Kaizen dalam Dunia HR Management

Training continous improvement adalah sebuah metode pelatihan yang bertujuan untuk mengupayakan peningkatan berkelanjutan dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Ada banyak jenis pelatihan peningkatan berkelanjutan yang bisa diikuti oleh organisasi, tetapi secara umum tujuannya tetap sama.

Mulai dari melakukan evaluasi berkala, meningkatkan sistem yang sudah berjalan agar menjadi lebih baik lagi seiring berjalannnya waktu. Salah satu hal yang ditekankan pada continous improvement bukanlah suatu perubahan besar yang terjadi secara spontan.

Namun, lebih mengarah pada sesuatu yang kecil yang dilakukan secara konsisten dari hari ke hari, sehingga bisa menciptakan perubahan secara menyeluruh pada sistem atau manajemen organisasi tersebut.

Ingin tahu bagaimana cara memulai program continuous improvement? Mari kita bahas lebih lanjut tentang berbagai metode pelatihan yang bisa Anda terapkan dalam perusahaan.

Apa Saja Training Continous Improvement yang Banyak Diterapkan?

Jika perusahaan Anda belum pernah mengikuti training continous improvement, pertanyaan pertama yang akan muncul adalah jenis pelatihan seperti apa yang agaknya cukup bagus untuk dicoba?

Seperti yang sudah kami singgung di atas, jenis training continous improvement (CI) itu cukup beragam, berikut ini beberapa opsi yang cukup populer.

1. Training Kaizen

Pertama, ada istilah Kaizen sebuah filosofi atau pendekatan manajemen yang berasal dari Jepang yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan secara bertahap dan terus-menerus.

kaizen continous improvementKata Kaizen sendiri berasal dari bahasa Jepang, di mana kai berarti “perubahan” dan zen berarti “baik”. Jadi, Kaizen bisa diartikan sebagai “Perubahan menuju kebaikan.”

Konsep dasar dari Kaizen sendiri lebih kurang sebagai berikut:

  • Perbaikan Kecil, Dampak Besar: Kaizen lebih fokus pada perbaikan-perbaikan kecil yang berjalan secara konsisten daripada perubahan besar secara tiba-tiba. Pada prinsipnya banyak perubahan kecil yang bisa menghasilkan perubahan besar dalam jangka panjang apabila kita lakukan secara terus-menerus
  • Melibatkan Semua Tingkatan: Kaizen bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi melibatkan semua anggota organisasi. Mulai dari tingkat atas hingga karyawan lini depan. Semua orang memiliki peran penting dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.
  • Fokus pada Proses: Kaizen lebih berfokus pada perbaikan proses daripada pada individu. Tujuannya adalah untuk membuat proses kerja lebih efisien, efektif, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Namun tentunya Kaizen bukan satu-satunya jenis training continous improvement. Hanya saja, filosofi ini memang mengkar cukup kuat di dunia manajemen dan bisnis. Salah satu metode untuk menerapkan Kaizen adalah dengan melatih prinsip 5R atau 5S.

2. Lean Manufacturing

Selanjutnya, ada juga pelatihan berkelanjutan yang disebut sebagai lean manufacturing. Bagi beberapa orang ini sesuatu yang baru, apa definisi dari istilah ini?

lean manufacturing continous improvement

Lean manufacturing dan continuous improvement mempunyai tujuan menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi.

Secara umum lean manufacturing sendiri adalah pendekatan yang berfokus pada identifikasi dan eliminasi segala bentuk pemborosan dalam proses produksi.

Tidak mengherankan apabila metode pelatihan ini bisa kita kategorikan sebagai salah satu upaya menerapkan continuous improvement yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan secara terus-menerus.

Baca juga: 5 Hal Utama yang Dibutuhkan untuk Pengembangan SDM di Era Industri 4.0

Konsep Dasar Lean Manufacturing

Konsep dasar lean manufacturing berfokus pada lima prinsip utama, yaitu:

  • Value: Menentukan nilai dari sudut pandang pelanggan.
  • Value Stream: Menganalisis seluruh aliran nilai untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang tidak memberikan nilai tambah.
  • Flow: Membuat aliran produk atau layanan menjadi lancar dan terus-menerus.
  • Pull: Produksi hanya dilakukan berdasarkan permintaan, bukan berdasarkan perkiraan.
  • Perfection: Berusaha mencapai kesempurnaan melalui perbaikan terus-menerus.

Selain kedua jenis training continous improvement di atas masih  ada lagi opsi lainnya seperti six sigma, root cause analysis, statistical process control, dan lain sebagainnya.

Untuk mengetahui metode pelatihan yang tepat, Anda bisa melakukan diskusi dengan tim manajemen SDM atau konsultan.

