantangan, seperti ada kemungkinan karyawan yang tidak meraih prestasi selama beberapa tahun terakhir. Solusi dari permasalahan tersebut adalah menjalankan komunikasi intensif terhadap proyek yang Tengah dikerjakan. Berikan poin-poin yang perlu anak buah capai agar proyek selesai tepat waktu dan baik menurut klien.

Perhitungan Psikologikal

Metode kedua dalam menghitung beban kerja adalah perhitungan psikologikal. Cara perhitungan psikologikal dilakukan dengan mengamati dan mencatat apakah ada karyawan yang mengalami masalah fisik atau mental akibat beban kerja berlebih. Salah satu hal yang bisa diperiksa dari kondisi fisik adalah konsumsi oksigen maksimal dan detak jantung. Namun metode tersebut semata-mata hanya dipakai untuk mengetahui penurunan kondisi fisik. Sedangkan penilaian terhadap mental dapat dilakukan dengan menggunakan MBI atau The Maslach Burnout Inventory) yang pertama kali dipublikasi pada tahun 1981. Menurut website Harvard Business Review, MBI memiliki kelemahan sehingga perlu dikombinasikan bersama tools lainnya.

  • Perhitungan Subjektif 

Metode terakhir adalah perhitungan subjektif yang dikelompokkan menjadi tiga. Ketiga metode perhitungan tersebut yakni Bedford Rating Scale (BFRS), Intantaneous Self Assessment (ISA), and NASA Task Load Index (TLX). Setiap penjelasan dari metode perhitungan beban kerja dapat Anda simak berikut.

  • Metode Perhitungan Bedford Working Rating Scale (BFRS)

Pada awalnya BFRS digunakan untuk menghitung beban kerja pilot. Berdasarkan Congress of the International Council of the Aeronautical Sciences (2018), penilaian ini masih digunakan bagi pilot yang bekerja di pesawat canggih yang telah memanfaatkan system automation. Sekarang penggunaan dari metode BFRS tidak hanya di bidang penerbangan tetapi juga bidang lainnya. Tentu saja penggunaan metode didasarkan atas kesesuaian dengan variable atau konteks yang mirip. Pada metode ini menilai apakah suatu workload dapat terselesaikan dengan baik. Kemudian apakah jenis pekerjaan yang dibebankan ke pegawai cocok dan seberapa bagus hasilnya. Rating dari metode ini dimulai dari angka 1 sampai 10. Angka 1 menunjukkan angka beban kerja yang terlalu longgar. Sedangkan angka 10 menunjukkan beban kerja yang terlampaui berat sehingga beberapa pekerjaan terbengkalai. Contoh penerapan analisa beban kerja untuk metode ini adalah pilot yang memiliki beban kerja di angka 5, berarti memiliki workload yang jauh dari kata overload.

  • Metode Perhitungan Instantaneous Self-Assessment (ISA)

Menurut Sky Library, metode ISA ini memiliki 5 kunci penilaian atas beban kerja. Angka 2 berarti beban kerja yang sangat ringan sehingga pegawai mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Sedangkan semakin mengarah ke 5, maka beban kerja semakin tinggi. Bahkan ada banyak deadline yang tidak terselesaikan dengan baik dan pegawai tampak sangat kelelahan. Angka 5 juga dapat diartikan bahwa pegawai tersebut rentan mengalami burnout. Penilaian ini adalah yang paling mudah dilakukan menurut Glints. Contoh penerapan analisa beban kerja untuk metode ini yakni pegawai A dilakukan penilaian bahwa nilai workloadnya adalah 2. Sedangkan pegawai B memiliki beban kerja dengan penilaian 4. Manajer bisa saja menganalisa kemampuan pegawai A apakah dapat mengemban tugas lebih banyak ketika ada proyek baru masuk. Pegawai B sendiri sebaiknya tidak diberikan tambahan pekerjaan karena dapat membuatnya overload alias masuk tahapan penilaian 5.

