Jobdes dan Tugas Pokok Manajer Training and Development

Tugas Pokok Manajer Training – Secara umum, seorang manajer SDM memiliki tanggung jawab mengenai segala sesuatu yang erat kaitannya dengan SDM yang ada di perusahaan tempat dirinya bekerja.

Aspek training dan development atau aspek pelatihan dan pengembangan diri merupakan bagian dari pekerjaan manajer HRD, namun dalam sebuah perusahaan berskala besar dengan ratusan atau ribuan pekerja, maka bidang training ini biasanya dipegang oleh orang lain selain manajer HRD.

Seorang manajer training dan development akan berfokus pada bidang ini, namun tetap memberikan laporan kepada manajer HRD sebagai atasan mereka.

Sesuai dengan nama dari posisi pekerjaan ini, seorang manajer training dan development memiliki tanggung jawab penuh dalam bidang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada di perusahaan tempat dirinya bekerja. Jenis pekerjaan ini bisa sangat bervariasi tergantung dari jenis industri tempat sang manajer bekerja.

Tugas Manajer Training and Development

Namun, terlepas dari jenis industri ataupun besar kecilnya perusahaan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi tugas dasar dari seorang manajer training and development, yaitu:

1.Melakukan Proses Identifikasi

Melakukan proses identifikasi mengenai kebutuhan pelatihan dan pengembangan diri yang ada di perusahaan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan analisa pekerjaan dan juga dengan melakukan konsultasi dengan pihak lain seperti manajer bisnis dan juga manajer HRD.

Hasil analisa ini akan memberikan informasi mengenai jenis pelatihan seperti apa yang dibutuhkan oleh para karyawan untuk bisa meningkatkan kualitas diri dan pada akhirnya produktivitas pekerja.

2.Mampu Membuat Perencanaan

Berdasarkan hasil analisa tersebut, sang manajer perlu membuat perencanaan pelaksanaan mengenai program pelatihan yang dibutuhkan. Perencaan pelaksanaan program ini meliputi berbagai hal mulai dari jenis pelatihan, waktu pelatihan serta perencanaan budget yang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan juga sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan.

3.Melaksanakan pelatihan dan evaluasi

Melakukan evaluasi dari hasil pelatihan yang ada, apakah ditemukan hasil yang positif yang sesuai dengan target yang hendak dicapai ataukah tidak. Hasil evaluasi ini bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk perencanaan program pelatihan di masa yang akan datang, apakah pelatihan tetap dilakukan dalam model yang sama ataukah dibutuhkan pendekatan yang berbeda untuk membawa hasil yang lebih baik.

4.Mampu Melakukan Penyempurnaan dan Perubahan

Melakukan penyempurnaan dan perubahan terhadap jenis pelatihan dan pengembangan SDM, yang disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan berbagai faktor lain yang mempengaruhi.

5.Mempunyai Kemampuan Bekerjasama yang Baik

Bekerjasama dengan anggota tim yang lain dalam hal persiapan berbagai hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan mulai dari buku manual, peralatan multimedia dan berbagai alat edukasi lainnya

6.Mampu Memilih Jenis Pelatihan Sesuai Kebutuhan

Memilih jenis pelatihan yang tepat yang sesuai dengan posisi pekerjaan atau sesuai dengan tuntutan industri tempat sang manajer bekerja. Ada berbagai jenis pelatihan yang bisa dilakukan mulai dari konferensi, workshop, pelatihan dalam kelas, demonstrasi dan juga pelatihan dalam bentuk magang. Masing-masing jenis pelatihan memiliki kelebihan tersendiri, dimana sang manajer harus bisa mengenali situasi terbaik untuk pelaksanaan satu jenis pelatihan tertentu.

7.Memiliki Pengalaman dalam Pemilihan Trainer

Pemilihan instruktur atau trainer yang akan memberikan atau mengisi pelatihan yang akan diselenggarakan. Para instruktur ini sendiri bisa berasal dari berbagai sumber mulai dari dalam perusahaan yang pada umumnya merupakan para senior atau staff ahli yang memiliki pengetahuan khusus atau pengalaman lebih mengenai salah satu materi dalam pelatihan atau bisa juga diambil dari luar perusahaan berupa pihak ketiga.

8.Memastikan Jenis Pelatihan Tidak Menyalahi Aturan Hukum

Memastikan bahwa jenis pelatihan ataupun bentuk pengembangan diri untuk para karyawan telah sesuai dengan regulasi atau peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau oleh pihak berwenang lainnya.

9.Melakukan Pengawasan Selama Program Pelatihan

Memonitor program pelatihan selama program tersebut berlangsung. Dalam beberapa program pelatihan yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu, pemberian kuesioner bisa menjadi salah satu alat untuk bisa mendapatkan informasi mengenai efektivitas jalannya pelatihan.

Selain itu, sang manajer perlu terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang diberi tanggung jawab penuh dalam penyelenggaraan pelatihan.

10.Mampu Memecahkan Masalah

Membantu para asisten manajer untuk bisa memecahkan masalah yang berkaitan dengan program pelatihan yang direncanakan atau masalah lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

11.Upgrade Pengetahuan

Selalu memperbaharui pengetahuan diri sendiri dengan cara mengikuti pelatihan di luar, menghadiri rapat ataupun membaca buku serta jurnal yang memiliki tema yang relevan dengan bidang kerja serta industri tempat dirinya bekerja.

Dengan begini, sang manajer akan mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan tuntutan dunia yang selalu berubah, serta mampu membawa perubahan tersebut kedalam tempatnya bekerja

Daftar Kemampuan Tambahan

Untuk bisa menjadi seorang manajer dalam bidang training dan development dibutuhkan skill dan kemampuan seperti:

• Kemampuan untuk melihat ke depan dan melakukan perencanaan sejak dini untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi

• Kemampuan komunikasi yang baik, yang memungkinkan sang manajer untuk mengkomunikasikan maksud serta tujuan dari pelatihan tersebut yang bisa memuaskan semua pihak
• Kemampuan dalam hal managemen waktu agar pelatihan tersebut bisa berjalan efektif dan efisien

• Kemampuan negosiasi dan memotivasi. Seorang manajer dalam bidang ini sering dituntut untuk mengisi pelatihan dan kemampuan memotivasi para peserta pelatihan mutlak diperlukan

• Kemampuan dalam mengorganisir pekerjaan baik dalam bentuk pelaksanaan hingga aspek pencatatan yang mendokumentasikan secara lengkap perencanaan, pelaksanaan serta hasil evaluasi pelatihan, yang bisa dijadikan bahan perbaikan untuk ke depannya.

Pekerjaan ini pada dasarnya merupakan pekerjaan kantoran, dimana sang manajer memiliki jam kerja yang sama dengan para karyawan lainnya. Namun pada waktu-waktu tertentu, sang manajer juga dituntut untuk bisa hadir di luar waktu atau jam kerja untuk menghadiri pelatihan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada jam kerja.

baca juga: Cara Menyusun Materi Pelatihan Motivasi yang Bagus