Mengenal Fungsi HRIS Untuk Rekrutmen dan Bagaimana Perusahaan Dapat Memaksimalkan Software Ini

fungsi HRIS untuk rekrutmen

Walau sudah cukup banyak digunakan, tapi ada saja perusahaan yang tidak terlalu mengetahui fungsi HRIS untuk rekrutmen. Akibatnya, mereka tidak bisa memaksimalkan penggunaan program. Dan akibat lain yang ditimbulkan adalah mereka tidak mendapatkan karyawan yang tepat atau bahkan tidak berhasil menjaga loyalitas pegawai.

4 Fungsi HRIS Untuk Rekrutmen

Banyak perusahaan besar sudah menggunakan program HRIS dalam proses rekrutmen mereka. Khusus untuk proses rekrutmen, fungsi yang digunakan oleh bagian personalia lebih terfokus pada menyeleksi para pelamar. Hal ini untuk memutuskan para pelamar sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

1. Mempercepat Proses Seleksi

Dengan menggunakan HRIS dalam proses rekrutmen, perusahaan bisa menghemat waktu. Mereka bisa melakukan seleksi dalam waktu yang lebih pendek dan dengan hasil yang lebih memuaskan.

Selain itu, proses seleksi yang lebih cepat juga bisa membantu para calon karyawan untuk lebih mudah melakukan asimilasi. Pihak personalia bisa fokus pada proses pelatihan karyawan baru dan membuat suasana kantor yang bersahabat. Perusahaan juga bisa lebih hemat sebagai hasil dari proses seleksi yang lebih cepat.

HRIS akan melakukan seleksi awal dengan memilah para pelamar yang sesuai dengan kriteria. Program juga bisa mencatat jika pelamar yang sama pernah mengirimkan surat lamaran mereka sebelumnya. Sehingga, personalia bisa lebih mudah memilah karyawan diantara para pelamar.

2. Mengurangi Human Error

Penggunaan HRIS bisa mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh pihak personalia. Human error memang bisa terjadi kapan saja, tapi bisa berakibat fatal pada proses rekrutmen. Merekrut karyawan yang kurang tepat bisa mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tidak hanya itu, perusahaan juga bisa mengeluarkan dana lebih banyak, atau membuka lowongan lagi dalam waktu dekat.

Kesalahan yang diakibatkan oleh human error juga bisa berakibat lebih fatal lagi bagi perusahaan. Walau kesalahan yang terlalu fatal jarang terjadi, tetap perlu diperhitungkan untuk mengetahui tindakan preventif. Salah satu contoh adalah tidak teliti dalam menyeleksi para pelamar, ataupun dalam memeriksa latar belakang pelamar.

3. Menjadikan Proses Rekrutmen Lebih Transparan

Salah satu kelebihan sistem HRIS yang jarang diperhatikan adalah membuat proses rekrutmen jadi lebih transparan. Staff personalia akan dapat lebih mengutamakan kemampuan dan kecocokan para pelamar dengan posisi yang dibutuhkan. Selain itu,

Perlu diingat bahwa penggunaan HRIS hanya untuk mengurangi kemungkinan terjadi kecurangan. Terlepas dari ada atau tidak adanya kecurangan pada proses rekrutmen, tindakan preventif perlu untuk dilakukan.

Sistem yang transparan juga dapat menjaga nama baik perusahaan. Dan di banyak kejadian, juga membantu perusahaan dalam menjaga loyalitas karyawan.

4. Menghemat Biaya

Ada banyak alasan mengapa HRIS penting dalam proses rekrutmen, tapi dana bisa jadi alasan terbaik. Program HRIS yang memiliki banyak fungsi bisa sangat membantu perusahaan dalam berhemat. Perusahaan akan dapat menemukan karyawan yang tepat dan sesuai kebutuhan. Sehingga tidak perlu terlalu sering membuka lowongan kerja.

Walaupun jarang dibahas, tapi biaya rekrutmen bisa jadi cukup besar karena perlu memperhitungkan biaya pelatihan. Selain itu, perusahaan yang terlalu sering membuka lowongan dalam waktu dekat juga akan memiliki nilai yang buruk di masyarakat. Sehingga mereka perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk promosi dan inovasi lainnya.