  • Metode Perhitungan NASA Task Load Index (TLX)

Metode perhitungan workload yang terakhir adalah TLX. Metode ini memungkinkan manajer untuk menghitung beban kerja secara multi-dimensional. Alhasil penilaian ini lebih memuat penilaian keseluruhan. Berbagai bahan pertimbangan yang masuk dalam TLX berupa mental demands, physical demands, temporal demands, dan own performance. Mental demands terdiri atas memberikan keputusan, melakukan perhitungan, daya ingat, dan mencari. Physical demands merupakan kemampuan fisik yang diperlukan seseorang dalam menyelesaikan suatu job. Kemudian temporal demands berhubungan dengan tekanan dan waktu yang diperlukan untuk menuntaskan suatu task. Ada beberapa proyek yang pastinya memerlukan ketepatan dan juga penyelesaian yang cepat. Lalu, own performance adalah tingkat kepuasan atas pencapaian tugas (seberapa berhasil). Tentu saja hal tersebut juga berkaitan dengan target dari suatu proyek apakah tercapai atau tidak berdasarkan Jurnal Serambi Engineering (2023) yang dilaporkan oleh Mohammad Al-Farizi F. S. dan Dene Herwanto.

Ini Tahapan Kunci dalam Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja adalah salah satu hal yang wajar dilakukan di dunia kerja. Selain untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan, penilaian ini juga penting bagi para karyawan. Banyak perusahaan yang menggunakan penilaian ini sebagai dasar pemberian bonus dan gaji. Termasuk juga untuk pengambilan keputusan administrasi lain seperti mutasi atau bahkan pemutusan hubungan kerja (atau PHK).

Apa Itu Penilaian Kinerja

Secara berkala, perusahaan akan melakukan penilaian terhadap para pegawai untuk menentukan langkah perusahaan. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kerja para pegawai dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, penilaian ini bisa memberi tahu perusahaan jika ada masalah di tingkat kepegawaian dan berimbas pada kinerja mereka.

Ada dua nilai penting dalam pelaksanaan penilaian kinerja. Yang pertama adalah dilaksanakan secara rutin dan juga objektif. Menggunakan key performance index atau KPI sebagai dasar penilaian, perusahaan dapat mengetahui jika ada peningkatan atau penurunan kinerja pada karyawan. Bahkan sebelum pegawai tersebut menyadarinya.

Continue reading

Ini Dia Fungsi Aplikasi KPI untuk Perusahaan

fungsi aplikasi KPI untuk perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan faktor krusial dalam menjaga daya saing dan pertumbuhan bisnis. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu memantau dan mengukur pencapaian mereka secara efektif. Salah satu alat yang muncul dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu dalam upaya ini adalah Aplikasi Indikator Kinerja Utama (KPI). Fungsi aplikasi KPI untuk perusahaan tergolong cukup krusial.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengapa Aplikasi KPI sangat penting untuk perusahaan, bagaimana mereka bekerja, serta manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja mereka.

Mengenal Pengertian dan Fungsi Aplikasi KPI untuk Perusahaan

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, perusahaan perlu memiliki alat yang efektif untuk mengukur dan memantau kinerja mereka guna mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Salah satu alat yang semakin populer digunakan adalah Aplikasi Indikator Kinerja Utama (KPI).

Aplikasi KPI merupakan perangkat lunak atau sistem yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan memantau indikator kinerja utama (KPI) mereka. KPI adalah ukuran-ukuran yang diidentifikasi sebagai cerminan langsung dari pencapaian tujuan dan kesuksesan suatu perusahaan.

KPI dapat berkaitan dengan berbagai aspek bisnis, seperti keuangan, penjualan, kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan banyak lagi.

Aplikasi KPI memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis data yang berkaitan dengan indikator-indikator kinerja ini. Informasi yang dihasilkan kemudian dipresentasikan dalam bentuk visual yang mudah dipahami, seperti grafik, tabel, dan laporan.

Dengan menggunakan Aplikasi KPI, perusahaan dapat mengamati tren, mengidentifikasi masalah potensial, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja mereka.

