Kaizen dalam Dunia HR Management

Training continous improvement adalah sebuah metode pelatihan yang bertujuan untuk mengupayakan peningkatan berkelanjutan dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Ada banyak jenis pelatihan peningkatan berkelanjutan yang bisa diikuti oleh organisasi, tetapi secara umum tujuannya tetap sama.

Mulai dari melakukan evaluasi berkala, meningkatkan sistem yang sudah berjalan agar menjadi lebih baik lagi seiring berjalannnya waktu. Salah satu hal yang ditekankan pada continous improvement bukanlah suatu perubahan besar yang terjadi secara spontan.

Namun, lebih mengarah pada sesuatu yang kecil yang dilakukan secara konsisten dari hari ke hari, sehingga bisa menciptakan perubahan secara menyeluruh pada sistem atau manajemen organisasi tersebut.

Ingin tahu bagaimana cara memulai program continuous improvement? Mari kita bahas lebih lanjut tentang berbagai metode pelatihan yang bisa Anda terapkan dalam perusahaan.

Apa Saja Training Continous Improvement yang Banyak Diterapkan?

Jika perusahaan Anda belum pernah mengikuti training continous improvement, pertanyaan pertama yang akan muncul adalah jenis pelatihan seperti apa yang agaknya cukup bagus untuk dicoba?

Seperti yang sudah kami singgung di atas, jenis training continous improvement (CI) itu cukup beragam, berikut ini beberapa opsi yang cukup populer.

1. Training Kaizen

Pertama, ada istilah Kaizen sebuah filosofi atau pendekatan manajemen yang berasal dari Jepang yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan secara bertahap dan terus-menerus.

kaizen continous improvementKata Kaizen sendiri berasal dari bahasa Jepang, di mana kai berarti “perubahan” dan zen berarti “baik”. Jadi, Kaizen bisa diartikan sebagai “Perubahan menuju kebaikan.”

Konsep dasar dari Kaizen sendiri lebih kurang sebagai berikut:

  • Perbaikan Kecil, Dampak Besar: Kaizen lebih fokus pada perbaikan-perbaikan kecil yang berjalan secara konsisten daripada perubahan besar secara tiba-tiba. Pada prinsipnya banyak perubahan kecil yang bisa menghasilkan perubahan besar dalam jangka panjang apabila kita lakukan secara terus-menerus
  • Melibatkan Semua Tingkatan: Kaizen bukan hanya tanggung jawab manajemen, tetapi melibatkan semua anggota organisasi. Mulai dari tingkat atas hingga karyawan lini depan. Semua orang memiliki peran penting dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.
  • Fokus pada Proses: Kaizen lebih berfokus pada perbaikan proses daripada pada individu. Tujuannya adalah untuk membuat proses kerja lebih efisien, efektif, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Namun tentunya Kaizen bukan satu-satunya jenis training continous improvement. Hanya saja, filosofi ini memang mengkar cukup kuat di dunia manajemen dan bisnis. Salah satu metode untuk menerapkan Kaizen adalah dengan melatih prinsip 5R atau 5S.

2. Lean Manufacturing

Selanjutnya, ada juga pelatihan berkelanjutan yang disebut sebagai lean manufacturing. Bagi beberapa orang ini sesuatu yang baru, apa definisi dari istilah ini?

lean manufacturing continous improvement

Lean manufacturing dan continuous improvement mempunyai tujuan menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi.

Secara umum lean manufacturing sendiri adalah pendekatan yang berfokus pada identifikasi dan eliminasi segala bentuk pemborosan dalam proses produksi.

Tidak mengherankan apabila metode pelatihan ini bisa kita kategorikan sebagai salah satu upaya menerapkan continuous improvement yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan secara terus-menerus.

Baca juga: 5 Hal Utama yang Dibutuhkan untuk Pengembangan SDM di Era Industri 4.0

Konsep Dasar Lean Manufacturing

Konsep dasar lean manufacturing berfokus pada lima prinsip utama, yaitu:

  • Value: Menentukan nilai dari sudut pandang pelanggan.
  • Value Stream: Menganalisis seluruh aliran nilai untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang tidak memberikan nilai tambah.
  • Flow: Membuat aliran produk atau layanan menjadi lancar dan terus-menerus.
  • Pull: Produksi hanya dilakukan berdasarkan permintaan, bukan berdasarkan perkiraan.
  • Perfection: Berusaha mencapai kesempurnaan melalui perbaikan terus-menerus.

Selain kedua jenis training continous improvement di atas masih  ada lagi opsi lainnya seperti six sigma, root cause analysis, statistical process control, dan lain sebagainnya.

Untuk mengetahui metode pelatihan yang tepat, Anda bisa melakukan diskusi dengan tim manajemen SDM atau konsultan.

Mereka akan membantu perusahaan Anda untuk menentukan kebutuhan training yang tepat melihat dari kondisi organisasi dan masalah yang sedang dihadapi.

Sebagai contoh, training lean manufacturing agaknya lebih sesuai untuk perusahaan yang berbasis di manufaktur produksi baik itu FMCG, otomotif, elektronik, tekstil, dan sebagainya.

Sementara itu, metode Kaizen kelihatannya lebih universal dan mencakup sektor usaha yang lebih luas termasuk bisnis perkantoran.