Mereka akan membantu perusahaan Anda untuk menentukan kebutuhan training yang tepat melihat dari kondisi organisasi dan masalah yang sedang dihadapi.

Sebagai contoh, training lean manufacturing agaknya lebih sesuai untuk perusahaan yang berbasis di manufaktur produksi baik itu FMCG, otomotif, elektronik, tekstil, dan sebagainya.

Sementara itu, metode Kaizen kelihatannya lebih universal dan mencakup sektor usaha yang lebih luas termasuk bisnis perkantoran.

Pentingnya Menanamkan Continous Improvement untuk Karyawan Baru

Upaya peningkatan berkelanjutan semestinya tidak hanya diterapkan pada karyawan lama saja, melainkan badan usaha juga sebaiknya melibatkan rekrutmen baru agar mereka bisa memahami pentingnya continous improvement untuk jangka panjang.

Ketika mereka sudah dapat memahami pentingnya peningkatan secara berkelanjutan, maka ada motivasi kerja yang bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Secara tidak langsung produktivitas dan efisiensi kinerja juga akan tercapai. Mereka juga akan merasa nyaman menjadi bagian dari perusahaan Anda, sehingga loyalitas karyawan juga akan meningkat. Perusahaan bisa mengurangi risiko kerugian dan hambatan produksi yang tidak diinginkan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan mengenai training continous improvement. Tingkatkan kualitas manajemen SDM di perusahaan dengan menerapkan template materi pengembangan karyawan yang tersedia di Pakarkinerja.com

Ini Dia Keterbatasan Fungsi Aplikasi HRIS dan Aplikasi KPI

keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI

Pada era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan. Di berbagai sektor, termasuk manajemen sumber daya manusia (SDM), penggunaan aplikasi HRIS (Human Resource Information System) dan aplikasi KPI (Key Performance Indicator) telah menjadi semakin umum. Meskipun demikian, terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI yang perlu Anda ketahui.

Mengenal Aplikasi HRIS dan Aplikasi KPI

Aplikasi HRIS (Human Resource Information System) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola berbagai aspek manajemen sumber daya manusia.

Ini mencakup pengelolaan data karyawan, administrasi gaji, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, rekrutmen, serta berbagai informasi terkait SDM. Berikut adalah beberapa fitur umum dari aplikasi HRIS:

  1. Manajemen Data Karyawan

Aplikasi HRIS menyediakan tempat sentral untuk menyimpan dan mengelola data karyawan, termasuk informasi pribadi, riwayat pekerjaan, kualifikasi, dan catatan lainnya.

  • Administrasi Gaji dan Penggajian

Aplikasi HRIS memungkinkan pengelolaan proses penggajian, perhitungan gaji, dan manajemen tunjangan serta pengurusan pajak dan potongan gaji.

  • Pelatihan dan Pengembangan

Organisasi dapat menggunakan HRIS untuk merencanakan, melacak, dan mengevaluasi program pelatihan serta perkembangan karyawan.

  • Manajemen Kinerja

Aplikasi ini membantu dalam penetapan tujuan, penilaian kinerja, umpan balik, dan pengembangan rencana perbaikan.

  • Rekrutmen dan Onboarding

HRIS dapat digunakan untuk mengelola proses rekrutmen, mulai dari perekrutan hingga tahap onboarding karyawan baru.

  • Manajemen Absensi dan Cuti

Aplikasi HRIS membantu dalam melacak absensi karyawan, cuti, izin, dan kehadiran.

  • Analisis Data SDM

Melalui fitur pelaporan dan analisis, HRIS membantu dalam menganalisis data SDM untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Setelah Anda mengetahui tentang aplikasi HRIS, maka penting juga bagi Anda mengetahui aplikasi KPI.

Aplikasi KPI (Key Performance Indicator) adalah alat atau metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengukur dan mengelola kinerja atau pencapaian tujuan. KPI adalah indikator yang diukur secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi sejauh mana suatu entitas mencapai tujuan strategisnya. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang aplikasi KPI.

  1. Penentuan Tujuan dan Prioritas

Organisasi harus mengidentifikasi tujuan strategis yang ingin dicapai, dan dari sana, menentukan KPI yang sesuai untuk mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut.

  • Pemantauan Performa

Aplikasi KPI membantu dalam pemantauan dan pelacakan performa berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Ini dapat mencakup berbagai bidang seperti penjualan, kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan lainnya.

  • Analisis Data dan Pelaporan

Aplikasi KPI memungkinkan organisasi untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan yang memberikan wawasan tentang performa, tren, dan perbandingan antara kinerja aktual dan target.