Pentingnya Aplikasi KPI dalam Pengelolaan Perusahaan

Aplikasi KPI telah menjadi alat yang tidak dapat diabaikan dalam pengelolaan perusahaan modern. Dengan mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan memberikan pandangan yang jelas tentang kinerja bisnis, Aplikasi KPI membantu perusahaan dalam mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dan responsif dalam mencapai kesuksesan.

Dalam dunia bisnis yang didorong oleh data, Aplikasi KPI adalah kunci untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dan tetap berada di garis depan persaingan.

Sementara, pentingnya aplikasi KPI dalam pengelolaan perusahaan dapat Anda simak sebagai berikut.

  1. Pemantauan Kinerja yang Akurat

Aplikasi KPI membantu perusahaan dalam memantau kinerja mereka secara akurat dan real-time. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat diintegrasikan ke dalam satu platform, memungkinkan manajemen untuk melihat gambaran lengkap tentang bagaimana perusahaan berperforma.

  • Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data

Keputusan yang baik harus didasarkan pada data yang kuat. Aplikasi KPI membantu dalam menganalisis data dan mengidentifikasi tren yang signifikan. Dengan informasi yang akurat dan terkini, manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan mengarah pada hasil yang lebih baik.

  • Penyesuaian Strategi

Bisnis selalu berada dalam perubahan. Aplikasi KPI memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat mengidentifikasi tren yang tidak sesuai harapan atau perubahan dalam lingkungan bisnis. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka dengan cepat, menjaga agar tetap relevan dan kompetitif.

  • Peningkatan Kinerja Individu

Aplikasi KPI tidak hanya bermanfaat bagi manajemen, tetapi juga bagi individu dalam perusahaan. Setiap departemen atau individu dapat memiliki KPI khusus yang berkaitan dengan tugas mereka. Ini membantu dalam meningkatkan akuntabilitas dan motivasi individu untuk mencapai tujuan mereka.

  • Monitoring Tujuan Bisnis

Aplikasi KPI membantu perusahaan dalam mengawasi pencapaian tujuan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Dengan melihat pencapaian KPI yang terkait dengan tujuan-tujuan ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah mereka berada pada jalur yang benar atau perlu mengubah arah.

Selain poin penting di atas, aplikasi KPI juga memiliki beberapa fungsi yang bisa dicek di bawah.

Fungsi Aplikasi KPI untuk Perusahaan

Dalam era bisnis yang penuh tantangan dan dinamika saat ini, perusahaan perlu mengandalkan alat yang efektif untuk mengukur, memantau, dan mengelola kinerja mereka secara holistik.

Di sinilah peran Aplikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) muncul sebagai faktor penting dalam pengembangan strategi dan pencapaian tujuan. Di bawah merupakan beberapa rincian fungsi aplikasi KPI untuk perusahaan yang perlu Anda ketahui.

  1. Mengukur Pencapaian Tujuan Bisnis

Aplikasi KPI berfungsi sebagai sarana untuk mengukur pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Dengan mengidentifikasi dan mengukur KPI yang relevan, perusahaan dapat secara objektif menilai sejauh mana mereka telah mencapai target tertentu.

Misalnya, jika tujuan adalah meningkatkan pangsa pasar, KPI mungkin melibatkan pertumbuhan penjualan per bulan atau jumlah pelanggan baru yang diperoleh. Aplikasi KPI memungkinkan perusahaan untuk melacak perkembangan ini secara real-time dan mengambil tindakan jika ada penyimpangan dari rencana.

  • Mengidentifikasi Tren dan Peluang

Fungsi penting lain dari Aplikasi KPI adalah mengidentifikasi tren dan peluang dalam data kinerja. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, aplikasi ini membantu perusahaan untuk melihat tren jangka panjang, pola fluktuasi, dan perubahan yang mungkin terjadi seiring waktu.

Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengantisipasi peluang baru atau mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul. Misalnya, jika aplikasi menunjukkan peningkatan permintaan untuk produk tertentu, perusahaan dapat dengan cepat merespons dengan meningkatkan produksi atau pemasaran produk tersebut.

  • Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Keputusan bisnis yang baik selalu didasarkan pada data yang kuat. Aplikasi KPI berfungsi sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Manajemen dapat mengandalkan data yang disajikan oleh aplikasi ini untuk memahami situasi bisnis secara mendalam. Ini membantu dalam memilih opsi terbaik, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan strategi yang efektif.

  • Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Aplikasi KPI juga memiliki peran penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di seluruh organisasi. Dengan menetapkan KPI yang jelas untuk setiap departemen dan individu, tanggung jawab menjadi lebih terdefinisi.

Setiap orang dalam perusahaan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka akan diukur. Ini menciptakan budaya kerja yang lebih terfokus pada pencapaian hasil dan memberikan peluang bagi individu untuk terlibat secara aktif dalam upaya pencapaian tujuan.

  • Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Fungsi lain dari Aplikasi KPI adalah membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Dengan memiliki data historis tentang kinerja, perusahaan dapat melihat progres dari waktu ke waktu.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi area di mana mereka telah berhasil dan di mana ada potensi perbaikan. Dengan menggunakan informasi ini, perusahaan dapat merancang strategi untuk terus memperbaiki dan mengembangkan operasional mereka.

Aplikasi KPI adalah alat yang sangat penting dalam pengelolaan kinerja perusahaan. Dari mengukur pencapaian tujuan bisnis hingga mengidentifikasi tren, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, meningkatkan transparansi, dan mendorong perbaikan berkelanjutan, fungsi aplikasi KPI untuk perusahaan ini sangat beragam dan bermanfaat. Dalam dunia bisnis yang terus berubah, Aplikasi KPI memainkan peran sentral dalam membantu perusahaan untuk tetap adaptif, responsif, dan kompetitif di pasar yang kompetitif.

Pentingnya Kinerja Karyawan untuk Mengembangkan Performa Perusahaan

Sebuah perusahaan hanya dapat maju ketika sebagian besar karyawan memiliki kinerja yang baik. Tidak hanya tingkatan mulai dari manajer ke atas perlu untuk mengetahui pentingnya kinerja karyawan agar perusahaan bisa berkompetisi dibandingkan perusahaan competitor. Terlebih lagi kompetisi yang ada di era modern bersifat global. Sebelum menyampaikan manfaat dari kinerja karyawan, kami juga akan menjelaskan definisi dari kinerja karyawan berdasarkan pandangan para ahli. Keseluruhan informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat Anda simak di bawah.

pentingnya kinerja karyawan

Definisi Kinerja Karyawan Berdasarkan Ahli

Kami akan menjelaskan poin ini menurut ahli bernama Moeheriono, Prawirosentono, dan Mccormick & Tiffin sebelum melanjutkan pembahasan tentang pentingnya kinerja karyawan. Berdasarkan Moeheriono, kinerja karyawan tercantum di dalam buku yang dibuatnya. Pada dasarnya performa setiap karywan merupakan hal yang mungkin untuk diraih oleh individu karyawan maupun kelompok dengan memperhatikan kualitatif maupun kuantitatif. Kemudian berdasarkan Prawirosentono, kinerja karyawan yakni pekerjaan yang dilakukan oleh suatu suatu grup maupun organisasi dengan melaksanakan tanggung jawab sekaligus kekuasaan masing-masing. Setiap individu yang ada dalam organisasi maupun kelompok tadi dapat bekerja sama agar pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.

Tentu saja pelaksanaan dari tugas-tugas tersebut harus sesuai dengan aturan yang dibuat Pemerintah. Dengan kata lain, mereka tidak melanggar etika, hukum, maupun moral. Pendapat ahli yang terakhir berasal dari Mccormick & Tiffin. Berdasarkan Mccormick & Tiffin, kinerja karyawan berkaitan dengan jumlah dan waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat melaksanakan kegiatannya. Apa yang dijelaskan oleh Mccormick & Tiffin sangat mengacu kepada produktivitas yang baik agar perusahaan dapat berkembang. Setelah Anda memahami tentang apa saja definisi kinerja karyawan berdasar para ahli, sekarang kami akan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dengan hal ini.