Berbagai Fungsi Lain Dari Penggunaan HRIS

Selain untuk proses rekrutmen, program HRIS juga memiliki banyak fungsi lainnya. Mulai dari pencatatan kehadiran, perhitungan gaji, hingga perencanaan jenis pelatihan karyawan. Sesuai dengan namanya Human Resource Information System, program ini diperlukan oleh pihak personalia. Berikut adalah beberapa fungsi lain dari HRIS yang cukup banyak digunakan.

1. Sistem Absensi

Payroll atau pencatatan gaji memang salah satu fitur penting bagi banyak program HRIS. Tapi fitur absensi juga tidak kalah pentingnya. Dengan fitur ini, pencatatan absensi jadi lebih transparan.

Penggunaan berbagai teknologi untuk menjaga angka kehadiran tetap tinggi akan membantu produktivitas perusahaan. Dan karena sifatnya yang transparan, baik pegawai maupun personalia dapat segera mengetahui jika ada ketidak sesuaian dalam sistem.

Sistem absensi yang baik juga akan berakibat baik pada kinerja karyawan secara keseluruhan. Tingkat kehadiran yang tinggi menunjukkan adanya motivasi yang cukup tinggi dari para karyawan. Tidak hanya itu, pencatatan kehadiran yang transparan juga membuat pegawai lebih setia pada perusahaan.

2. Pelatihan Karyawan

Perencanaan pelatihan karyawan tidak bisa dilakukan begitu saja. Perlu adanya bantuan data dari HRIS tentang kinerja dan kehadiran karyawan. Dari semua data yang sudah dikumpulkan, personalia dapat mengetahui jenis pelatihan apa yang paling tepat untuk para karyawan.

Pelatihan yang dilakukan memang sifatnya cukup umum karena diperuntukkan bagi semua pegawai. Akan tetapi, personalia bisa mengetahui materi apa saja yang perlu dibahas. Termasuk mengurangi kelemahan karyawan.

Beberapa jenis pelatihan memang harus dilakukan secara berkala. Dan dengan program HRIS, personalia bisa merencanakan dengan lebih baik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak hanya itu, program ini juga dapat memperkirakan kebutuhan kompetensi di masa depan.

HRIS juga dapat mencatat berbagai laporan tindakan yang dilaporkan ke personalia. Sehingga mereka dapat memberikan jenis pelatihan yang lebih beragam. Seperti pelatihan tentang menjaga kompetisi yang sehat di lingkungan kantor. Ataupun pelatihan tentang standar keselamatan terbaru.

3. Pencatatan dan Penilaian Kinerja

Hampir mirip dengan sistem absensi ataupun pemberian gaji, HRIS dengan pencatatan dan penilaian kinerja juga sangat berguna. Personalia bisa memasukkan semua data yang diperlukan sebagai parameter utama.

Perusahaan melalui personalia bisa mengetahui adanya kenaikan atau penurunan kinerja karyawan. Sehingga dapat mempertimbangkan berbagai tindakan yang diperlukan. Termasuk mengetahui alasan di balik penurunan kinerja.

Sebagai contoh, jika ada karyawan bidang penjualan yang tidak berhasil mencapai target. Personalia bisa menelusuri alasan kegagalan karyawan. Tidak hanya itu, mereka juga bisa mengetahui seberapa jauh penurunan kinerja yang terjadi. Mereka juga bisa mengetahui tindakan apa saja yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan kembali.

Kesimpulan

Fungsi HRIS untuk rekrutmen tidak hanya terbatas dalam menyeleksi para pelamar. Program ini juga berfungsi untuk mengurangi human error dan juga menjaga proses rekrutmen transparan. Dengan pembaruan berkala, program ini juga bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan apa saja yang dibutuhkan di masa depan.

Perusahaan juga perlu selektif dalam memilih program HRIS yang tepat untuk digunakan secara maksimal. Sehingga dapat merekrut karyawan yang tepat dan juga menjaga loyalitas mereka melalui berbagai pelatihan dan perhitungan gaji yang tepat.

Semua fungsi ini bisa terjadi jika perusahaan memilih program yang tepat dan dapat digunakan oleh para pegawai. Tidak hanya itu, agar dapat lebih maksimal lagi, program HRIS juga perlu.

Ingin Tingkatkan Kinerja Tim? Pahami Dulu Cara HRIS Software Membantu Mengelola KPI Karyawan

cara HRIS Software membantu mengelola KPI karyawan

Di era modern yang bergejolak ini, teknologi menjadi salah satu alat bantu yang paling dibutuhkan setiap perusahaan. Seperti di ranah SDM, cara HRIS software membantu mengelola KPI karyawan mulai dianggap sebagai aspek wajib.