  • Penilaian dan Umpan Balik

Berdasarkan data KPI, organisasi dapat mengevaluasi pencapaian tujuan dan memberikan umpan balik kepada tim atau individu terkait.

  • Pengambilan Keputusan Strategis

Informasi dari aplikasi KPI dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam mengarahkan strategi dan alokasi sumber daya.

  • Perbaikan Berkelanjutan

Aplikasi KPI membantu organisasi untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dengan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih dan pengembangan strategi untuk meningkatkan performa.

Aplikasi HRIS dan aplikasi KPI memiliki peran penting dalam manajemen sumber daya manusia dan pengukuran kinerja organisasi. HRIS membantu dalam mengelola data karyawan dan proses SDM, sementara aplikasi KPI membantu dalam mengukur pencapaian tujuan strategis dan memberikan panduan untuk pengambilan keputusan. Integrasi antara keduanya dapat memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang hubungan antara performa individu, tim, dan tujuan bisnis secara keseluruhan.

Keterbatasan Aplikasi HRIS

Aplikasi HRIS dan aplikasi KPI memiliki peran krusial dalam manajemen sumber daya manusia dan pengukuran performa. Meskipun mereka menawarkan manfaat yang signifikan, keterbatasan mereka tidak boleh diabaikan.

Penggunaan yang bijak memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengelola keterbatasan ini dan menciptakan solusi yang sesuai. Dalam menghadapi tantangan ini, organisasi perlu memastikan bahwa mereka memiliki strategi yang kuat untuk mengatasi masalah dan memaksimalkan manfaat yang ditawarkan oleh kedua jenis aplikasi ini.

Secara garis besar, aplikasi HRIS membantu organisasi dalam mengelola data karyawan, rekrutmen, gaji, dan informasi penting lainnya, sementara aplikasi KPI digunakan untuk mengukur performa individu atau tim berdasarkan tujuan dan indikator kunci.

Namun, seperti halnya teknologi lainnya, terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa keterbatasan penting dari aplikasi HRIS.

  1. Ketergantungan pada Data Input yang Akurat

Aplikasi HRIS bergantung pada data yang diinput dengan benar dan akurat. Kesalahan dalam memasukkan informasi karyawan, seperti alamat, jabatan, atau gaji, dapat menyebabkan masalah serius dalam manajemen data dan proses bisnis.

  • Kekurangan dalam Menangani Keunikan Individu

Meskipun aplikasi HRIS efektif dalam mengelola data karyawan secara umum, mereka mungkin kesulitan dalam menangani keunikan individu, seperti perbedaan dalam kebutuhan pelatihan atau preferensi karir.

  • Tantangan dalam Pengembangan dan Pemeliharaan

Implementasi awal dan pemeliharaan aplikasi HRIS memerlukan sumber daya teknis dan finansial yang signifikan. Perubahan dalam kebijakan perusahaan atau regulasi juga dapat memerlukan modifikasi dalam sistem, yang dapat mengakibatkan biaya tambahan.

  • Keamanan Data dan Privasi

Aplikasi HRIS mengandung informasi yang sangat sensitif, termasuk data pribadi karyawan dan informasi gaji. Menjaga keamanan dan privasi data ini merupakan tantangan besar, terutama dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Keterbatasan Aplikasi KPI

Selain HRIS, KPI yang juga sangat umum diperusahaan juga memiliki kekurangan. Berikut pembahasannya.

  1. Pemilihan KPI yang Tepat

Memilih KPI yang relevan dan akurat untuk mengukur performa adalah tantangan utama. KPI yang tidak tepat dapat mengarah pada penilaian yang tidak adil dan mengaburkan pandangan tentang performa sebenarnya.

  • Pemantauan dan Pencatatan Data yang Konsisten

Aplikasi KPI memerlukan pemantauan dan pencatatan data yang konsisten dari berbagai sumber. Ketidaksesuaian atau keterlambatan dalam pemantauan data dapat merusak keakuratan analisis performa.

  • Konteks dan Faktor Eksternal

Aplikasi KPI mungkin tidak selalu mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi performa, seperti perubahan pasar atau situasi ekonomi. Ini dapat mengakibatkan penilaian yang tidak sepenuhnya akurat.

  • Kesulitan dalam Mengukur Aspek Kualitatif

Banyak aspek performa, seperti kerjasama tim, kreativitas, atau inovasi, sulit diukur secara kuantitatif. Aplikasi KPI mungkin kurang efektif dalam mengukur elemen-elemen ini.

  • Resistensi dan Manipulasi

Aplikasi KPI dapat merangsang perilaku yang tidak diinginkan, seperti manipulasi data untuk mencapai target atau fokus berlebihan pada KPI tertentu yang mengabaikan aspek penting lainnya.