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Performa Karyawan

Setiap orang yang bekerja pada perusahaan perlu mengetahui juga ada beberapa factor yang berpengaruh terhadap performa karyawan. Apabila factor-faktor tersebut terpenuhi secara positif, maka bisa dipastikan bahwa karyawan akan memberikan kemampuan terbaik dengan lebih stabil. Alhasil visi-misi perusahaan bisa lebih mudah tercapai. Langsung saja kami mulai dengan membahas factor yang pertama yakni kedisiplinan. Pada dasarnya sebuah perusahaan dapat berkembang kearah positif ketika menerapkan budaya disiplin untuk seluruh karyawannya. Disiplin mulai dari sampai ke tempat kerja tepat waktu hingga disiplin menyelesaikan proyek. Pelaksanaan kedisiplinan ini tidak perlu menunggu adanya monitoring dari pihak atasan.

Tentu saja peran HRD dalam screening kandidat juga sangat berperan di sini. Seorang HRD sebaiknya mampu memperoleh kandidat karyawan yang memang sudah terbiasa disiplin karena kedisiplinan berasal dari diri sendiri. Kemudian bagian HRD juga sebaiknya mampu menegur karyawan-karyawan yang ketahuan memiliki jam kerja kurang dari seharusnya.

Guna memudahkan HRD untuk mengetahui siapa-siapa yang tidak disiplin dalam memenuhi jam kerja, maka disarankan untuk menggunakan sistem sidik jari untuk pencatatan kehadiran. Sistem attendance management dengan sidik jari cukup baik dibandingkan dengan presensi kehadiran dengan menggunakan tanda tangan di buku manual maupun presensi dengan kartu identitas perusahaan.

Contoh kedisiplinan lainnya yang juga penting untuk dimiliki adalah kedisiplinan dalam mengikuti jadwal meeting. Seluruh karyawan yang hendak melaksanakan meeting wajib untuk membuat presentasi. Hal ini memungkinkan tingkatan manajer ke atas untuk mengawasi kinerja karyawan berdasarkan progress yang dipresentasikan oleh para karyawan. Kami juga akan membahas factor yang kedua berpengaruh terhadap performa karyawan dalam perusahaan yakni motivasi bekerja.

Fakta yang perlu para karyawan ketahui mengenai performa stabil adalah bagaimana cara untuk mengelola motivasi bekerja tetap ada. Motivasi bekerja sendiri merupakan factor utama agar karyawan terus mampu menyelesaikan tugas masing-masing dengan baik. Pentingnya peran kebijakan untuk memberikan reward terhadap karyawan berprestasi. Bahkan reward yang diberikan bisa saja berupa promosi naik jabatan. Kemudian perusahaan perlu untuk memberikan saran berupa solusi terhadap karyawan yang kurang berprestasi. Solusi yang diberikan juga bisa saja berasal dari hasil pemikiran bersama, baik dari karyawan biasa maupun manajer ke atas. Faktor keempat yang bisa menjadi pemicu kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan.

Pihak setingkat manajer ke atas perlu untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat agar memotivasi performa karyawan. Sebaiknya tekanan yang diberikan kepada para karyawan disesuaikan. Diharapkan karyawan yang bekerja juga bisa terus memperoleh perlindungan sehingga tidak terlalu tertekan dalam bekerja. Tekanan yang berlebihan terhadap karyawan dengan reward yang tidak sepadan mampu melemahkan motivasi kerja karyawan. Selanjutnya ada juga factor yang berkaitan dengan lingkungan kerja. Upayakan lingkungan kerja selalu kondusif, bersih, aman, dan nyaman.

