Metode Menyusun Standar Gaji dan Salary Grade dengan Points Factor

Standar Gaji – Setiap karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan harus mendapatkan imbalan yang setimpal untuk semua kerja keras dan jerih payahnya. Selain merupakan golongan, pangkat dan juga penghargaan hal yang paling penting adalah masalah upah atau gaji. Banyak perusahaan yang masih sering mengabaikan pentingnya penyusunan gaji secara professional untuk semua karyawan yang bekerja disana.

Hal ini tanpa disadari sangat sering memicu permasalahan seperti ketidakpuasan kerja, tidak semangat dalam bekerja, turn over yang sangat tinggi, tingkat korupsi yang tinggi, demo karyawan , dll. Memang betul bahwa setiap perusahaan akan mencari profit untuk bisa berkembang namun seharusnya dengan tidak mengabaikan hak setiap karyawan yang bekerja dengan memberikan hitungan gaji yang seharusnya sesuai dengan kinerja dan kemampuannya.

Ada banyak sekali cara untuk melakukan penyusunan standard gaji seorang karyawan salah satunya adalah dengan menggunakan points factors. Gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan tidak bisa hanya berdasarkan perasaan suka atau tidak suka, tidak juga hanya sekedar ala kadarnya. Perhitungan penggajian seseorang memerlukan tahapan yang tidak sembarangan dan harus benar hati-hati karena hal ini menyangkut tanggung jawab perusahaan.

Acuan Penetapan Standar Gaji Kepada Karyawan

Ada beberapa hal yang mendasari dalam pemberian besar kecilnya gaji seseorang yaitu:

• Besar kecilnya tanggung jawab yang harus dilakukan oleh karyawan tersebut selama bekerja di perusahaan.
• Latar belakang pendidikan yang sudah pernah ditempuh. Semakin tinggi tentu saja akan mempengaruhi besaran nominal gaji.
• Tingkat pengalamannya dan masa kerja yang sudah pernah ditempuhnya.
• Prestasi atau keberhasilan yang sudah pernah dicapai oleh karyawan tersebut selama bekerja.

Untuk system penggajian dengan menggunakan points factors sendiri juga ada beberapa hal yang diperhatikan seperti menentukan faktornya, membuat pembobotan karyawan lalu membuat juga skala untuk tingkatan factor tersebut. Dengan mengikuti langkah diatas maka akan timbul hasil akhir angka yang bisa menjadi pedoman bagi perusahaan untuk akhirnya menentukan besaran gaji bagi karyawan.

Memang tidak mudah menentukan gaji apalagi untuk karyawan dengan banyak sekali kelebihan atau mungkin malah kekurangan yang dimilikinya. Biasanya karyawan akan mengajukan penawaran gaji dengan nominal tertentu Namun pastilah perusahaan sudah punya standard sendiri untuk masing-masing jabatan yang ada.

Membuat penyusunan sebuah gaji atau upah karyawan harus mencakup beberapa hal yang penting diantaranya adalah membuat orang lain menjadi tertarik dan ingin bekerja di perusahaan itu. Sistem penggajian harus kompetitf terutama dengan perusahaan lain dengan jabatan atau job desc yang sama. Hal ini akan memberikan rasa puas dan penghargaan terhadap karyawan yang menerima gaji tersebut. Lalu, system penggajian juga harus adil dan sesuai dengan jabatan serta porsi kerja seseorang.

Jangan sampai karyawan yang kerjanya lebih ringan malah mendapatkan komposisi gaji yang lebih besar dibandingkan mereka yang kerjanya lebih berat. Jika terjadi, hal ini akan membuat rasa iri terhadap satu karyawan dan yang lainnya. Sebagai perusahaan yang memberikan gaji tersebut juga jangan lantas lepas tangan. Tekankan kepada karyawan bahwa gaji yang diberikan kepadanya adalah sebuah imbalan atas tanggung jawab yang akan diemban selama bekerja disana. Tanamkan kepada karyawan rasa cinta perusahaan dan etos kerja keras sehingga tidak menyia-nyiakan gaji yang sudah diberikan.

Untuk system penyusunan gaji juga memerlukan beberapa tahapan. Biasanya di setiap perusahaan sudah ada bagian tertentu yang memang focus mengurus masalah penggajian seperti ini. Hanya saja referensi dan penilaian dari atasan atau petinggi perusahaan menjadi point penting untuk mempertimbangkan tinggi rendahnya gaji yang akan diberikan dari standard yang dimiliki oleh perusahaan itu.

Tahapan Penyusunan Gaji Karyawan

Tahapan penyusunan dalam proses penentuan gaji seseorang adalah:

1. Membuat analisa untuk masing-masing jabatan yang ada di perusahaan. Hal ini bertujuan agar bisa mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan kondisi jabatan tersebut. Tahapan ini harus dilakukan dengan cara sistematis.

Dalam tahapan ini sangat penting dan bermanfaat untuk setiap perusahaan atau tempat kerja. Jika perusahaan sudah memiliki analisa untuk setiap jabatan maka dalam proses recruitment, penilaian kinerja karyawan, pemberian promosi karyawan berprestasi, atau dalam penentuan jabatan seseorang termasuk gajinya. Dengan analisa nantinya bertujuan juga untuk menghindari hubungan yang tidak baik antar karyawan dan berbenturan antar jabatan.

2. Menguraikan sebuah jabatan dalam tahapan pembuatan system gaji yang berisi di dalamnya tugas jabatan, wewenang setiap jabatan dan tanggung jawab yang harus dilakukan.

3. Pembuatan system penggajian kembali lagi harus melihat syarat dalam setiap jabatan yang ada serta apa tujuan sebenarnya dari adanya jabatan tersebut. Semuanya tentu saja tidak lepas dari besar kecilnya pekerjaan yang harus diselesaikan oleh masing-masing jabatan. Tidak mungkin perusahaan bisa memberikan gaji secara cuma-cuma tanpa mengharapkan imbal balik dari karyawannya.

4. Besaran gaji pada akhirnya akan dilihat dan ditentukan berdasarkan apa yang sudah berhasil diraih oleh karyawan tersebut. Tentu saja semakin besar prestasinya maka wajar saja jika perusahaan berani member gaji dengan nominal yang cukup besar pula. Jangan lupa perusahaan wajib menentukan besaran gaji minimal dan maksimal untuk masing-masing jabatan, golongan dan posisi.

Penyusunan penggajian setiap perusahaan memang cukup memakan waktu apalagi jika perusahaan tersebut baru akan menentukan sebuah standard. Karena itu memang proses ini tidak bisa dianggap main-main dan harus dilakukan oleh mereka yang berkompeten di dalamnya.

Berikan gaji untuk karyawan yang tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan dinas ketenagakerjaan serta tetap dalam jangkauan kemampuan keuangan perusahaan.