Itulah bukti bahwa urgensi teknologi pada dunia kerja membawa dampak positif. HRIS software diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk jangka yang lama, dan tanpa mengurangi kualitas kerja SDM.

Karena, inovasi tersebut telah mengubah cara organisasi mengelola karyawan dan kinerja mereka. Untuk pembahasan lebih lengkap, di bawah ini sudah dipaparkan apa itu HRIS hingga hubungan pentingnya dalam manajemen KPI karyawan.

Apa itu Konsep KPI (Key Performance Indicators) Karyawan?

Konsep KPI harus dipahami untuk mengerti sejauh mana kinerja karyawan. Memahami konsepnya adalah langkah awal yang penting guna memastikan pencapaian, baik untuk individu maupun tim.

KPI kemudian membantu menunjukkan hasil tentang tujuan perusahaan memberikan tindakan konkret yang dapat diukur dan dinilai. Setiap KPI haruslah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).

  • Pentingnya KPI Karyawan:
  1. Pengambilan Keputusan yang Informasi

KPI memberikan data yang diperlukan bagi manajer dan karyawan untuk mengukur pencapaian dan mengambil keputusan yang berdasarkan fakta dan data.

  1. Motivasi dan Keterlibatan

Memiliki KPI yang jelas memberikan rasa pencapaian dan tujuan bagi karyawan. Ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan, karena setiap pencapaian memiliki dampak yang lebih besar.

  1. Penyesuaian dan Peningkatan Kinerja

KPI membantu mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan. Setiap kali hasil tidak mencapai target, tim dapat melakukan evaluasi dan perbaikan.

  • Komponen KPI Karyawan:

1. Tujuan yang Spesifik

Setiap KPI harus jelas dan spesifik, menjelaskan apa yang ingin dicapai.

2. Metrik Pengukuran

Metrik atau angka yang digunakan untuk mengukur pencapaian KPI, seperti persentase penjualan, jumlah proyek yang diselesaikan, atau rasio kehadiran.

3. Target yang Diharapkan

Target harus ditetapkan berdasarkan tujuan bisnis dan kinerja sebelumnya. Ini membantu dalam menilai apakah KPI telah dicapai dengan baik.

4. Jangka Waktu

Setiap KPI harus memiliki batas waktu atau periode tertentu dimana evaluasi dilakukan.

5.Tanggung Jawab

KPI harus terhubung dengan tanggung jawab individu atau tim. Ini membantu memastikan bahwa setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.

  • Contoh KPI Karyawan:

1. Hasil Penjualan: Hasil ini berupa jumlah penjualan yang dihasilkan dalam periode tertentu.

2. Evaluasi Harian: Dilihat dari jumlah tugas harian yang diselesaikan.

3. Tingkat Kehadiran: Dengan menghitung persentase yang diakumulasikan setiap bulan, hasilnya berapa kali kehadiran dan ketidakhadiran.

4. Performa Produk atau Layanan:  Apakah kinerja produk atau jasa memenuhi standar dan kualitas yang dibutuhkan.

5. Pengembangan Keterampilan: Tentang berapa banyak pelatihan yang telah diselesaikan.

Apa itu HRIS dan Tujuannya dalam Manajemen KPI Karyawan?

Terdapat sebuah sistem terkomputerisasi yang dinamai HRIS ( Human Resources Information System). Sistem ini dirancang khusus untuk membantu manajemen sumber daya manusia untuk menyimpan data. Adapun perannya sebagai berikut:

  1. Membantu Pemantauan Dengan Cepat

Dengan HRIS, manajer bisa mengakses data kapanpun tentang pencapaian KPI karyawan, tanpa harus menunggu laporan manual. Ini sangat efisien karena dapat mengambil tindakan yang cepat untuk mencapai tujuan KPI.

  1. Pengumpulan Data

HRIS memungkinkan pengumpulan dan integrasi data dari berbagai sumber terkait KPI karyawan. Informasi tentang kinerja, produktivitas, dan kehadiran dalam satu sistem. Hal ini membantu dalam penilaian tentang kinerja individu dan tim.

  1. Penetapan dan Pengukuran KPI yang Relevan 

Sistem sangat efektif menyusun KPI yang relevan, yang artinya KPI yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan bisnis, dan job desk setiap karyawan di perusahaan. Hal itu akan memberikan dampak yang baik terkait peningkatan kinerja.

