Memelihara Motivasi Karyawan | Kunci Keberhasilan Perusahaan

Memelihara Motivasi Karyawan – Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda-beda ketika bekerja. Motivasi tersebut menjadi bahan bakar agar sesorang bisa bekerja dengan baik. Karyawan yang kehilangan motivasi tentu saja tidak semangat bekerja dan berpengaruh pada hasil pekerjaan hingga akhirnya bisa saja memilih untuk meninggalkan karyawan.

Tidak sedikit karyawan yang pada awalnya semangat bekerja kemudian kehilangan motivasi karena pengaruh yang ada di perusahaan.

Untuk mencegah hal yang demikian, memelihara motivasi karyawan sangatlah penting. Tujuannya agar karyawan tetap semangat bekerja dan memberikan kontribusi pada perusahaan. Beberapa cara memelihara motivasi karyawan di bawah ini, bisa Anda coba:

Cara Memelihara Motivasi Karyawan

  • Berikan insentif

Memberikan insentif terbukti cukup ampuh membuat karyawan semangat bekerja. Insentif berupa bonus tambahan upah yang diluar gaji pokok. Besaran insetif bisa bervariasi tergantung dengan kinerja karyawan.

Pemberian insentif ini bisa menjadi motivasi agar karyawan Anda tetap semangat bekerja. Karena mereka tahu ada reward atau bonus yang akan diberikan setelahnya. Selain dalam bentuk uang, insetif juga bisa berupa liburan, cuti tambahan, dan juga barang lain yang sekiranya menarik perhatian karyawan.

  • Menghargai ide karyawan

Tidak ada karyawan yang senang bila ide mereka dianggap angin lalu saja. Pimpinan perusahaan harus bisa mengayomi karyawan dengan menghargai ide yang sudah diberikan karyawan. Bahkan tidak jarang ide-ide kreatif dari karyawan terbukti bisa memberikan perubahan besar pada perusahaan.

Berikan fasilitas agar karyawan bisa memberikan ide, saran, ataupun kritik tentang perusahaan. Bisa dengan memberikan survey kepuasan karyawan atau melalui kotak saran dan kritik sehingga karyawan bisa menyampaikan aspirasi mereka.

  • Lingkungan kerja positif

Lingkungan kerja jelas memberikan pengaruh yang besar pada motivasi karyawan. Tidak ada orang yang akan betah bekerja di lingkungan yang toxic dan negatif. Perusahaan memegang andil untuk mencipakan suasana kerja yang positif seperti memberikan fasilitas yang nyaman.

Suasana kerja yang positif tidak hanya sebatas masalah fasilitas saja, namun juga termasuk atmosfir kerja. Terapkan gaya kepemimpinan yang down to earth dan tidak arogan agar hubungan karyawan dengan pimpinan bisa harmonis. Selain itu, perusahaan juga bisa menerapkan aturan larangan bergosip selama bekerja agar hubungan antar karyawan juga harmonis.

  • Kepercayaan pada karyawan
Memelihara Motivasi Karyawan

Memberi kepercayaan kepada karyawan Anda, bisa membuatnya merasa senang. Anda bisa menunjukkan kepercayaan dengan memberikan proyek pada karyawan sesuai dengan kemampuan mereka.

Dengan diberi tanggung jawab, karyawan Anda akan bangga memberikan kontribusi untuk perusahaan. Meski begitu tetap damping karyawan dan beri penjelasan tujuan dari proyek tersebut agar kedua belah pihak bekerja dengan baik.

  • Transparansi perusahaan

Perusahaan yang ruwet dan bermasalah akan menjadi alasan utama karyawan malas bekerja hingga memilih untuk mengundurkan diri. Sebisa mungkin perusahaan tidak menyembunyikan apa yang terjadi dalam perusahaan.

Transparansi menumbuhkan rasa percaya karyawan pada perusahaan sehingga mereka mau memberikan kontribusi yang lebih baik. Sebaliknya perusahaan yang enggan terbuka dengan karyawan akan membuat karyawan tidak percaya dan akhirnya memilih untuk pergi saja.

  • Menghargai kehidupan pribadi karyawan

Karyawan juga mempunyai kehidupan pribadi yang mana perusahaan juga harus menghargainya. Faktanya karyawan yang mempunyai hubungan keluarga harmonis akan bekerja dengan lebih baik dari mereka yang kehidupan pribadinya kurang harmonis.

Hal ini karena sebagian karyawan menggunakan keluarga sebagai motivasi mereka untuk bekerja. Oleh karena itu perusahaan perlu menghargai kehidupan pribadi karyawan dan memberikan keseimbangan antara kerja dan hidup.

Misalnya Anda bisa memberikan jatah cuti yang cukup. Anda juga tidak menghubungi karyawan di luar jam kantor. Kemudian memberikan lembur sewajarnya atau lainnya.

  • Jenjang karir dan pengembangan diri

Karyawan akan bosan bila mereka bekerja dengan posisi dan pola yang sama dalam jangka waktu lama. Untuk menghindari hal ini, perusahaan bisa mengatur jenjang karir dan pengembangan diri bagi karyawan. Tidak sedikit karyawan yang menginginkan jenjang karir setiap tahun sebagai bagian untuk pembuktian diri mereka.

Hal ini juga berpengaruh pada motivasi karyawan Anda, yang mana mereka akan lebih semangat bekerja bila ada prospek yang baik untuk karir mereka dimasa depan.

Sebaliknya, bila pekerjaan tetap sama dan tidak ada ruang untuk mengembangkan diri, karyawan akan kehilangan motivasi karena merasa kemampuan mereka tidak disalurkan dengan baik.

  • Tidak berlebihan menuntut karyawan

Perusahaan memang menuntut karyawan untuk bekerja untuk kemajuan badan usaha. Namun yang perlu dipahami perusahaan Anda adalah, jangan berlebihan menuntut karyawan terutama untuk hal yang di luar dari deskripsi pekerjaan karyawan.

Menuntut karyawan untuk melakukan pekerjaan yang di luar tanggung jawab mereka akan menyebabkan stres dan tekanan mental yang berdampak buruk bagi karyawan. Sebaiknya tetap berikan pekerjaan pada karyawan sesuai dengan porsinya agar mereka bisa bekerja dengan baik dan kesehatan mental karyawan tetap terjaga.

Karyawan adalah aset penting bagi perusahaan yang memastikan bisnis tetap berjalan dengan baik. Perusahaan mempunyai peranan yang penting untuk membuat karyawan tetap semangat bekerja dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

Setiap orang memang mempunyai motivasi yang berbeda ketika bekerja ada yang bekerja untuk keluarga, ada yang menginginkan jenjang karir, ada yang membutuhkan pengalaman, dan sebagainya. Ada banyak cara memelihara motivasi karyawan agar tetap bekerja dengan baik.

Perusahaan memang tidak bisa memotivasi karyawan satu per satu, namun perusahaan bisa memfasilitasi agar karyawan tetap termotivasi dengan memberikan kenyamanan suasana kerja, jenjang karir dan pengembangan diri, insentif dan bonus, dan sebagainya.

baca juga: Pertanyaan wawancara perusahaan