Metode Penilaian Kinerja dengan Cara Forced Distribution

Penilaian Kinerja – Perusahaan sangat penting melakukan penilaian terhadap kinerja setiap karyawan mereka. Tanpa penilaian kinerja untuk karyawan, maka perusahaan tidak akan tahu apa perkembangan maupun kesulitan yang sedang perusahaan hadapi.

Setiap karyawan pun lama-lama akan bekerja tanpa merasa ada perhatian. Sehingga akan mengarah pada bentuk menyimpang dengan bekerja secara santai.

Anjuran penting bagi perusahaan untuk mau melakukan penilaian bagi setiap karyawan yang mereka miliki. Cukup mudah untuk dilakukan karena pemimpin perusahaan tinggal meminta bagian manager untuk melakukan penilaian kinerja setiap karyawan mereka. Sebelum masuk pada apa saja poin-poin yang harus dilakukan oleh seorang manager, Anda perlu memahami apa itu penilaian kinerja.

Merupakan penilaian yang dimaksudkan untuk melakukan evaluasi dari kinerja karyawan.

Apakah mengarah ke sisi yang baik ataukah sebaliknya. Apakah karyawan mereka amsih melakukan pekerjaan sesuai dengan standar operasional perusahaan ataukah ada yang sudah melenceng. Semua akan Anda ketahui melalui penilaian yang terarah.

Poin-poin Penilaian Kinerja Karyawan

1.Penilaian Berdasarkan Norma

Perusahaan harus melakukan penilaian dengan berdasar kepada norma. Dalam hal ini lebih dimaksudkan untuk mengetahui berapa orang karyawan yang dapat dikatakan memiliki prestasi lebih baik dibanding karyawan yang lain.

Dengan begitu perusahaan akan dapat menunjuk karyawan berprestasi untuk masuk dalam posisi yang lebih baik atau mencoba memperbaiki kualitas karyawan yang bekerja kurang baik. Cara penilaian ini dilakukan dengan mengamati seluruh karyawan perusahaan yang ada.

2.Penilaian Berdasarkan Paired Comparison

Jika penilaian di atas dilakukan dengan pengamatan keseluruhan maka berbeda dengan paired comparison. Anda harus mengamati dua orang karyawan dan membandingkannya. Manakah yang terlihat paling menonjol dalam prestasi dan sebaliknya.

Penilaian ini akan efektif dilakukan oleh perusahaan yang masih memiliki jumlah karyawan minim.

Paling tidak akan efektif dengan jumlah karyawan yang tidak lebih dari empat puluh atau lima puluh orang. Sebab jika penilaian ini dilakukan oleh perusahaan yang memiliki jumlah karyawan banyak maka akan berlangsung lama dan sangat tidak efektif. Dengan perusahaan yang masih memiliki jumlah karyawan sedikit dan ingin ceat berkembang maka lakukanlah penilaian paired comparison. Sehingga perusahaan akan cepat tahu manakah yang masih masuk dalam batasan standar operasional perusahaan.

3.Penilaian Berdasarkan Forced Distribution

Tidak menutup kemungkinan perusahaan akan pusing mengambil nilai saat melakukan penilaian. Melihat sifat manusia ada yang mirip satu sama lain maka dalam menilai pekerjaan mereka tentu juga akan memiliki nilai yang sama. Lalu siapa karyawan yang lebih unggul dari penilaian tersebut akan mudah ditentukan dengan penilaian yang disebut dengan forced distribution.

Anda akan melihat dengan mudah manakah karyawan yang lebih mendominasi walaupun nilai mereka terbilang sama. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat kategori seperti “Sangat Baik” dan “Baik”. Dari situlah nanti akan terlihat mana karyawan yang lebih banyak memiliki kategori “Sangat Baik”.

4.Penilaian Berdasarkan Sikap Individu Karyawan

Tidak hanya kemampuan yang harus dinilai. Sikap juga sangat mempengaruhi hasil dari penialian kinerja karyawan. Tentu perusahaan tidak ingin memiliki karyawan dengan kepintaran yang baik namun sikap yang angkuh. Bahkan lebih angkuh dari pemimpin perusahaan.

Untuk itu melalui penilaian sikap inilah perusahaan akan menjadi tahu sikap asli setiap karyawan yang mereka miliki. Bahkan dari penilaian ini nanti Anda juga dapat menjadi tahu siapa saja yang selalu mampu berpikir kritis ketika saat-saat yang diperlukan oleh perusahaan seperti saat rapat.

Sistem penilaian kinerja karyawan terbilang berkualitas untuk menjadikan perusahaan semakin baik dalam menampaki dunia bisnis dan dunia persaingan yang begitu ketat saat ini. Dengan memiliki karyawan yang berpotensi baik maka tentu akan baik bagi perusahaan. Penilaian kinerja sudah banyak dilakukan oleh perusahaan yang ada.

Tanpa melakukan penilaian maka mustahil sebuah perusahaan akan maju. Tentu ada keterkaitan antara pemimpin perusahaan dan karyawan untuk membuat perusahaan menjadi semakin baik dalam dunia bisnis.

Sehingga mengapa perusahaan harus ragu atau merasa tidak enak untuk melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan mereka. Jika lebih banyak mengambil sisi positif bagi perusahaan maupun karyawan-karyawan mereka, maka keuntungan akan dapat dirasakan bersama.

baca juga: Penilaian Kinerja Karyawan, Ini 9 Kriterianya