  1. Analisis Kinerja yang Lebih Detail

Efektivitas kerja bisa dihitung lebih detail dari hasil penggabungan data KPI dan informasi pelengkap lainnya, contohnya proyek yang dikerjakan, atau pelatihan. Manajer bisa melihat hasilnya dan menentukan kebutuhan karyawan tersebut.

  1. Penambahan Skill dan Pelatihan untuk Karyawan

Setelah mengetahui hasil sebelumnya, manajemen memiliki gambaran jelas untuk menentukan rencana pelatihan yang lebih terfokus, yang bisa menambahkan keprofesionalan, dan kinerja karyawan yang membutuhkan dukungan.

  1. Penghargaan dan Pengakuan

Untuk mendongkrak motivasi karyawan, sepatutnya diberikan penghargaan yang layak. Inilah cara HRIS Software membantu mengelola KPI karyawan di area yang lebih casual.

Cara Menentukan KPI yang Relevan dan Terukur dengan HRIS

Berikut adalah langkah-langkah dan cara HRIS Software membantu mengelola KPI karyawan:

1. Memahami Tujuan Organisasi:

Sebelum menentukan KPI, pahami tujuan organisasi secara menyeluruh. HRIS dapat membantu dalam mengakses data dan informasi tentang arah strategis perusahaan serta prioritas yang ditetapkan.

2. Identifikasi Area Utama:

Tentukan area utama yang ingin diukur. Apakah itu penjualan, produktivitas, kehadiran, atau kinerja individu. HRIS memungkinkan Anda untuk melihat data historis dan tren yang dapat membantu mengidentifikasi area yang paling penting untuk diberikan perhatian.

3. Kaitkan dengan Strategi Bisnis:

Pastikan bahwa KPI yang Anda tentukan terkait erat dengan strategi bisnis. HRIS dapat membantu dalam melacak bagaimana setiap KPI berkontribusi terhadap pencapaian tujuan jangka panjang organisasi.

4. Pertimbangkan SMART:

Pengukuran KPI harus dilakukan secara objektif, jadi harus dipastikan bahwa data yang diraih nanti berdasarkan acuan SMART. Teknik ini sangat direkomendasikan karena telah mencapai spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan batasan waktu.

5. Konsultasikan dengan Tim:

Libatkan tim terkait, termasuk departemen HR dan manajemen, dalam proses menentukan KPI. Diskusi ini dapat difasilitasi oleh data dan informasi yang diakses melalui HRIS.

6. Akses Data Historis:

HRIS memungkinkan Anda untuk mengakses data historis kinerja karyawan dan tim. Gunakan data ini untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat membantu Anda menentukan KPI yang realistis dan dapat diukur.

7. Sesuaikan KPI dengan Peran:

Setiap peran dalam organisasi mungkin memiliki KPI yang berbeda. Gunakan HRIS untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab masing-masing karyawan, dan sesuaikan KPI dengan keahlian dan fokus mereka.

8. Uji dan Evaluasi:

Setelah KPI ditetapkan, uji dan evaluasi secara berkala. Dampaknya akan terlihat di waktu yang akan datang, khususnya pada pengambilan keputusan yang tentunya akan lebih baik dan bijak.

9. Gunakan Visualisasi Data:

HRIS sering dilengkapi dengan alat visualisasi data. Gunakan grafik dan laporan untuk mengkomunikasikan hasil KPI kepada tim dan manajemen dengan lebih efektif.

10. Kembangkan Fleksibilitas:

HRIS memungkinkan Anda untuk mengubah dan mengadaptasi KPI sesuai dengan perubahan bisnis dan prioritas. Memanfaatkan fleksibilitas ini untuk memastikan bahwa KPI tetap relevan seiring waktu.

Kesimpulan

Perusahaan sepatutnya mulai mengetahui cara HRIS Software membantu mengelola KPI karyawan. Karena sistem ini bisa dijadikan sebagai acuan yang tepat dalam menarik keputusan, dan menentukan tujuan yang lebih terarah.

Ini Dia Keterbatasan Fungsi Aplikasi HRIS dan Aplikasi KPI

keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI

Pada era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan. Di berbagai sektor, termasuk manajemen sumber daya manusia (SDM), penggunaan aplikasi HRIS (Human Resource Information System) dan aplikasi KPI (Key Performance Indicator) telah menjadi semakin umum. Meskipun demikian, terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI yang perlu Anda ketahui.