Tantangan Integrasi HRIS dan KPI

Selain keterbatasan yang telah disebutkan untuk kedua jenis aplikasi ini secara terpisah, tantangan integrasi antara HRIS dan aplikasi KPI juga perlu dipertimbangkan. Integrasi yang buruk atau tidak sempurna antara kedua sistem ini dapat mengakibatkan kehilangan data, ketidakcocokan dalam definisi KPI, dan kesulitan dalam menganalisis data lintas departemen.

Integrasi antara HRIS dan aplikasi KPI menjadi semakin penting karena memungkinkan organisasi untuk menghubungkan informasi tentang karyawan dengan pencapaian tujuan bisnis.

Dengan integrasi yang baik, organisasi dapat melihat bagaimana kinerja individu atau tim berkontribusi terhadap tujuan keseluruhan, membantu dalam penilaian kinerja yang lebih holistik. Misalnya, aplikasi KPI dapat menghubungkan data performa individu yang tercatat di HRIS dengan indikator kinerja yang relevan.

Nah, mengingat terdapat keterbatasan fungsi aplikasi HRIS dan aplikasi KPI namun keduanya tetap memiliki peranan penting di dalam perusahaan, maka Anda perlu mengambil beberapa tindakan tepat untuk mengoptimalkan kedua aplikasi ini.

Dampak AI Terhadap Manajer SDM, Apa Saja?

Dampak AI – Kecerdasan buatan atau yang sering disebut dengan istilah Artificial Intelligence menciptakan peluang besar bagi mesin untuk beradaptasi dan mempelajari hal – hal baru dengan sangat cepat berdasarkan data yang tersedia tanpa harus melalui pembuatan program terlebih dahulu.

Di banyak industri di seluruh dunia, AI sudah banyak digunakan karena terbukti mampu mendukung peningkatan efisiensi sumber daya manusia pada perusahaan kecil, menengah hingga perusahaan raksasa.

Lantas, sebenarnya apa itu AI?

dampak ai

Sekilas Tentang Artificial Intelligence

AI merupakan kecerdasan buatan yang tercipta dengan memanfaatkan keilmuan di bidang komputer, dimana mempunyai misi dan tujuan utama dalam memudahkan pekerjaan di berbagai lini kehidupan.

Keunikan yang dimiliki oleh sistem AI sehingga membuatnya tampil canggih adalah dari sisi cara kerjanya. AI mempunyai kemampuan untuk belajar dari pengalaman yang bersumber dari data yang tersimpan dalam database.

Dari semua data yang diperoleh AI, bisa diolah kembali untuk mengembangkan sistem menjadi lebih efektif dan menyelesaikan semua tugas lebih cepat.

Kelebihan yang ditawarkan oleh AI inilah dianggap sangat tepat untuk diterapkan pada bidang Human Resource atau sumber daya manusia. Dengan catatan, penerapan dan pengelolaan AI dilakukan dengan benar dan tepat.

Peran AI pada bidang sumber daya manusia banyak dimanfaatkan untuk perampingan pekerjaan yang membutuhkan waktu pengerjaan lebih panjang meliputi perekrutan karyawan, pelatihan karyawan maupun pekerjaan administrasi secara keseluruhan.

Yang perlu diperhatikan dan diingat, penggunaan AI tidak boleh berlebihan atau terlalu dieksploitasi karena bisa memunculkan berbagai ancaman. Kenapa bisa begitu?

Ingat, perusahaan yang baik tetap harus menjunjung tinggi asas rasa kemanusiaan. Sedangkan jika penerapan AI dilakukan secara penuh tanpa ada campur tangan sedikitpun dari manusia, penyelesaian pekerjaan, analisis pekerjaan hingga proses pengambilan keputusan menjadi kaku. Dalam hal ini, artinya asas rasa kemanusiaan pun akan dikesampingkan.

Parahnya lagi, keberadaan AI tidak lagi berdampak positif bagi bidang sumber daya manusia, namun justru berdampak negatif. Berbagai kejadian besar seperti pemutusan hubungan kerja secara masal, penurunan kepuasaan kerja karyawan, banyak miskomunikasi antar karyawan hingga peningkatan angka turnover karyawan pada perusahaan yang sulit dikendalikan.

Dampak AI dalam Membantu Peningkatan Efisiensi Sumber Daya Manusia

Berikut ini terdapat beberapa dampak AI yang bisa dirasakan langsung oleh manajer SDM dalam rangka peningkatan efisiensi sumber daya manusia, apa saja?

