Otomatisasi Proses Rekrutmen – Banyak cara dan banyak jalan yang bisa dilakukan oleh pihak HR selama melakukan proses rekrutmen. Yang harus menjadi sorotan dan pertimbangan adalah bahwa tim HR sudah benar – benar memahami seperti apa skill set yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan dan jabatan tertentu di perusahaan.
Dalam hal ini, HR akan lebih mudah untuk memilih dan mendapatkan kandidat mana yang dianggap paling sesuai untuk mengisi posisi tertentu.
Secara umum, sebelum proses rekrutmen dilakukan, pihak HR wajib berdiskusi terlebih dahulu bersama pimpinan divisi atau departemen untuk mengetahui keterampilan hingga kriteria yang dibutuhkan.
Agar proses rekrutmen lebih mudah, efektif dan efisien, otomatisasi sangat dibutuhkan oleh pihak HR di zaman modern ini.
Alasan Otomatisasi Proses Rekrutmen Itu Penting
Ingat ya, mengotomatisasikan proses rekrutmen bukan suatu cara yang digunakan untuk menggantikan atau bahkan menghilangkan peran dari divisi HR. Justru dengan adanya otomatisasi proses rekrutmen ini bisa memberdayakan pihak HR yang mempunyai tugas dalam merekrut karyawan dengan cara meningkatkan efisiensi waktu dalam pengambilan keputusan.
Sementara dari sudut pandang kandidat yang mengikuti proses rekrutmen, kesan utama dari perusahaan yang menerapkan otomatisasi adalah responsif dan cepat tanggap.
Penerapan Otomatisasi Proses Rekrutmen
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan selama penerapan otomatisasi proses rekrutmen disajikan dalam bentuk studi kasus dengan harapan agar lebih cepat paham. Studi kasusnya antara lain sebagai berikut:
1.Tahap Pemrosesan Data Berdasarkan CV Para Kandidat yang Masuk ke Perusahaan
Saat perusahaan mulai membuka lowongan pekerjaan, pastinya akan ada banyak aplikasi lamaran yang masuk. Dalam hal ini, HR akan melakukan peninjauan dan seleksi lebih lanjut untuk mendapatkan kandidat paling tepat dari setiap CV yang masuk.
Hanya saja, kesulitan yang seringkali dirasakan oleh HR selama seleksi CV adalah saat jumlahnya terlalu banyak. Bayangkan saja, perusahaan besar dan bonafit selalu menerima ribuan hingga ratusan ribu aplikasi lamaran setiap kali memasang lowongan pekerjaan.
Kondisi seperti tentu akan memusingkan pihak HR bukan? Butuh waktu yang lama untuk melakukan seleksi berkas sebanyak itu. Disinilah peran otomatisasi proses rekrutmen dibutuhkan dan harus diterapkan untuk mempermudah pekerjaan HR.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan cognitive automation. Dimana setiap data yang ada pada CV bisa diekstrak menjadi lebih sederhana kemudian bisa langsung dipindah ke dalam suatu master berupa file excel.
2.Pengaturan Proses Rekrutmen Para Kandidat Secara Menyeluruh
Penerapan otomatisasi rekrutmen karyawan disini dalam upaya pengaturan untuk menemukan kandidat yang tepat secara menyeluruh bisa menggunakan cognitive bot.
Cognitive bot bisa membantu untuk mengumpulkan semua data pendaftaran yang masuk ke sistem dari para kandidat. Selanjutnya cognitive bot juga bisa diandalkan selama proses penyaringan dari semua data kandidat yang masih, sehingga pihak HR bisa dengan mudah mendapatkan daftar kandidat terbaik yang paling mendekati kriteria dan kualifikasi.
Dengan menerapkan langkah otomatisasi rekrutmen karyawan ini, pihak HR bisa memangkas banyak proses dan waktu sehingga bisa digunakan untuk mengurus pekerjaan lain. Tim HR tidak perlu lagi melakukan proses follow ke masing – masing kandidat yang jumlahnya mungkin tembus hingga ratusan ribu pelamar.
Dalam hal ini, tim HR hanya berperan langsung dalam proses peninjauan assignment saja, sisanya bisa dikerjakan secara otomatis oleh cognitive bot.
3.Laporan Akhir Proses Rekrutmen Karyawan Terkait Kandidat Terbaik
Setelah semua proses rekrutmen berjalan secara otomatis, selanjutnya cognitive bot akan membuat laporan terkait kandidat – kandidat terbaik dan paling sesuai yang nantinya dikirimkan langsung kepada HR Manager agar bisa ditinjau lebih lanjut.
