Cara Mengembangkan Karir Karyawan: Panduan untuk Meningkatkan Potensi dan Produktivitas

cara mengembangkan karir karyawan

Perusahaan seringkali abai pada cara mengembangkan karir karyawan. Padahal, jika dilakukan dengan benar, bukan hanya kemampuan karyawan yang meningkat. Tapi juga pada produktivitas dan performa perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu, penting bagi perusahaan melihat kembali hubungan timbal balik yang dikembangkan dengan para karyawan hingga saat ini.

Apa itu Karir Karyawan

Banyak orang mengira bahwa karir sama saja dengan pekerjaan yang sedang dijalani. Walau saling terkait, tapi karir dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda. Karir mengacu pada bidang pekerjaan yang memiliki jenjang peningkatan yang sudah pasti. Karena itu sering ada istilah bahwa karir seseorang bisa jadi sangat berbeda dari apa saja yang dikerjakan.

Sayangnya, perusahaan kerap lupa bahwa karyawan juga berhak atas pengembangan karir. Tidak jarang karyawan memilih pindah ke tempat kerja lain yang menjanjikan perkembangan karir. Melihat hal ini, perusahaan sebaiknya mengomunikasikan dengan jelas perihal jenjang karir. Termasuk memberi tahu apa saja usaha dari perusahaan dan karyawan untuk mengembangkan karir.

5 Strategi dan Cara Mengembangkan Karir Karyawan

Perkembangan kemampuan karyawan memberi dampak baik bagi perusahaan. Utamanya pada produktivitas, efisiensi, dan kinerja keseluruhan. Sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk abai akan pertumbuhan karyawannya. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan karir karyawan.

1. Menyamakan Visi dan Tujuan

Perusahaan dan karyawan perlu ada kesamaan visi dan tujuan. Seringkali ini terjadi setelah karyawan bekerja selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Tapi tidak jarang juga persamaan visi terjadi cukup cepat. Hal ini akan membuat karyawan lebih betah dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Pihak HRD yang bertanggung jawab atas rekrutmen adalah garda terdepan bagi perusahaan dalam menyeleksi calon karyawan. Untuk mempercepat persamaan visi dan misi, HRD bisa melakukan beberapa sesi orientasi atau pelatihan. Ini dapat sangat membantu para karyawan baru.

Tentu saja, HRD perlu melakukan beberapa pelatihan serupa bagi karyawan lama. Selain dapat memperkuat ikatan karyawan dengan perusahaan, ini merupakan salah satu cara mengembangkan karir karyawan yang paling mudah dan mendasar untuk dilakukan.

2. Mengadakan Pelatihan Berkala

Pelatihan penting bagi para karyawan tanpa peduli lapisan atau jabatan. Tentu saja, pelatihan bisa berasal dari internal perusahaan. Tapi untuk hal yang lebih spesifik pada bidang tertentu, perusahaan bisa menghadirkan edukator yang hadir khusus untuk melatih para karyawan.

Perusahaan juga dapat membuka kesempatan bagi para karyawan untuk mengembangkan diri. Mulai dari menawarkan beasiswa ataupun skema bantuan dana untuk karyawan yang ingin mengambil gelar tambahan. Bentuk lain dari dukungan perusahaan adalah dengan memberikan kemudahan bagi karyawan yang ingin menuntut ilmu di luar negeri.

Beberapa perusahaan multinasional sudah melakukan hal ini. Selain memperbolehkan karyawan untuk meraih gelar lagi, perusahaan memberikan opsi untuk “cuti tanpa dibayar” selama waktu yang dibutuhkan.

Jika studi keilmuan yang dipilih oleh karyawan sejalan dengan pekerjaannya saat ini, maka besar kemungkinan ia akan menerapkan pengetahuan baru di tempat kerja. Atau dengan kata lain, perusahaan juga mendapatkan manfaat langsung hasil dari pelatihan tersebut.

3. Menguatkan Kompetisi Sehat Antar Karyawan

Kompetisi antar karyawan memang tidak bisa dielakkan. Perusahaan bisa memanfaatkan ini dengan membuat satu kompetisi sehat dan terbuka. Dengan memastikan para karyawan yang akan selalu berlomba memperbaiki diri, perusahaan akan ikut berkembang sesuai dengan sumber daya manusia yang dimiliki.