1.Dampak AI Selama Proses Rekrutmen

Pengelolaan sumber daya manusia paling penting berawal dari proses rekrutmen. Pemanfaatan kecerdasan buatan selama proses rekrutmen bisa memperbesar peluang perusahaan untuk mendapatkan kandidat paling sesuai dalam kurun waktu yang lebih cepat.

Keberadaan algoritma AI, bisa dimanfaatkan untuk memfilter semua CV yang masuk ke perusahaan sehingga mampu menemukan kandidat terbaik sesuai kebutuhan perusahaan.

Tidak butuh waktu lama, untuk mendapatkan beberapa kandidat tersebut dan bisa langsung dikirimkan undangan wawancara. Berbeda dengan pemilahan CV yang dilakukan secara manual, 1 minggu pun rasanya tidak cukup untuk mempelajari semua CV yang masuk.

Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa proses rekrutmen dengan memanfaatkan AI sangat membantu staff SDM, karena bisa dilakukan dengan sangat cepat.

2.Dampak AI Selama Pelatihan Kerja

Selain proses rekrutmen, proses pelatihan kerja juga tidak kalah penting dalam mendukung pengembangan perusahaan. Pelatihan kerja dengan memanfaatkan algoritma AI bisa membantu proses identifikasi pada divisi mana yang membutuhkannya.

Kemudian, AI pada pelatihan kerja juga bisa membantu memberikan rekomendasi yang lebih spesifik pada semua karyawan dengan merujuk pada kebutuhan perusahaan maupun performa yang ditunjukkan oleh masing – masing karyawan.

3.Mendukung Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja mempunyai dampak yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan melalui proses evaluasi oleh manajer SDM. Selama proses evaluasi inilah, AI bisa dimanfaatkan manajer SDM untuk membantu seluruh aktivitas evaluasi secara menyeluruh. Sehingga tujuan perusahaan pun bisa segera tercapai.

Menariknya, dampak AI ini pada manajemen kinerja bisa digunakan berdasarkan data yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu saja. Misalnya saja, dalam periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau periode lainnya sesuai kebutuhan.

4.Membantu Analisis Data

Selain uang, data menjadi aset paling berharga bagi semua perusahaan di dunia ini. Dimana jika sampai ada kebocoran data, bisa berpotensi menciptakan kerugian besar. Setiap data yang ada, bisa digunakan untuk pertimbangan hingga pengambilan keputusan dalam bisnis.

Dalam hal ini, keberadaan AI bermanfaat dalam menganalisis setiap data dengan lebih cepat dan efektif sehingga bisa mendukung proses pengembangan SDM.

Algoritma AI bisa digunakan untuk menganalisis data dari berbagai sumber seperti data kinerja karyawan, data absensi, data produktivitas dan data lainnya. Dengan begitu, pola baru hingga tren yang muncul bisa menambah wawasan.

5.Membantu Penghematan Pengeluaran Perusahaan

Menekan angka pengeluaran perusahaan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh manajer SDM. Cara yang banyak dilakukan biasanya dengan mencoba merampingkan dan memangkas SDM yang dianggap tidak terlalu dibutuhkan.

Banyak perusahaan yang merasakan dampak AI secara langsung termasuk salah satunya dalam upaya meminimalisir pengeluaran sehingga bisa  melakukan penghematan berkali – kali lipat.

Pemanfaatan AI bisa digunakan dalam proses identifikasi berbagai hal yang dianggap tidak efisien selama proses pengelolaan SDM sedang berlangsung. Sebagai solusi, AI akan memberi rekomendasi kepada manajer SDM guna meningkatkan efisiensi seperti yang diharapkan oleh perusahaan.

Akhirnya, apa yang diinginkan dan diharapkan oleh perusahaan bisa diwujudkan dengan cepat. Perusahaan bisa mengalokasikan dana yang sebelumnya digunakan untuk memberi gaji, bonus hingga insentif kepada karyawan untuk pengembangan bisnis.

Kesimpulan Dampak AI Terhadap Manajer SDM

Pemanfaatan AI dalam proses pengelolaan sumber daya manusia membuka peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas hingga efisiensi sumber daya manusia.

Dengan kata lain, selain bisa memudahkan pekerjaan manajer SDM, AI juga berpotensi meningkatkan skill manajer SDM dalam menjalankan tugasnya.

Penggunaan AI selama proses rekrutmen, memudahkan dan mempercepat pemilihan kandidat sesuai kriteria yang diinginkan. Sementara dalam proses pelatihan, bisa memberi rekomendasi kepada perusahaan terkait jenis pelatihan paling tepat yang bisa digunakan hingga peningkatan kinerja pada semua karyawan.