Lingkungan kerja yang kondusif dapat diciptakan dengan budaya bantu-membantu dalam menyelesaikan tugas. Jadi karyawan yang satu dengan lainnya tidak sibuk saling mencari kesalahan atau melempar kesalahan. Buat lingkungan kerja yang friendly sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya betah. Sedangkan untuk hal kebersihan dapat diaplikasikan dengan merekrut cleaning service yang tepat. Kemudian lingkungan yang aman perlu diwujudkan dengan keberadaan satpam dan juga CCTV di beberapa tempat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Lalu kami akan melanjutkan pembahasan tentang pentingnya kinerja karyawan di poin berikutnya.

Pentingnya Memperhatikan Performa Karyawan

Penilaian terhadap performa karyawan memang harus diterapkan secara berkala. Proses dapat dilakukan dengan memberikan ujian tertentu atau menilai langsung dari pekerjaan yang telah diselesaikan karyawan. Sebaiknya seluruh karyawan memahami tentang pentingnya performa karyawan, seperti kemudahan untuk melakukan evaluasi diri melalui penilaian kinerja.

Evaluasi diri ini mampu membuat setiap karuawan paham terhadap kemampuan diri sehingga lebih mudah untuk melaukan perbaikan di kemudian hari. Hal ini juga mampu membantu karyawan untuk mengingat kembali tujuan perusahaan dan target yang perlu diraih. Proses penilaian kinerja ini perlu dilakukan secara berkala. Manfaat kedua dari pentingnya performa karyawan adalah membantu memotivasi karyawan. Karyawan akan diingatkan dengan reward-reward yang akan diberikan kepada karyawan berprestasi. Berbagai jenis penghargaan yang dapat diberikan kepada karyawan adalah kenaikan gaji, promosi jabatan, program pelatihan khusus, penghargaan, dan lain-lain. Apabila karyawan sering diberikan reward sesuai prestasi mereka, maka hal ini membuat mereka bersemangat setiap kali bekerja.

Keberadaan pentingnya kinerja karyawan yakni mengingatkan kembali kepada para karyawan akan tanggung jawab yang diemban. Di lain sisi, perusahaan juga lebih mudah dalam menentukan jenis pelatihan dan pengembangan skill yang diperlukan oleh mayoritas karyawan. Bagaimanapun pemberian pelatihan harus sesuai kebutuhan perusahaan, karena ada kaitannya dengan finansial yang perlu dikeluarkan perusahaan. Pemberian pelatihan yang efektif mampu membantu perusahaan cepat berkembang. Selain itu penilaian performa karyawan juga memeprmudah HRD dalam proses analisa kinerja organisasi di pandang dari segi individu karyawan maupun keseluruhan perusahaan. Tidak heran bila perusahaan akan selalu memerlukan penilaian yang terkait performa karyawan.

Materi Leadership | Gaya Kepemimpinan Yang Baik

Materi Leadership – Anda pasti sering menjumpai kata “Leadership” dalam sebuah manajemen perusahaan atau organisasi. Mendengar kata ini, Anda mungkin membayangkan seorang pemimpin yang mampu memberikan arahan dan bimbingan kepada orang-orang di sekitarnya.

Kepemimpinan atau leadership dikatakan sebagai salah satu faktor terpenting dalam menjalankan bisnis karena merupakan kunci sukses bagi tim untuk meraih keberhasilan.

Benarkah definisi leadership sampai di sini? Kenyataannya, banyak orang yang sering menyebut kata ini tanpa memahami apa itu kepemimpinan dan apa artinya.

Materi Leadership | PENGERTIAN

Apabila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata leadership secara harfiah berarti kepemimpinan. Pengertian umum dari leadership ialah suatu keterampilan atau fungsi manajemen yang dapat digunakan untuk memengaruhi, memotivasi atau mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu, guna mencapai tujuan tertentu.

Leadership juga dapat diartikan sebagai gaya kepemimpinan seseorang. Setiap orang memiliki gaya kepemimpinan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Itu semua tergantung pada karakter orang tersebut. Selain itu, masing-masing orang juga belum tentu bisa menjadi seorang pemimpin dengan sikap kepemimpinan yang baik.