Memastikan kompetisi tetap sehat adalah tugas semua orang di dalam perusahaan. Untuk menjamin bahwa semua karyawan diperlukan sama rata dan tidak ada tebang pilih perlu ada kontrol bersama. Hal ini berarti pihak HRD juga terbuka atas kritik dan aduan yang disampaikan oleh para karyawan.

Fungsi utama HRD adalah untuk bersikap objektif. Dalam hal ini, HRD harus bisa menjaga agar semua karyawan bekerja sesuai kapasitas dan tugas yang dimiliki. HRD juga perlu memotivasi karyawan yang abai atau lalai atas kompetisi yang ada. Bisa jadi, para karyawan ini tidak memiliki visi yang sama atau berhalangan dalam melakukan tugasnya secara optimal.

Untuk itu, perusahaan melalui pihak HRD bisa memotivasi karyawan melalui promosi atau pelatihan tambahan. Salah satu hasil nyata dari kompetisi sehat adalah meningkatnya retensi atau loyalitas karyawan.

4. Membangun Jaringan

Bukan hanya para karyawan yang harus membangun jaringan. Perusahaan juga perlu untuk membentuk jaringan. Terlepas dari kemungkinan kerja sama, jaringan antar perusahaan bisa sangat bermanfaat terutama dalam mengembangkan para karyawan.

Membangun jaringan bagi perusahaan memang ada pada skala yang berbeda dari antar karyawan. Walau demikian, sama dengan jaringan karyawan, jaringan perusahaan juga akan berdampak baik. Adanya kerja sama, tender proyek, dan meluasnya jaringan perusahaan yang berarti memperbesar kemungkinan perusahaan untuk tumbuh lebih besar lagi. Dan ini berarti membutuhkan lebih banyak karyawan lagi.

5. Menyediakan Peluang Promosi

Promosi adalah salah satu faktor pendukung yang bisa membuat karyawan lebih loyal dan betah bekerja di perusahaan. Seringkali, karyawan mengundurkan diri tidak lama setelah selesai masa pelatihan karena tertarik bekerja di perusahaan lain. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan perlu memberikan keterangan jelas tentang jenjang karir yang bisa di dapat oleh karyawan.

Hal ini sering menjadi masalah bagi perusahaan keluarga atau perusahaan yang baru merintis. Akan tetapi, adanya jenjang karir dan peluang promosi yang pasti, akan mendorong para karyawan untuk bekerja lebih giat.

Promosi pekerjaan memiliki kaitan erat dengan kompetisi antar karyawan. Selain menjadi salah satu imbalan atas usaha mereka, promosi jabatan juga bisa mempertahankan karyawan atau bahkan menginspirasi orang lain untuk masuk dan menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Pentingnya Evaluasi Dan Penilaian Pengalaman

Evaluasi tidak harus dilakukan bersamaan atau sesaat setelah pelatihan. Ada baiknya ada jadwal rutin untuk evaluasi. Selain memberikan waktu yang cukup bagi para karyawan, perusahaan juga mendapatkan waktu cukup untuk menindaklanjuti hasil evaluasi.

Kebijakan perusahaan tidak sama, tapi umumnya evaluasi dilakukan dua kali dalam setahun. Hal ini agar karyawan dapat menyesuaikan jadwal pelatihan yang diikuti. Jeda waktu ini juga bisa jadi pertimbangan untuk melihat perubahan atau perkembangan dari kinerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan.

Salah satu hal yang terkadang dilupakan oleh perusahaan adalah menindaklanjuti hasil evaluasi. Terlebih lagi jika harus membandingkan hasil evaluasi sebelumnya dan saat ini. Seringkali, waktu yang diberikan masih tidak cukup sehingga hasil pelatihan masih kurang terlihat.

Perusahaan yang tahu cara mengembangkan karir karyawan, akan memiliki banyak karyawan setia. Tidak jarang, mereka telah bekerja di perusahaan tersebut sejak tempat itu di dirikan. Dan sudah bisa dipastikan, perusahaan tersebut dapat terus berkembang dan bertahan hingga beberapa dekade ke depan.