Kemudian, AI juga bisa mendukung manajemen kinerja karyawan, mendukung proses analisis data hingga penghematan pengeluaran perusahaan.

Yang perlu ditekankan pada pembahasan kali ini, keberadaan AI bukan berarti bisa menjadi pengganti manusia. Karena dalam prosesnya, manusia tetap wajib ada untuk mengoperasikan AI.

AI memang bisa mendorong peningkatan efisiensi selama proses pengelolaan SDM, namun keputusan akhir tetap harus melibatkan manusia berpengalaman, ahli dan kompeten di bidangnya.

Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu dan memastikan penggunaan AI selama proses pengelolaan SDM sudah dilakukan dengan benar, bijaksana dan hati – hati, bukan serampangan.

Jadi, meskipun saat ini sudah ada AI dengan segala kecanggihan yang ditawarkannya, pemanfaatan AI tidak boleh sembarangan, dibutuhkan keputusan yang bijak dan kehati – hatian.

baca juga: Digitalisasi HR atau Digital HR dan Otomasi Layanan SDM dengan Teknologi Digital

Strategi Menyusun Sistem Manajemen Talenta

Sistem Manajemen Talenta – Untuk memastikan sebuah perusahaan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik, butuh sebuah manajemen SDM atau talenta yang akan membantu meningkatkan kualitas sumber daya tersebut. Cara menyusun sistem manajemen talenta yang tepat, merupakan salah satu solusinya.

Penyusunan sistem sangat dibutuhkan, karena beda orang dan beda posisi kerja akan beda pula pencapaian yang ingin dicapai. Berikut ini langkah tepat ketika Anda yang berada di bagian talenta perusahaan, ingin mengoptimalkan kinerja semua SDM yang ada.

Continue reading

Cara Membuat Strategi Pengembangan SDM Beserta Fungsinya

Strategi Pengembangan SDM – Artikel ini merupakan kontribusi dari guest blogger Adi Nugroho yang memiliki blog bagus tentang manajemen bisnis.

Pada dasarnya strategi pengembangan sdm perlu sekali untuk dilakukan di masa seperti ini. Mengingat sumber daya manusia memang selalu mengalami peningkatan. Hal ini agar sumber daya manusia dapat memberikan keterampilan, kemampuan kerja hingga loyalitas kerja pada sebuah perusahaan.

Tetapi karena kehadiran strategi ini membuat banyak orang menjadi gagal mendapatkan pekerjaan. Ditambah banyaknya para pengangguran di Indonesia membuat para perusahaan terlihat kesulitan dalam merekrut beberapa karyawan. Berikut ini ada beberapa caranya:

Strategi Pengembangan Manajemen SDM

1.Melalui Pelatihan

Dalam melakukan strategi pengembangan sdm bisa dimulai dengan melakukan pelatihan. Pelatihan pada umumnya diadakan secara langsung oleh perusahaan terutama bagi para karyawannya. Untuk pelatihan sendiri memang berbeda-beda tergantung kepada setiap bidang yang karyawan pilih.

Kehadiran pelatihan pada dasarnya bisa digunakan untuk mengembangkan individu. Selain itu, hal ini membentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Dengan adanya ini, anda bisa melihat seperti apa peningkatan yang dialami oleh setiap karyawan.

Continue reading

Manajemen SDM, Semua Informasinya Ada Di Sini

Manajemen SDM – Kita kerap mendengar bahwa setiap kegiatan baik itu perusahaan, organisasi, lembaga atau pun komunitas membutuhkan sumber daya manusia yang cakap sesuai bidangnya masing-masing. Hal tersebut merupakan bagian penting dalam menjalankan suatu kegiatan.

Pada dasarnya tidak ada perusahaan yang tidak membutuhkan manajemen sumber daya manusia. Namun, apa arti sebenarnya manajemen sumber daya manusia?

Penjelasan Singkat Tentang Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pengembangan sumber daya manusia yang guna melakukan perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penerapan, pelatihan, dan pengembangan karir karyawan.

Disamping itu, semua tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas dari perusahaan, organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Continue reading

Metode untuk Sistem Penggajian Karyawan yang Efektif

Sistem Penggajian Karyawan – Karyawan adalah salah satu sumber utama dari keberhasilan dan kesuksesan dari sebuah perusahaan atau lembaga lainnya di Indonesia.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika dibalik keberadaan mereka juga bisa memberi keterpurukan yang menyebabkan suatu badan usaha harus terpaksa “gulung tikar” karena perbuatan karyawannya sendiri sedangkan seiring berjalan waktu bahwa perkembangan dari jumlahnya selalu bertambah sesuai kebutuhan perusahaan.

