Strategi Pengembangan SDM di Bank BRI dalam Mencetak SDM Perbankan yang Andal

Strategi Pengembangan SDM – Proses pengembangan sumber daya manusia atau SDM memang perlu dilakukan di segala bidang dan di semua organisasi, apapun bentuk usaha dan bidang kerjanya. SDM merupakan ruh dari sebuah usaha atau sebuah organisasi, karena SDM adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap mutu dan pelayanan yang diberikan kepada para konsumen. Organisasi ataupun lembaga besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga sangat memperhatikan kualitas dan proses pengembangan SDM mereka.

Sejarah Perkembangan SDM Bank BRI

BRI pada tahun 1990an sangatlah berbeda dengan BRI yang ada sekarang ini, terutama dalam upaya pengembangan SDM. Pada masa tersebut BRI digambarkan sebagai lembaga yang malas, terlalu bersifat birokratis hingga korup.

Perubahan dilakukan pada tahun 1998, dimana dibentuk Tim Budaya Kreatif yang bekerjasama dengan PT Service Quality Center Indonesia. Tim ini berhasil melakukan perubahan dengan cara mengembangkan 5 budaya dasar yang dianut oleh BRI yaitu Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada Sumber Daya Manusia.

Proses sosialisasi dan penanaman budaya ini kepada seluruh jajaran BRI, BRI kemudian berkembang menjadi sebuah organisasi yang lebih baik, bahkan sempat juga menerima penghargaan sebagai salah satu BUMN terbaik di tanah air.

Proses ini bukanlah sebuah proses yang mudah, namun ternyata mampu memberikan hasil yang diharapkan. Proses berkelanjutan dalam upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut terus dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan pembentukan master trainer budaya kerja, pembentukan Change Agent pada masing-masing tingkatan dari kantor pusat hingga kantor pembantu serta sosialisasi ke semua jajaran.

Strategi Pengembangan SDM Bank BRI

Selain upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut, BRI juga melakukan pengembangan dalam segi SDM agar bisa bersaing dengan para kompetitor di dunia perbankan.
Ada beberapa upaya yang dilakukan dalam hal ini yaitu:

1.Perencanaan Pengadaan SDM

Perencanaan pengadaan SDM yang dititikberatkan pada rekrutmen pegawai bidang pemasaran dan juga kader-kader calon pemimpin BRI. Proses perekrutan ini dilakukan dengan beberapa cara mulai dari pengadaan Program Pengembangan Staff (PPS) dan juga melalui outsourcing untuk mendapatkan tenaga-tenaga pada posisi pekerjaan penunjang.

2.Kemauan untuk Belajar dan Berubah

Selain itu, pihak BRI juga mendorong mereka yang berada didalam BRI untuk menjadi human capital dalam arti SDM manusia yang memiliki inovasi, kemauan untuk belajar dan berubah, serta mampu memberikan daya dorong yang kreatif di tempat mereka bekerja. Upaya ini dilakukan untuk mempersiapkan kader-kader calon pemimpin BRI di masa yang akan datang

3.Penerapan Kebijakan Reward dan Punishment

Adanya kebijakan reward dan punishment yang konsisten dan adil kepada seluruh pekerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang kondusif, yang nantinya akan memacu para pekerja untuk berbuat lebih baik lagi di tempat mereka bekerja. Berbagai peraturan dibuat untuk membuat sistem atau kebijakan reward dan pusnishment ini berjalan lebih optimal, salah satunya adalah Peraturan Disiplin yang telah direvisi pada tahun 2009.

4.Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

Dalam upaya untuk menciptakan SDM BRI yang kompeten (knowledgable workers), pihak BRI terus mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh jajarannya. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dilaksanakan di beberapa tempat yaitu di enam sentra pendidikan BRI (Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar dan Padang), serta di Pusdiklat Jakarta.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu upaya yang dilaksanakan oleh BRI adalah dengan melaksanakan Program Pengembangan Staff (PPS). PPS adalah sebuah program dimana pihak BRI berupaya untuk menjaring kandidat pekerja BRI dengan status pekerja tetap. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencetak kader pemimpin di masa yang akan datang yang mampu berkompetisi di tengah ketatnya persaingan bisnis. Mereka yang berhasil masuk dalam program ini akan dididik selama kurang lebih 11 bulan.

PPS yang memiliki tujuan utama untuk mencetak para pemimpin masa depan memiliki 3 kategori yaitu:

a.Kategori PPS umum

Para peserta PPS kategori ini akan mendapatkan pelatihan agar mereka bisa menguasai bidang pekerjaan dalam area kredit dan operasional. Bidang kerja kredit meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses analisa hingga proses pencairan kredit, sementara bidang kerja operasional meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi pelayanan dan hal-hal yang berkaitan dengan proses hukum bisnis perbankan.

b.Kategori PPS audit

Sesuai dengan namanya, para peserta di kategori ini akan belajar lebih jauh mengenai proses evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Proses evaluasi dan pengawasan ini dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda mulai dari sudut pandang proses, sistem yang digunakan serta produk bisnis yang dihasilkan.

c.Kategori PPS IT

Para peserta PPS kategori ini akan dilatih untuk lebih menguasai pekerjaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem IT. Hal ini berarti para peserta akan lebih mendalami proses yang berkaitan dengan IT mulai dari proses pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi, membantu mengatasi permasalahan yang ada hubungannya dengan IT dan juga pengembangan sistem IT sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan yang ada.

Pelaksanaan PPS adalah salah satu cara BRI untuk bisa mengembangkan SDM. Masih banyak lagi program pengembangan SDM yang dilakukan oleh bank yang satu ini.

Kesimpulan

Proses pelatihan yang terus menerus dan dilakukan pada semua pihak dan jajaran merupakan upaya agar semua pihak yang berada dalam organisasi besar ini akan memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal. Dengan proses pengembangan SDM seperti ini, diharapkan tingkat efektifitas dan efisiensi organisasi akan meningkat dan menjadi lebih baik lagi.

baca juga: Strategi Pengembangan dan Rekrutmen SDM di Pertamina