Strategi Penyusunan Sistem Manajemen Karir Karyawan yang Bagus

Manajemen Karir – Salah satu tujuan dari para karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan adalah mendapatkan penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan dan juga mendapatkan karir yang gemilang, yang nantinya akan membawa kehidupan mereka menjadi lebih baik, terutama secara finansial. Proses meniti karir ini memakan waktu yang cukup lama serta perjuangan yang besar. Namun hal ini akan membawa kepuasan bagi sang karyawan tersebut, dalam berbagai aspek kehidupannya.

Berkaitan dengan upaya pengembangan karir, muncullah berbagai istilah termasuk diantaranya adalah manajemen karir. Manajemen karir itu sendiri merupakan sebuah proses atau sebuah upaya pengelolaan karir para pegawai di sebuah perusahaan, dimana diharapkan kemampuan dari para karyawan baik secara individu ataupun secara keseluruhan akan meningkat, dan nantinya akan membawa mereka ke jenjang karir yang lebih tinggi lagi.

Secara umum, manajemen karir ini bisa dilakukan oleh dua pihak yaitu oleh pihak individu yang didasari oleh keinginan untuk mengatur agar posisi mereka bisa menjadi lebih baik seiring dengan berjalannya waktu.

Selain itu, perencanaan atau manajemen karir itu sendiri juga bisa dan perlu dilaksanakan oleh pihak perusahaan, sebagai bagian upaya untuk mendorong dan memotivasi para karyawan untuk bisa lebih produktif dan memiliki jenjang karir yang berkelanjutan. Karyawan yang termotivasi akan bekerja lebih baik dan pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Career planning and management.

Proses Penyusunan Sistem Manajemen Karir Karyawan

Proses penyusunan manajemen karir itu sendiri merupakan sebuah proses yang panjang, yang meliputi seluruh masa kerja yang dilalui oleh seorang karyawan. Proses penyusunan dan perencanaannya ini meliputi:

  • Tahapan perekrutan karyawan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
  • Tahap penempatan
  • Tahap pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan
  • Tahap akhir yang berupa tahap pemberhentian yang dilakukan oleh berbagai alasan yang berbeda

Pihak perusahaan sendiri perlu memiliki sebuah sistem yang jelas, rinci dan tertulis mengenai masing-masing tahapan, yang nantinya akan menjadi buku panduan dalam menjalankan proses manajemen karir itu sendiri.

Terlepas dari tahapan-tahapan tersebut, salah satu aspek yang lebih banyak mendapat perhatian dalam hal manajemen karir adalah upaya atau sistem pengembangan karir itu sendiri. Hal ini mengacu pada proses dimana dan bagaimana seorang karyawan bisa naik ke posisi yang lebih tinggi.

Tahapan dalam Pengembangan Karir Karyawan

Khusus untuk aspek pengembangan karir para karyawan, maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pihak SDM dan manajer perusahaan. Tahapan-tahapan dalam upaya pengembangan karir tersebut adalah:

1.Menentukan Prinsip Dasar Perusahaan

Menentukan prinsip dasar dari perusahaan tersebut terutama mengenai syarat-syarat yang harus dimiliki seorang karyawan sehingga bisa mengembangkan karir mereka di perusahaan tempat mereka bekerja. Penentuan prinsip dasar ini sendiri meliputi beberapa hal termasuk diantaranya adalah:

a.Penentuan Kriteria

Penentuan kriteria seorang karyawan untuk bisa naik pangkat ataupun pindah posisi dalam tingkatan yang sama. Kriteria ini sendiri bisa sangat berbeda tergantung dari kebijakan perusahaan. Contoh kriteria yang sering dipergunakan adalah kompetensi dari sang karyawan, pengalaman karyawan, jenis pekerjaan yang memiliki kursi kosong, dan berbagai kriteria lainnya.

b.Penentuan Kuantitas

Penentuan mengenai kuantitas dari perpindahan jabatan dalam tingkatan yang sama serta kualitas dari jabatan-jabatan yang memungkinkan untuk dilakukan perpindahan jabatan. Hal ini berarti tidak semua posisi bisa dipindah tangankan, tergantung pada kebijakan perusahaan itu sendiri.

2.Membuat Peta Pengembangan Karir

Membuat peta pengembangan karir sesuai dengan prinsip dasar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Peta pengembangan karir ini pada umumnya terbagi menjadi dua macam, yaitu peta pengembangan karir yang bersifat struktural atau sering disebut juga manajerial dimana sang karyawan bisa naik pangkat sesuai dengan urutan jabatan yang ada, dan ada juga peta pengembangan karir yang bersifat non manajerial atau lebih bersifat spesialis.

Untuk peta pengembangan karir yang bersifat non manajerial ini dikhususkan untuk menampung karyawan yang memiliki kompetensi yang lebih spesifik yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaan.

3.Membangun Standar Prosedur Operasi

Membangun standar prosedur operasi untuk tahapan-tahapan pengembangan karir. Bentuk SOP ini bisa berupa tes, ujian, penilaian hasil evaluasi karyawan atau SOP bentuk lainnya yang sesuai dengan budaya dan kebijakan perusahaan.

4.Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dimana pemilik perusahaan dan pemegang kebijakan dari proses pengembangan karir ini perlu melihat proses yang telah berjalan selama ini. Perlu dilakukan evaluasi untuk melihat tingkat efektifitas dan keberhasilan dari strategi yang telah diterapkan. Hasil evaluasi ini bisa dipergunakan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sehingga bisa dikembangkan sistem yang lebih baik lagi.

Selain itu, selama proses evaluasi perlu juga dilakukan perubahan-perubahan sesuai dengan kondisi jaman serta kondisi perusahaan yang ada.

Sistem manajemen karir itu sendiri tidak akan lengkap bila para karyawan tidak mengetahui tentang keberadaan sistem tersebut. Hal ini berarti bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab mengenai hal ini perlu melakukan sosialisasi mengenai kebijakan yang ada.

Para karyawan yang telah memiliki informasi tersebut akan bisa membuat perencanaan manajemen karir mereka sendiri, sehingga mereka bisa naik jabatan ke posisi yang lebih tinggi dan pada akhirnya mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Manajemen karir yang tertata dengan baik dan dijalankan sesuai dengan SOP yang ada akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan. Para karyawan akan termotivasi untuk bisa bekerja dengan lebih baik lagi dan meningkatkan kompetensi mereka untuk bisa mencapai posisi yang lebih tinggi lagi, dimana hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan membawa perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang.

baca juga: Tahapan untuk Menyusun Sistem Karir Karyawan yang Bagus dan Efektif