Contoh KPI – Memulai bisnis sendiri merupakan salah satu alternative solusi keuangan yang cukup efektif. Saat ini, ada banyak orang yang akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis mereka sendiri sebab dengan demikian mereka dapat meraih keuntungan tanpa harus bersusah payah bekerja pada perusahaan orang lain. Memiliki bisnis sendiri juga memungkinkan orang tersebut untuk mengatur bisnisnya sendiri secara lebih personal tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.
Terdapat cukup banyak jenis bisnis yang bisa dijadikan pilihan bisnis saat ini. Salah satu jenis bisnis yang diprediksi akan terus ada dan berkembang adalah bisnis di bidang kuliner. Oleh karena itulah, tidak mengherankan jika jumlah café maupun restoran semakin hari semakin meningkat.
Bahkan, restoran maupun café saat ini tidak hanya berada di kota–kota besar saja. Namun, juga telah merambah di kota–kota kecil yang dulu mungkin masyarakatnya tidak terlalu suka untuk membeli makanan di luar rumah. Selain itu, café atau restoran tidak hanya dianggap sebagai tempat untuk menikmati sajian makanan namun juga telah bergeser menjadi satu gaya hidup, ajang rekreasi, ajang bersosialisasi atau bahkan sebuah kebanggaan sejati.
Munculnya fenomena ini sangat berkaitan erat dengan bagaimana gaya hidup manusia saat ini yang menganggap makanan bukan hanya sekadar untuk bertahan hidup saja. Dengan semakin bertambahnya jumlah restoran ataupun café, maka secara otomatis, tingkat persaingan yang terjadi di antara mereka pun juga akan semakin tinggi.
Masing–masing dari pemilik restoran atau café tentunya akan melakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen datang dan menikmati produk makanan maupun minuman yang mereka tawarkan. Restoran maupun café tersebut juga tidak segan–segan untuk menerapkan sistem manajemen professional. Hal ini bertujuan agar bisnis yang mereka miliki semakin berkembang baik.
Bagi Anda yang mempunyai rencana untuk mendirikan café atau restoran sendiri, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan terlebih dahulu sebelum memulai bisnis sehingga bisnis yang Anda rintis tersebut dapat berjalan lancar. Salah satu hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah sistem manajemen untuk café atau restoran.
Memang, harus diakui bahwa tanpa sistem manajemen yang baik dan professional, bisnis apapun tidak akan berhasil ataupun bertahan. Sementara, dalam ilmu manajemen sendiri, ada pepatah yang mengatakan bahwa manajemen hanya dapat berjalan dengan baik ketika semua aspek dalam bisnis itu dapat diukur. Tetapi, yang menjadi masalahnya adalah masih banyak pengusaha kuliner café dan restoran hanya berpatokan pada satu aspek saja, yakni financial atau keuangan.
Meskipun prinsip bahwa sukses atau tidaknya bisnis bisa dilihat dari besarnya laba yang diraih itu tidak sepenuhnya salah, namun sejatinya masih ada aspek–aspek penting lainnya yang tidak kalah penting bagi sebuah bisnis kuliner, yaitu pelanggan, proses bisnis serta pembelajaran dan pengembangan karyawan. Dan KPI menjadi satu metode terbaik untuk mengukur baik tidaknya aspek–aspek penting tersebut.
Penjelasan Lengkap Tentang KPI
KPI atau biasa yang disebut Key Performance Indicators sendiri adalah metode yang digunakan untuk mengukur performa atau kinerja suatu badan usaha dengan mengunakan beberapa aspek serta variabel tertentu sebagai acuannya. Pada dasarnya, KPI untuk berbagai bidang kuliner maupun bisnis lainnya hampir sama. Meskipun begitu, ada beberapa variabel tertentu yang hanya digunakan untuk bidang bisnis tertentu, misalnya di bidang kuliner.
Contoh KPI untuk Bidang Kuliner dan Penerapannya
Berbicara mengenai KPI untuk café dan restoran, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan sebelum Anda memulai atau membuka café dan restoran adalah variabel-variabel apa saja yang biasanya digunakan untuk mengukur performa suatu café atau restoran sebagai badan usaha.