Bagaimana tidak, salah satu alasan utama mengapa badan usaha mulai merekrut perusahaan adalah karena bidang pekerjaan yang semakin bertambah dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat jika perbandingannya sangat jauh.

Namun, dibalik ketertarikan masyarakat atau calon karyawan yang ingin bergabung maka beberapa dari mereka selalu memperhatikan sistem penggajian bagi kehidupan pribadi apakah dapat menunjang serta mencukupi atau sebaliknya.

Metode yang Digunakan dalam Sistem Penggajian Karyawan

Perusahaan yang memiliki karyawan dengan jumlah sangat banyak harus memahami dan juga mengetahui tentang apa saja metode dari sistem penggajian yang harus diterapkan ketika masuk dalam awal bulan atau periode yang menjadi pencairan gaji karyawan.

baca juga: Cara Membuat Skala Gaji Karyawan secara Benar dan Efektif

Metode yang berlaku untuk sistem tersebut adalah :

1.Mempelajari Deadline untuk Waktu Penting

Penggajian yang berlaku untuk karyawan harus berlandasakan terhadap sebuah deadline atau waktu penting sesuai tempo kesepakatan.

Tak heran, jika sebuah pimpinan perusahaan telah menetapkan deadline untuk sistem penggajian ini, anda atau siapa saja selaku karyawan dapat mengusung rencana untuk melakukan berbagai macam persiapan yang memiliki keterkaitan dengan penggajian dari perusahaan untuk setiap karyawan yang bekerja.

Tak hanya itu, anda sebagai pimpinan perusahaan juga harus menentukan kapan periode yang tepat untuk menuntaskan sistem penggajian kepada semua karyawan yang biasanya berlangsung bulanan atau mingguan (2 minggu sekali), serta pada awal atau akhir bulan yang mana keputusan yang telah ditetapkan tersebut harus memberitahukan kepada karyawan yang berdedikasi untuk perusahaan agar mengikuti siklus neraca terbaru milik perusahaan.

2.Membuat Sistem untuk Perhitungan Gaji

Pada umumnya, penggajian yang berlaku dalam suatu perusahaan ditetapkan atas dasar struktur yang berlaku. Pimpinan secara umum dapat memberi gaji setiap bulan sesuai hasil pekerjaan yang telah diselesaikan setiap karyawan. Selain itu, pimpinan juga berhak untuk menambahkan atau meningkatkan bonus dll. Namun, perhitungan yang dilakukan harus selalu memiliki sistem khusus agar tidak merugian karyawan yang bekerja hampir setiap hari.

Perusahaan di Indonesia belakangan ini lebih sering membuat sebuah sistem khusus untuk penggajian karyawan secara otomatis atau berpacu terhadap unsur teknologi yang efektif dan efisien. Bahkan, kelebihannya adalah memberi hasil perhitungan yang akurat secara rinci dan akurat, sedangkan jika pimpinan (masih) menerapkan sistem manual hanya akan memberi kebingungan dan sulit diselesaikan serta penggajian tidak sesuai deadline yang ditetapkan.

3.Melakukan Investasi dengan Sofware Khusus

Perusahaan yang ingin menjalankan sistem penggajian karyawan dengan tepat maka harus selalu melakukan investasi dengan memakai software khusus. Mengapa? Pasalnya, salah satu fungsi dan tujuan dari penggunaannya adalah memudahkan proses otomatisasi serta penggajian akan lebih mudah dan sangat signifikan. Penggunaan software ini pun berguna untuk absensi, cuti, pajak hingga kontrak semua karyawan yang mudah diakses setiap hari.

Kemudian, salah satu keunggulan dari sebuah metode penggajian karyawan yang memakai software khusus ini akan memberi kecepatan dan ketepatan bagi perusahaan untuk mengirim slip gaji kepada setiap karyawan ketika masuk deadline. Bahkan, hanya dalam hitungan menit saja maka pimpinan direksi bukan hanya mengirimkan hasil gaji dengan mudah namun juga melaporkan PPh kepada kantor pajak atas biaya tertentu yang harus dilunasi perusahaan.

4.Merencanakan Cadangan Finansial dengan Tepat

Gaji yang berlaku dalam siklus pekerjaan bukan hanya dinilai sebagai kewajiban saja namun sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan bagi semua karyawan. Pasalnya, seorang pemilik perusahaan wajib menentukan skala dari kualitas finansial perusahaan untuk selalu berada di zona aman agar selalu memberi upah kepada karyawan setiap bulan dengan tepat, serta sesuai temponya agar pengiriman invoice untuk para klien yang menyelesaikan pembayaran.