Mengenal Aplikasi HRIS dan Aplikasi KPI

Aplikasi HRIS (Human Resource Information System) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola berbagai aspek manajemen sumber daya manusia.

Ini mencakup pengelolaan data karyawan, administrasi gaji, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, rekrutmen, serta berbagai informasi terkait SDM. Berikut adalah beberapa fitur umum dari aplikasi HRIS:

  1. Manajemen Data Karyawan

Aplikasi HRIS menyediakan tempat sentral untuk menyimpan dan mengelola data karyawan, termasuk informasi pribadi, riwayat pekerjaan, kualifikasi, dan catatan lainnya.

  • Administrasi Gaji dan Penggajian

Aplikasi HRIS memungkinkan pengelolaan proses penggajian, perhitungan gaji, dan manajemen tunjangan serta pengurusan pajak dan potongan gaji.

  • Pelatihan dan Pengembangan

Organisasi dapat menggunakan HRIS untuk merencanakan, melacak, dan mengevaluasi program pelatihan serta perkembangan karyawan.

  • Manajemen Kinerja

Aplikasi ini membantu dalam penetapan tujuan, penilaian kinerja, umpan balik, dan pengembangan rencana perbaikan.

  • Rekrutmen dan Onboarding

HRIS dapat digunakan untuk mengelola proses rekrutmen, mulai dari perekrutan hingga tahap onboarding karyawan baru.

  • Manajemen Absensi dan Cuti

Aplikasi HRIS membantu dalam melacak absensi karyawan, cuti, izin, dan kehadiran.

  • Analisis Data SDM

Melalui fitur pelaporan dan analisis, HRIS membantu dalam menganalisis data SDM untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Setelah Anda mengetahui tentang aplikasi HRIS, maka penting juga bagi Anda mengetahui aplikasi KPI.

Aplikasi KPI (Key Performance Indicator) adalah alat atau metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengukur dan mengelola kinerja atau pencapaian tujuan. KPI adalah indikator yang diukur secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi sejauh mana suatu entitas mencapai tujuan strategisnya. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang aplikasi KPI.

  1. Penentuan Tujuan dan Prioritas

Organisasi harus mengidentifikasi tujuan strategis yang ingin dicapai, dan dari sana, menentukan KPI yang sesuai untuk mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut.

  • Pemantauan Performa

Aplikasi KPI membantu dalam pemantauan dan pelacakan performa berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Ini dapat mencakup berbagai bidang seperti penjualan, kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan lainnya.

  • Analisis Data dan Pelaporan

Aplikasi KPI memungkinkan organisasi untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan yang memberikan wawasan tentang performa, tren, dan perbandingan antara kinerja aktual dan target.

  • Penilaian dan Umpan Balik

Berdasarkan data KPI, organisasi dapat mengevaluasi pencapaian tujuan dan memberikan umpan balik kepada tim atau individu terkait.

  • Pengambilan Keputusan Strategis

Informasi dari aplikasi KPI dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam mengarahkan strategi dan alokasi sumber daya.

  • Perbaikan Berkelanjutan

Aplikasi KPI membantu organisasi untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dengan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih dan pengembangan strategi untuk meningkatkan performa.

Aplikasi HRIS dan aplikasi KPI memiliki peran penting dalam manajemen sumber daya manusia dan pengukuran kinerja organisasi. HRIS membantu dalam mengelola data karyawan dan proses SDM, sementara aplikasi KPI membantu dalam mengukur pencapaian tujuan strategis dan memberikan panduan untuk pengambilan keputusan. Integrasi antara keduanya dapat memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang hubungan antara performa individu, tim, dan tujuan bisnis secara keseluruhan.

Keterbatasan Aplikasi HRIS

Aplikasi HRIS dan aplikasi KPI memiliki peran krusial dalam manajemen sumber daya manusia dan pengukuran performa. Meskipun mereka menawarkan manfaat yang signifikan, keterbatasan mereka tidak boleh diabaikan.

Penggunaan yang bijak memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengelola keterbatasan ini dan menciptakan solusi yang sesuai. Dalam menghadapi tantangan ini, organisasi perlu memastikan bahwa mereka memiliki strategi yang kuat untuk mengatasi masalah dan memaksimalkan manfaat yang ditawarkan oleh kedua jenis aplikasi ini.