Penggunaan KPI tidak hanya bertujuan untuk mengetahui performa restoran yang Anda miliki saja. Namun, juga dapat membantu untuk memecahkan setiap masalah yang timbul selama menjalankan bisnis yang baru Anda mulai.
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam KPI café dan restoran adalah KPI untuk karyawan. KPI untuk karyawan yang sebaiknya dipekerjakan di restoran dan café yang Anda miliki meliputi persentase anggaran yang dikeluarkan untuk gaji karyawan, serta biaya total yang dihabiskan untuk karyawan yang meliputi asuransi, dana pensiun, pajak penghasilan, total waktu kerja, izin karyawan, dan pergantian karyawan setiap bulannya.
Performa restoran dan café yang Anda miliki juga dapat dinilai dari seberapa lama karyawan tersebut telah bekerja untuk Anda. Selain itu, rata-rata gaji yang didapatkan oleh karyawan per jam juga merupakan bagian dari variabel KPI pada café dan restoran.
Selanjutnya, aspek penting lain pada KPI restoran dan café adalah manajemen dapur. Variabel yang digunakan pada KPI manajemen dapur adalah persentase harga makanan, harga makanan per konsumen, harga total makanan, persentase karyawan yang bekerja di dapur, waktu yang dihabiskan oleh karyawan yang bekerja di dapur, serta jumlah stok bahan mentah yang tersimpan.
Tidak hanya itu, variabel lain yang digunakan pada KPI manajemen dapur adalah jenis makanan yang paling laku atau paling tidak laku dan biaya yang dikeluarkan untuk tekstil yang digunakan di dapur seperti seragam, kain lap, serta serbet.
baca juga : Pelatihan KPI (Training Key Performance Indicator)
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam KPI pada restoran dan café adalah manajemen restoran. Variabel penting dalam KPI manajemen restoran dan café adalah total penjualan per konsumen, jumlah konsumen, hidangan pencuci mulut, minuman per konsumen, penjualan makanan serta efisiensi tempat duduk. Kepuasan konsumen juga dapat menjadi salah satu variabel penting yang perlu diperhatikan dalam KPI manajemen restoran dan café.
Selain manajemen restoran, manajemen bar juga dianggap sebagai salah satu aspek yang diperlukan dalam KPI untuk restoran dan café. Hal ini dikarenakan bar merupakan salah satu bagian yang cukup penting peranannya dalam sebuah restoran atau café. Variabel yang perlu diperhatikan dalam KPI manajemen bar adalah jumlah penjualan per konsumen, keuntungan kotor penjualan dan persentase keuntungan rata-rata penjualan. Keuntungan kotor penjualan yang dimaksud disini adalah selisih antara harga jual dengan anggaran yang dikeluarkan untuk suatu produk tertentu.
Selain keuntungan kotor penjualan, variabel lain yang perlu diperhatikan dalam KPI manajemen bar yaitu stok barang. Dalam stok barang, Anda dapat melakukan koordinasi dengan supplier Anda sehingga stok barang yang berada di bar akan selalu ada. Waktu yang dibutuhkan dalam menjual stok barang di bar pun dapat menjadi variabel yang digunakan dalam menentukan performa manajemen bar.
Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam mengukur performa restoran dan café yang Anda miliki adalah penjualan dan pemasaran. Adapun variabel yang termasuk dalam KPI penjualan dan pemasaran antara lain adalah jumlah konsumen, tingkat kunjungan konsumen, penjualan per konsumen, serta biaya iklan dan pemasaran.
Tidak hanya itu, variabel lain yang perlu diperhatikan dalam KPI penjualan dan pemasaran adalah jumlah pemesanan tempat, tingkat respon terhadap strategi pemasaran, serta tingkat popularitas di media cetak atau elektronik.
baca juga : Download Tabel KPI dan Kamus KPI Terlengkap untuk 50 Posisi Jabatan
Barulah, aspek terakhir yang perlu diperhatikan dalam mengukur performa restoran dan café Anda adalah manajemen keuangan dan administrasi. Adapun variabel yang digunakan dalam KPI manajemen keuangan dan administrasi antara lain yaitu jumlah total hutang, posisi kas di bank, persentase modal balik, serta jumlah pajak yang harus dibayarkan.
Klik gambar di bawah untuk mendapatkan materinya secara gratis!!