Dalam sebuah perusahaan atau bisnis atau organisasi, peran kepemimpinan sangatlah penting untuk membimbing dan mengkoordinasikan setiap orang yang terlibat dalam perusahaan agar tujuan perusahaan segera tercapai.

Sebagian orang mungkin masih bingung apa arti leadership dan leader. Tidak banyak yang menganggap bahwa kedua hal ini sama. Padahal, ada perbedaan mendasar antara keduanya.

Jika leadership yaitu sikap kepemimpinan, sedangkan leader yaitu pemimpin. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki jiwa leadership merupakan seseorang yang memiliki kemampuan, kekuatan dan keterampilan untuk membimbing dan memimpin orang lain untuk mencapai tujuan bersama dalam bisnis.

Seseorang dengan kepemimpinan yang baik otomatis adalah seorang leadership. Namun, tidak semua leader adalah orang yang dapat menunjukkan sikap leadership yang patut diteladani.

Jenis-jenis Leadership

materi leadership kepemimpinan

Ada beberapa tipe leadership dalam menjalankan usaha atau perusahaan yang umum sering diadaptasi, antara lain:

  • Essential Leadership

Tipe leadership ini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang memiliki jiwa dan pola pikir kepemimpinan yang benar. Selain itu, mereka juga mampu menampilkan sikap dan perilaku yang dapat memotivasi anggota tim lainnya untuk memberikan kinerja sebaik mungkin.

  • Exponential Leadership

Merupakan sikap seorang pemimpin yang mampu memberdayakan anggota timnya untuk mengembangkan perusahaan yang lebih sukses di masa depan.

  • Business Leadership

Sikap yang satu ini menunjukkan kemampuan pemimpin dalam berpikir secara strategis dan juga mengontrol jalannya proses eksekusi dalam organisasi atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.

  • Organizational Leadership

Tipe leadership ini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang mampu mengarahkan dan merancang kembali timnya sesuai kebutuhan untuk mempercepat pencapaian tujuan bisnis.

  • Team Leadership

Team Leadership mencakup jenis-jenis kepemimpinan yang ditunjukkan seorang pemimpin dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam mencapai tujuan bisnis.

Tantangan tersebut tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam anggota tim, seperti masalah pribadi, emosi, strategi pribadi dan sejenisnya.


Gaya Leadership Yang Sering Ditemui

Selain itu, ada juga berbagai gaya leadership yang biasa ditemui dalam menjalankan bisnis atau perusahaan manapun, yaitu:

  • Demokratis

Gaya  kepemimpinan ini, pemimpin biasanya memutuskan segalanya, namun tetap mempertimbangkan pendapat semua anggota tim.

  • Autokratis

Gaya kepemimpinan autokratis dilakukan dengan membuat keputusan tanpa meminta atau mempertimbangkan pendapat anggota tim lainnya.

  • Transformational

Gaya leadership transformational, seorang pemimpin biasanya ingin melakukan perubahan dengan memutarbalikkan keadaan untuk mendapatkan keuntungan lebih.

  • Transaksional

Gaya kepemimpinan ini pemimpin memprioritaskan kinerja tim sambil menyelesaikan tugas dari job desknya masing-masing dan tidak mau melakukan perubahan untuk kondisi yang sudah stabil.


Contoh Leadership Yang Bisa Anda Terapkan

Berikut ini adalah beberapa contoh kepemimpinan yang dapat membantu Anda menjadi pemimpin yang baik:

