6 Strategi Kunci dalam Menyusun Talent Management Program

Talent Management – Sebuah perusahaan besar sangat tahu bahwa mereka harus memiliki bakat terbaik untuk memperoleh keberhasilan dalam ekonomi global yang kompetitif dan semakin kompleks saat ini.

Seiring dengan pemahaman tentang kebutuhan untuk mempekerjakan, mengembangkan, dan mempertahankan orang-orang berbakat, sebuah perusahaan menyadari bahwa mereka harus mengelola bakat sebagai sumber daya yang penting untuk mencapai hasil yang terbaik.

Bisa dikatakan bahwa perusahaan saat ini memiliki pasokan yang cukup untuk bakat-bakat yang luar biasa. Bakat adalah sumber daya yang semakin langka, sehingga harus dikelola dengan efek maksimal.

Selama menghadapi persaingan ekonomi modern saat ini kita mungkin mengalami persaingan yang sangat sengit untuk mencari bakat paling terbaik, tetapi terkadang kita semua juga melihat bahwa tekanan yang diberikan kepada bakat-bakat terbaik ini terkadang mendapatkan tekanan yang sangat berat.

Strategi menyusun talent management

Apakah para pemimpin saat ini mampu berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit berbicara? Saat ini juga banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerja mereka, tapi mari kita berhati-hati untuk tidak memotong begitu dalam bakat yang langka dalam keadaan ekonomi saat ini. Berikut ini adalah beberapa cara dan praktek paling efektif untuk mempertahankan Talent Management.

1. Ada Hubungan Paling Erat Antara Talent Mangement Terbaik dan Performa Bisnis yang Lebih Baik

Semakin maju sebuah perusahaan, maka perusahaan pun semakin berusaha untuk mengukur laba atas investasi mereka dalam bakat. Hasilnya adalah sebuah gambaran bukti yang menarik dari bakat terbaik yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki dampak pada kinerja bisnis.

Ini dibuktikan dengan sebuah studi dari IBM yang menemukan bahwa sebuah perusahaan publik yang lebih efektif dalam talent Management memiliki persentase keuangan yang lebih tinggi dari kelompok perusahaan berukuran serupa dengan talent Management yang kurang efektif.

Demikian pula, sebuah studi penelitian di tahun 2006 dari McBassi & Co mengungkapkan bahwa skor tinggi perusahaan diperoleh dari talent Management terbaik yang dibagi dalam lima kategori (praktek kepemimpinan, keterlibatan karyawan, akuntabilitas pengetahuan, organisasi tenaga kerja, dan kapasitas belajar) yang mana menghasilkan pengembalian pasar saham yang lebih tinggi dan catatan keselamatan yang lebih baik dari tujuan bisnis paling umum saat ini.

2. Bakat adalah Sumber yang Baik untuk Menciptakan Nilai Tambah

Nilai keuangan dari sebuah perusahaan besar sering tergantung pada kualitas bakat. Bahkan, Brooking sinstitution menemukan bahwa pada tahun 1982, 62 persen untuk nilai perusahaan rata-rata diperoleh dari aset fisik (termasuk peralatan dan fasilitas) dan hanya 38 persen untuk aset tidak berwujud (paten, kekayaan intelektual, merek, dan, yang paling penting , individu). Pada tahun 2003, persentase ini hampir terbalik dengan hasil 80 persen untuk nilai atas aktiva tidak berwujud dan 20 persen untuk aset berwujud.

3. Konteks dimana Kita Melakukan Bisnis Saat Ini Lebih Kompleks dan Dinamis

Kompetisi yang berat membuat kita lebih sulit dari sebelumnya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif jangka panjang.

Produk baru dan model bisnis baru memiliki siklus hidup yang lebih pendek, menuntut inovasi terus-menerus.

Teknologi memungkinkan akses lebih besar ke informasi dan memaksa kita untuk terus bergerak “dengan kecepatan bisnis.” Ekspansi global menambah tantangan bagi perusahaan tunggal, misalnya sebuah perusahaan teknologi yang memiliki kantor pusat di Jepang,fungsi R&D di Cina, dan penjualan di seluruh dunia yang memiliki basis operasi di California.

Dan seperti yang sudah-sudah, penurunan ekonomi baru-baru ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat menambahkan dimensi baru untuk bagaimana kita mengelola bakat.

Catatan PHK, keterlibatan yang lebih rendah, dan kurang kesempatan untuk mengusahakan kemajuan merupakan tantangan untuk kita bagaimana cara mengelola bakat dengan baik.

4. Dewan dan Pasar Keuangan yang mengharapkan lebih dari talent Management

Strategi + majalah bisnis pernah digambarkan oleh CEO di seluruh dunia sebagai “pekerja paling terkemuka di dunia.” Pada tahun 2007,omset dari CEO rata-rata di perusahaan dunia adalah 13,8 persen, dan masa jabatan rata-rata untuk seorang CEO yang meninggalkan kantor adalah enam tahun.

Dewan dan investor menempatkan pemimpin senior di bawah rencana cadangan, dan saat ini kondisi telah berbalik, talent Management merupakan garda terdepan dan pekerja paling terkemuka yang bisa menaikkan nilai perusahaan di tingkat perekonomian dunia.

5. Harapan Karyawan Juga Berubah

Hal ini juga akan menempatkan perusahaan untuk menempatkan penekanan lebih besar pada talent Management dan strategi serta praktek.

Karyawan saat ini memiliki harapan: semakin tertarik untuk memiliki tantangan pada pekerjaannya, lebih setia kepada profesi mereka dibandingkan pada organisasi, lebih prihatin tentang keseimbangan kehidupan kerja, disiapkan untuk mengambil kepemilikan karir dan perkembangan mereka. Menanggapi segudang tantangan membuat sulit untuk menangkap “Hati” dan “pikiran” untuk pekerjaan dewasa ini.

Namun, itu penting untuk melakukannya, karena penelitian dari IBM dan Human Capital Institute pada bulan Juli 2008 mereka menunjukkan bahwa 56 persen perusahaan dengan kinerja keuangan memahami keterlibatan karyawan. Ini hanyalah salah satu bagian dari bukti yang menggambarkan bagaimana budaya yang dibangun dalam perusahaan sangat penting untuk menarik dan mempertahankan talent Management.

6. Demografi Tenaga Kerja yang Berkembang, Mengobarkan “Perang untuk Bakat” Baru Saat ini

Hari ini, 60 persen pekerja di atas usia 60 memilih untuk menunda pensiun mereka akibat krisis keuangan, menurut survei 2009 yang dilakukan oleh Career Builder.

Banyak para talent tak berbakat yang menduduki puncak teratas, membuat kesempatan lebih baik di tingkat yang lebih rendah yang dapat memajukan perusahaan terjebak(dan berpotensi mencari peluang dengan perusahaan lain). Sehingga posisi seperti ini harus benar-benar diperhatikan, dan tidak segan-segan untuk menyingkirkan posisi teratas yang dinilai tidak memiliki potensi yang baik.

baca juga: Strategi Pengembangan Manajemen SDM Berbasis Talenta