Pentingnya Menanamkan Continous Improvement untuk Karyawan Baru

Upaya peningkatan berkelanjutan semestinya tidak hanya diterapkan pada karyawan lama saja, melainkan badan usaha juga sebaiknya melibatkan rekrutmen baru agar mereka bisa memahami pentingnya continous improvement untuk jangka panjang.

Ketika mereka sudah dapat memahami pentingnya peningkatan secara berkelanjutan, maka ada motivasi kerja yang bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Secara tidak langsung produktivitas dan efisiensi kinerja juga akan tercapai. Mereka juga akan merasa nyaman menjadi bagian dari perusahaan Anda, sehingga loyalitas karyawan juga akan meningkat. Perusahaan bisa mengurangi risiko kerugian dan hambatan produksi yang tidak diinginkan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan mengenai training continous improvement. Tingkatkan kualitas manajemen SDM di perusahaan dengan menerapkan template materi pengembangan karyawan yang tersedia di Pakarkinerja.com

Jobdes dan Tugas Pokok Manajer Training and Development

Tugas Pokok Manajer Training – Secara umum, seorang manajer SDM memiliki tanggung jawab mengenai segala sesuatu yang erat kaitannya dengan SDM yang ada di perusahaan tempat dirinya bekerja.

Aspek training dan development atau aspek pelatihan dan pengembangan diri merupakan bagian dari pekerjaan manajer HRD, namun dalam sebuah perusahaan berskala besar dengan ratusan atau ribuan pekerja, maka bidang training ini biasanya dipegang oleh orang lain selain manajer HRD.

Seorang manajer training dan development akan berfokus pada bidang ini, namun tetap memberikan laporan kepada manajer HRD sebagai atasan mereka.

Sesuai dengan nama dari posisi pekerjaan ini, seorang manajer training dan development memiliki tanggung jawab penuh dalam bidang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada di perusahaan tempat dirinya bekerja. Jenis pekerjaan ini bisa sangat bervariasi tergantung dari jenis industri tempat sang manajer bekerja. Continue reading

Cara Membuat Materi Training atau Materi Pelatihan yang Bagus

Materi pelatihan dan bahan dapat dibuat dan digunakan oleh lebih dari satu trainer. Materi tersebut dapat digunakan di berbagai organisasi atau oleh beberapa organisasi atau lembaga pelatihan yang semua melakukan pelatihan yang sama.

Bahan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bentuk dan media yang bersama-sama dengan membentuk paket pelatihan. Paket ini dapat terdiri dari semua bahan dari seorang trainer atau organisasi untuk menjalankan pelatihan. Paket ini harus menyertakan bahan-bahan untuk traner.

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat materi pelatihan

Materi training bisa dalam bentuk panduan atau manual book dari trainer. Hal ini bertujuan untuk membantu trainer menjalankan kursus pelatihan dan menggunakan bahan lain dalam kemasan. Jika materi untuk para peserta melihat dalam sesi training sendiri maka dapat secara profesional dirancang dan diproduksi dalam jumlah banyak yang dapat digunakan dalam pelatihan. Continue reading

Panduan Paling Lengkap tentang Training and Development atau Pelatihan SDM

Training and Development – Tujuan dari program pelatihan SDM yang telah anda jalankan untuk anggota adalah untuk memberikan pengetahuan dari sistem atau proses untuk seseorang yang baru. Individu mungkin telah bekerja pada sesuatu manajemen dalam perusahaan dengan adanya training maka mereka akan punya ide untuk membangun kinerja yang lebih baik lagi. Namun, program pelatihan yang tepat harus di mulai dengan dasar-dasar.

Dengan menggunakan ukuran kualitas, manajer dapat menentukan seberapa baik orang-orang melakukan peran mereka dalam perusahaan, tetapi langkah-langkah ini tidak selalu menunjukkan seberapa sukses pelatihan yang diberikan kepada karyawan.

Seberapa jauh pelatihan SDM harus ditentukan sebelum proses training dilakukan dan memungkinkan untuk mendapatkan pengalaman yang akan meningkatkan kualitas mereka. Continue reading

Tahapan Kunci untuk Melakukan On the Job Training OJT secara Optimal

On the Job Training – Mendengar kata memupuk maka dalam pikiran akan langsung terlintas tanaman. Memupuk memang terkait dengan memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman yang ditanam agar dapat tumbuh lebih subur.

Namun arti kata memupuk sendiri dapat diibaratkan dalam kalimat lain yang memiliki pemahaman yang hampir sama. Seperti memupuk keahlian dalam bekerja maka seseorang akan belajar tentang banyak hal selama bekerja. Guna semakin ahli dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Semakin sering dipupuk maka semakin ahli seseorang dalam bekerja.

Oleh karena itu pemberian on the job training dapat dikatakan sebagai pupuk untuk membuat seorang pegawai lebih ahli dan cakap lagi dalam bekerja.

On the job training sendiri merupakan program pelatihan yang diberikan perusahaan atau kantor kepada pegawai baru ataupun yang baru menjabat di bidang tertentu. Pelatihan berupa memberikan secara langsung pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya. Dengan melalui arahan dari bagian supervisor perusahaan atau kantor tersebut. Continue reading