  1. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif: Seorang pemimpin yang baik harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik dalam hal memimpin tim, memberikan arahan, maupun dalam situasi krisis.
  2. Menjadi contoh yang baik: Seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi bawahan, baik dalam hal etika kerja, sikap positif, atau cara mengambil keputusan.
  3. Menghargai keragaman: pemimpin yang baik harus dapat menghargai perbedaan dalam timnya dan membangun lingkungan kerja yang inklusif.
  4. Mengambil tanggung jawab: pemimpin harus siap mengambil tanggung jawab dalam situasi apapun, baik sukses maupun kegagalan.
  5. Menjadi pemecah masalah: Seorang pemimpin harus dapat menjadi pemecah masalah, baik dalam hal mengatasi konflik di dalam tim, maupun dalam situasi bisnis atau organisasi yang rumit.
  6. Mengembangkan bawahan: Seorang pemimpin harus dapat membantu bawahan untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya.
  7. Mempertahankan integritas: pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi dan konsisten dalam nilai-nilai etika yang dipegangnya.
  8. Membangun relasi yang baik: pemimpin harus dapat membangun relasi yang baik dengan bawahan, atasan, atau mitra bisnis, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

8 sikap kepemimpinan di atas bisa Anda terapkan agar dinilai mampu menjadi seorang pemimpin yang baik di perusahaan atau organisasi Anda.


PENUTUP

Dari semua materi pembahasan tentang apa itu leadership, Anda seharusnya sudah bisa menyimpulkan bahwa menjadi seorang pemimpin itu susah-susah gampang. Tidak semua pemimpin dapat memiliki sikap dan perilaku kepemimpinan yang baik, dan anggota tim atau bawahan dapat menggunakannya sebagai panutan.

Kepemimpinan penting dalam mengelola bisnis atau perusahaan karena sikap ini dapat menentukan strategi bisnis yang baik tidak hanya untuk kelangsungan bisnis tetapi juga untuk kesejahteraan orang-orang di bawahnya.

Selain itu, leadership berorientasi solusi akan membantu Anda untuk lebih mudah dalam menjalankan dan kontrol bisnis perusahaan Anda.


Baca juga: Pelatihan KPI

Bagi Anda yang ingin konsultasi mengenai pelatihan KPI, Yodhia Antariksa hadir di sini untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Hubungi Kami: +62 817-4823-235




Tahapan Menyusun KPI Karyawan dan Balanced Scorecard

KPI Karyawan – Bukan rahasia lagi jika perusahaan saling membuktikan kepada dunia bahwa merekalah yang terbaik. Karyawan dalam perusahaan pun dituntut untuk dapat beradaptasi dengan standar keberhasilan perusahaan.

Sekadar memenuhi syarat atau kualifikasi minimal pun tidak cukup. Bagaimana pun juga, perusahaan butuh menjadi yang terbaik dalam standarnya agar dapat menjadi pemimpin pasar.

“Standar keberhasilan” ini yang seringkali disebut sebagai key performance indicator atau KPI. Ada dua macam KPI yang perlu Anda tahu, yaitu KPI karyawan dan KPI perusahaan.

Tidak cukup hanya sekadar menetapkan KPI untuk menjadi yang terbaik. Dalam artikel ini, kami akan menyajikan ragam cara menyusun KPI karyawan dan KPI perusahaan untuk Anda.

baca juga: Download Tabel KPI dan Kamus KPI Terlengkap untuk 50 Posisi Jabatan

Continue reading

Cara Melakukan Workload Analysis secara Benar

Workload Analysis – Apa itu analisa beban kerja? Analisa beban kerja adalah suatu proses yang dilakukan untuk menetapkan berapa lama jam kerja orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dalam suatu waktu. Atau bisa disebut juga penentuan jumlah tenaga kerja yang akan bertanggung jawab pada sebuah pekerjaan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dbutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Jika sudah diketahui jumlah kerja per orang dalam merampungkan sebuah pekerjaan, maka akan diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan seluruhnya dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Atau dengan kata lain akan diperoleh jumlah karyawan atau pekerja yang dibutuhkan yang sesuai dengan jumlah jam kerja  yang telah ditentukan. 

Manajemen kepegawaian ini wajib dilakuan baik dalam organisasi atau lembaga pemerintah dan juga swasta. Hal ini dilaksanakan untuk memperoleh landasan dalam penerimaan dan penempatan karyawan melalui analisa jabatan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang baik yang mencakup waktu dan jumlah.

Continue reading