Maka dari itu, sangat ditekankan kepada perusahaan untuk menghindari berbagai kendala yang menjadi penghambat arus penggajian sehingga membuat karyawan kecewa dan tidak mustahil untuk berhenti karena sistemnya yang lamban. Bahkan, selain kehilangan karyawan maka ancaman atau risiko yang akan diterima perusahaan jika terlambat memberi gaji bagi para pekerjanya adalah selalu memiliki masalah yang berpotensi bangkrut dan tidak berjalan.

Metode yang berlaku untuk sistem penggajian karyawan ini juga sangat mudah diterapkan bagi perusahaan yang baru dibangun karena satu sama lain memiliki tujuan yang sama untuk selalu memasarkan berbagai macam jasa dan produk yang diandalkan dengan menggunakan bantuan dari beberapa karyawan yang tekun dan ulet, serta keberadaan penggajian ini tidak boleh dinilai sebelah mata bagi anda atau siapa saja sebagai pimpinan dari perusahaan yang merekrutnya.

Tak hanya itu, sistem penggajian karyawan yang berlaku juga biasanya sering menjadi sebuah perbandingan antara perusahaan terdahulu dan saat ini dari karyawan lama atau yang memiliki pengalaman cukup banyak dalam dunia kerja. Bahkan, banyak sekali model khusus untuk sistem ini yang terkesan canggih dan sedikit rumit termasuk dari absensi dan sistem lainnya yang saat ini memakai retina mata, finger print, kartu gesek atau kartu check clock yang biasanya dipakai.

Selain masalah sistem absensi rupanya pembahasan mengenai sistem penggajian karyawan juga harus memperhatikan masalah slip gaji yang biasanya dijadikan bukti kuat jika hasil kerja keras para pegawai telah jatuh ke tangan mereka masing-masing. Namun, banyak karyawan yang acuh atau tidak pernah mengambilnya karena percaya jika perusahaan tidak pernah bohong dalam sistem perhitungan sesuai dengan hasil pekerjaan yang selesai dan pajak yang ditetapkan.

Namun, slip gaji akan selalu memiliki catatan PPh yang menjadi bukti penting dari perhitungan pajak yang otomatis membuat bagian HRD dari perusahaan harus membuat dan mencetak sebagai dokumen pajak resmi milik perusahaan jika terjadi keluhan dari karyawan yang selalu merasa kurang atas gaji yang diterima berdasarkan pajaknya. Selain itu, HRD juga membuatnya sebagai kebutuhan jika beberapa karyawan ingin mengajukan pinjaman kredit ke bank tertentu.

template-kpi-dan-3-ebook-sdm

template-kpi-dan-3-ebook-sdm




SOP Pengelolaan Karyawan dan SDM Perusahaan

SOP Pengelolaan Karyawan – Karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan sumber daya terpenting yang berperan sebagai mata kunci dari kesuksesan perusahaan. Sebagai sumber daya manusia diperlukan manajemen untuk memaksimalkan kinerja karyawan.

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses untuk memperoleh, melatih, menilai, memberi kompensasi terhadap karyawan serta memperhatikan hubungan yang terjadi antar karyawan, menjamin kesehatan, keselamatan serta keadilan bagi para pekerja.

Kegiatan dari manajemen sumberdaya manusia meliputi kegiatan perekrutan, pelatihan, pengembangan, penilaian, pemberian kompensasi kepada karyawan, pemeliharaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan secara pribadi, organisasi perusahaan begitupula bagi lingkungan. Continue reading




Langkah Efektif Mempersiapkan Presentasi Manajemen SDM

Presentasi Manajemen SDM – Banyak orang seringkali mengabaikan adanya persiapan saat ingin melakukan presentasi atas suatu hal. Sebagian menganggap bahwa materi yang akan dipresentasikan sudah menjadi bidang keahliannya sehingga tak perlu membuat persiapan secara khusus.

Sebagian lagi ada yang justru merasa bingung harus menyiapkan apa saja untuk presentasi nantinya. Anda sebaiknya memahami bahwa tidak ada presentasi yang akan lebih baik kecuali bila Anda mempersiapkannya dengan baik.

Persiapan ini tak hanya mencakup faktor materi presentasi semata yang mana dalam hal ini perlu untuk mempelajari materi presentasi yang akan disampaikan. Tetapi untuk menyajikan presentasi manajemen SDM yang baik pastinya Anda sebaiknya juga menyiapkan beberapa hal lainnya secara efektif.

Bila Anda pun sedang mendapatkan tugas untuk menyampaikan materi tentang manajemen SDM baik untuk tugas kuliah ataupun untuk kebutuhan lainnya, maka Anda sebaiknya menemukan cara efektif untuk menyiapkan presentasi tersebut. Continue reading