Peran Psikologi Industri dalam Membangun Kompetensi SDM

Psikologi industri menjadi salah satu jurusan atau bidang konsentrasi di Fakultas Psikologi dari sebuah perguruan tinggi. Jurusan tersebut cukup diminati karena prospeknya masih sangat terbuka lebar.

Terutama bagi Anda yang sangat menyukai bidang sosial, kemanusiaan, dan hubungan antar manusia dalam sebuah industri, jurusan kuliah ini mungkin cocok untuk Anda ikuti.

Perlu Anda ketahui bahwa sebuah perusahaan besar yang masuk ke dalam proses industrialisasi membutuhkan pelayan konseling yang dilibatkan secara langsung untuk menangani semua karyawan yang bekerja di tempat tersebut.

Mereka yang dilibatkan akan masuk ke jajaran atau lini Sumber Daya Manusia (SDM). Sementara untuk tugas-tugasnya, yaitu menangani semua masalah yang terkait dengan karyawan atau pekerja.

Misalnya, karyawan yang bermasalah dengan lingkungan kerja, karyawan yang berprestasi, karyawan yang terlalu banyak menuntut, dan lain sebagainya. Bimbingan konseling akan dilakukan oleh bagian SDM yang hasilnya dipakai untuk rekomendasi ke tingkat selanjutnya.

Psikologi industri untuk meningkatkan kualitas SDM

Sebuah perusahaan tentu saja sangan menginginkan dan membutuhkan SDM yang berkualitas. Dalam arti, SDM tersebut mampu untuk bekerja dengan baik, loyalitasnya tinggi, keahliannya bagus, bersifat kompetitif, karyawan siap pakai, dan lain sebagainya.

Sebuah perusahaan berani menggaji besar karyawan seperti itu karena secara kasat mata dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Namun, jika karyawan di sebuah perusahaan hanya masuk kriteria biasa-biasa saja perlu membutuhkan bimbingan dari bagian SDM untuk menjadi lebih berkualitas. Lalu bagaimana caranya?

1.Pertama, melakukan bimbingan konseling secara berkala

Sebuah perusahaan menangah ke atas pasti memiliki tim di bagian SDM yang bertugas untuk melakukan bimbingan konseling seperti itu. Sasarannya secara umum adalah seluruh karyawan tanpa terkecuali.

Namun, lebih spesifiknya, yaitu karyawan yang perlu dibimbing karena kinerjanya stagnan atau malah cenderung menurun. Mereka dibimbing dengan tujuan agar dapat meningkatkan kinerjanya lagi agar lebih tinggi etos kerjanya. Dengan begitu, kualitas dalam melakukan sebuah pekerjaan tertentu dapat lebih baik hasilnya.

2.Kedua, strategi psikologi

Sebuah cara atau strategi untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan agar lebih maju dan berkembang. Salah satu caranya, yaitu dengan mengiming-imingi dengan kenaikan gaji, melakukan promosi, pengangkatan jabatan, dan lain sebagainya.

Cara seperti itu cukup efektif untuk membuat para karyawan di sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Namun demikian, janji yang sudah diberikan oleh jajaran manajemen harus ditepati dan jangan hanya omong kosong belaka.

Jika janjji tersebut tidak ditepati, tidak menutup kemungkinan para karyawan akan kembali menurunkan kinerjanya atau malahan menurun etos kerjanya karena merasa kecewa. Hal seperti itu sudah wajar dilakukan di sebuah perusahaan dan bagian tugas dari bidang SDM.

3.Ketiga, menjalankan reward and punishment

Sebuah perusahaan besar pasti akan memberikan bonus kepada karyawannya yang berprestasi. Pasalnya, karyawan tersebut secara langsung atau tidak telah membantu perusahaan untuk maju dan berkembang. Bonus dapat berupa uang, barang, atau liburan.

Itulah yang dimaksud reward. Sementara itu, perusahaan juga dapat memberikan sanksi atau hukuman kepada karyawannya yang secara sengaja dan terang-terangan telah melanggar aturan di dalam perusahaan. Sanksi diberikan dari yang tingkat rendah, seperti teguran atau skorsing hingga yang tertinggi, yaitu pemecatan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Itulah yang dimaksud punishment.

Dengan cara inilah, sebuah kinerja dari karyawan perusahaan dapat ditingkatkan. Mereka akan termotivasi dengan sendirinya setelah penerapan reward and punishment ini.

Motivasi untuk meningkatkan etos kerja

Sebuah motivasi yang diutarakan oleh seseorang yang terpandang di sebuah perusahaan, semidal jajaran manajemen sangat dibutuhkan oleh semua karyawan. Mereka bisa memaknai motivasi tersebut untuk malakukan instropeksi pada diri masing-masing.

Dengan begitu, kinerja yang dilakukan selama ini akan dievaluasi masing-masing, apakah sudah sesuai yang diharapkan oleh pihak perusahaan atau belum.

Jika belum, tentu saja harus ada perubahan agar etos kerja makin baik. Motivasi dapat dilakukan setiap hari, yaitu pada pagi hari sebelum memulai aktivitas. Biasanya, dilakukan bersamaan dengan doa bersama. Sementara yang menjadi motivatornya bisa dari bagian SDM atau yang lain. Itulah sedikit tulisan tentang psikologi industri.

baca juga: Memelihara Motivasi Karyawan | Kunci Keberhasilan Perusahaan