Daftar Teknologi Otomatisasi yang Bisa Dimanfaatkan Selama Proses Rekrutmen Karyawan
Dewasa ini, proses rekrutmen karyawan sudah banyak memanfaatkan teknologi dengan tujuan untuk mempercepat proses sehingga bisa menghemat waktu, biaya dan tampil profesional di hadapan para kandidat pelamar kerja.
Namun untuk menerapkannya, dibutuhkan ketelitian dan pertimbangan lebih lanjut agar tidak salah pilih teknologi untuk otomatisasi proses rekrutmen.
Lantas teknologi seperti apa yang cocok dan direkomendasikan untuk mendukung otomatisasi proses rekrutmen karyawan?
Di bawah ini terdapat beberapa teknologi populer dan paling banyak digunakan oleh para tim HR, contohnya seperti:
1.Otomatisasi Proses Rekrutmen dengan Application Tracking System
Application Tracking System menjadi teknologi terbanyak yang digunakan oleh tim HR. Salah satu alasannya adalah karena proses penggunaannya yang mudah untuk dipelajari sehingga membuat tim H lebih nyaman.
Di samping itu, Application Tracking System bisa diandalkan untuk mengefisiensi dan mempercepat jalannya proses rekrutmen. Dengan begitu, proses rekrutmen bisa lebih sistematis dan tentu saja lebih mudah untuk diatur.
Application Tracking System ini bisa dimanfaatkan mulai dari tahap awal proses rekrutmen karyawan sampai mengirimkan pesan notifikasi kepada seluruh kandidat yang berhasil mengapply lowongan pekerjaan melalui website resmi perusahaan.
Alhasil, tim HR tidak perlu lagi melakukan tugas manualnya mengontak para kandidat satu persatu.
2.Crowdsource Recruitment
Banyak tim HR yang menganggap sistem Crowdsource Recruitment seperti sumber kehidupan bagi mereka. Bagaimana tidak, dengan memanfaatkan sistem tersebut, pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.
Proses rekrutmen pada dasarnya membutuhkan banyak waktu dan tenaga jika dilakukan secara manual seperti mencari, memilih hingga mengontak para kandidat satu persatu. Ditambah lagi akan muncul masalah baru saat kandidat yang dianggap cocok dan tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan tidak responsif atau sulit untuk dihubungi.
Kehadiran sistem Crowdsource Recruitment membuat tim HR tidak lagi melakukan pekerjaan penyaringan kandidat secara manual. Crowdsource Recruitment yang mengadopsi teknologi artificial intelligence akan bekerja secara cepat dengan cara mencocokkan data yang ada di profil para kandidat dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Dari segi keuntungan yang didapatkan oleh para kandidat, mereka bisa merasakan secara langsung dampak transparansi terhadap lowongan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Dampaknya, para kandidat bisa menemukan dan memilih dengan mudah pekerjaan atau posisi yang paling sesuai dengan minat mereka.
3.Employer Background Check
Mempekerjakan karyawan baru bagi perusahaan sudah menjadi rutinitas untuk meningkatkan produktivitas. Selama proses rekrutmen berlangsung, tim HR kan melalui serangkaian proses yang salah satunya adalah pemeriksaan latar belakang para kandidat.
Dengan memanfaatkan sistem Employer Background Check, tim HR tidak perlu lagi melakukan pekerjaan secara manual. Mulai dari pengecekan riwayat pekerjaan, riwayat pendidikan, hingga data penting lainnya bisa dilakukan secara otomatis.
Tidak heran sistem Employer Background Check menjadi salah satu teknologi paling diandalkan untuk otomatisasi proses rekrutmen karyawan saat ini.
Kesimpulan
Pemanfaatan teknologi di berbagai bidang memang bisa memberikan dampak yang signifikan. Termasuk salah satunya dalam proses rekrutmen karyawan. Kemampuan beradaptasi yang baik terhadap perkembangan zaman, sangat dibutuhkan oleh tim HR sehingga membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah dan ringan.
Salah satunya adalah dengan menggunakan otomatisasi proses rekrutmen karyawan. Namun yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah, otomatisasi proses rekrutmen tidak bisa dijadikan sebagai pengganti peran HR ya. Lebih tepatnya adalah sebagai pelengkap yang bisa saling mendukung.
baca juga: Cara Terbaik Melakukan Rekrutmen Karyawan yang Bagus
Klik gambar di bawah untuk mendapatkan materinya yg amazing !!