Secara garis besar, aplikasi HRIS membantu organisasi dalam mengelola data karyawan, rekrutmen, gaji, dan informasi penting lainnya, sementara aplikasi KPI digunakan untuk mengukur performa individu atau tim berdasarkan tujuan dan indikator kunci.

Namun, seperti halnya teknologi lainnya, terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa keterbatasan penting dari aplikasi HRIS.

  1. Ketergantungan pada Data Input yang Akurat

Aplikasi HRIS bergantung pada data yang diinput dengan benar dan akurat. Kesalahan dalam memasukkan informasi karyawan, seperti alamat, jabatan, atau gaji, dapat menyebabkan masalah serius dalam manajemen data dan proses bisnis.

  • Kekurangan dalam Menangani Keunikan Individu

Meskipun aplikasi HRIS efektif dalam mengelola data karyawan secara umum, mereka mungkin kesulitan dalam menangani keunikan individu, seperti perbedaan dalam kebutuhan pelatihan atau preferensi karir.

  • Tantangan dalam Pengembangan dan Pemeliharaan

Implementasi awal dan pemeliharaan aplikasi HRIS memerlukan sumber daya teknis dan finansial yang signifikan. Perubahan dalam kebijakan perusahaan atau regulasi juga dapat memerlukan modifikasi dalam sistem, yang dapat mengakibatkan biaya tambahan.

  • Keamanan Data dan Privasi

Aplikasi HRIS mengandung informasi yang sangat sensitif, termasuk data pribadi karyawan dan informasi gaji. Menjaga keamanan dan privasi data ini merupakan tantangan besar, terutama dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Keterbatasan Aplikasi KPI

Selain HRIS, KPI yang juga sangat umum diperusahaan juga memiliki kekurangan. Berikut pembahasannya.

  1. Pemilihan KPI yang Tepat

Memilih KPI yang relevan dan akurat untuk mengukur performa adalah tantangan utama. KPI yang tidak tepat dapat mengarah pada penilaian yang tidak adil dan mengaburkan pandangan tentang performa sebenarnya.

  • Pemantauan dan Pencatatan Data yang Konsisten

Aplikasi KPI memerlukan pemantauan dan pencatatan data yang konsisten dari berbagai sumber. Ketidaksesuaian atau keterlambatan dalam pemantauan data dapat merusak keakuratan analisis performa.

  • Konteks dan Faktor Eksternal

Aplikasi KPI mungkin tidak selalu mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi performa, seperti perubahan pasar atau situasi ekonomi. Ini dapat mengakibatkan penilaian yang tidak sepenuhnya akurat.

  • Kesulitan dalam Mengukur Aspek Kualitatif

Banyak aspek performa, seperti kerjasama tim, kreativitas, atau inovasi, sulit diukur secara kuantitatif. Aplikasi KPI mungkin kurang efektif dalam mengukur elemen-elemen ini.

  • Resistensi dan Manipulasi

Aplikasi KPI dapat merangsang perilaku yang tidak diinginkan, seperti manipulasi data untuk mencapai target atau fokus berlebihan pada KPI tertentu yang mengabaikan aspek penting lainnya.

Tantangan Integrasi HRIS dan KPI

Selain keterbatasan yang telah disebutkan untuk kedua jenis aplikasi ini secara terpisah, tantangan integrasi antara HRIS dan aplikasi KPI juga perlu dipertimbangkan. Integrasi yang buruk atau tidak sempurna antara kedua sistem ini dapat mengakibatkan kehilangan data, ketidakcocokan dalam definisi KPI, dan kesulitan dalam menganalisis data lintas departemen.

Integrasi antara HRIS dan aplikasi KPI menjadi semakin penting karena memungkinkan organisasi untuk menghubungkan informasi tentang karyawan dengan pencapaian tujuan bisnis.

Dengan integrasi yang baik, organisasi dapat melihat bagaimana kinerja individu atau tim berkontribusi terhadap tujuan keseluruhan, membantu dalam penilaian kinerja yang lebih holistik. Misalnya, aplikasi KPI dapat menghubungkan data performa individu yang tercatat di HRIS dengan indikator kinerja yang relevan.

Nah, mengingat terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI namun keduanya tetap memiliki peranan penting di dalam perusahaan, maka Anda perlu mengambil beberapa tindakan tepat untuk mengoptimalkan kedua aplikasi ini.