UU Ciptaker dan Dampaknya Bagi Karyawan, Begini Penjelasan Lengkapnya

UU Ciptaker – Sampai saat ini pro dan kontra keberadaan UU Ciptaker masih menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat yang menganggap bahwa hadirnya UU Ciptaker justru memberikan ancaman serius bagi kesejahteraan para pekerja.

UU Ciptaker sendiri disahkan melalui Undang – Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dimana beberapa pasal yang terdapat pada UU Ciptaker membuat masyarakat takut dan gelisah. Alasan utamanya karena beberapa pasal tersebut diprediksi bisa berpotensi menyebabkan munculnya pelanggaran HAM, khususnya terkait hak – hak yang harus didapatkan oleh para pekerja.

Setelah berhasil disahkan pada tanggal 5 Oktober 2020, berbagai aksi penolakan terus dilakukan oleh masyarakat, terutama dari pihak organisasi persatuan buruh. Namun dari pihak pemerintah, sampai saat ini terus berupaya untuk memberikan edukasi lebih lanjut ke seluruh masyarakat Indonesia.

Dari sudut pandang pemerintah, UU Ciptaker memberikan dampak positif bagi masyarakat, karena akan lebih banyak investor yang masuk dan secara otomatis lapangan kerja pun terbuka seluas – luasnya.

UU Ciptaker

Penjelasan Tentang UU Ciptaker

Menurut penjelasan yang ada pada rancangan UU Cipta Kerja, istilah Cipta Kerja sendiri bisa diartikan sebagai langkah tepat untuk penciptaan kerja melalui berbagai upaya seperti kemudahan dalam berusaha, pemberdayaan, perlindungan terhadap usaha skala mikro, kecil dan menengah, peningkatan jumlah investasi hingga memberikan dukungan langsung pada berbagai proyek strategis berskala nasional.

Setelah berhasil disahkan UU Ciptaker mempunyai beberapa aturan turunannya seperti 4 Perpres dan 45 PP. Sampai saat ini, aturan dari UU Ciptaker yang sudah diimplementasikan di lapangan adalah PP No 35 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja yang membahas seputar Outsourcing, PKWT, Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan PHK.

Lantas seperti apa dampak dari UU Ciptaker ini terhadap karyawan?

Dampak Lengkap UU Ciptaker Terhadap Karyawan

UU Ciptaker mengubah banyak aturan dan berdampak langsung pada buruh. Dampak yang dimaksud tersebut seperti:

1.Resiko Tidak Mendapatkan Pesangon dari Perusahaan

Di dalam UU Ciptaker, terdapat aturan yang menghapus 5 pasal sekaligus. Dimana isi di dalam pasal tersebut mengatur tentang pemberian pesangon kepada karyawan. Dampak dari penghapusan tersebut, para pekerja mendapatkan resiko tinggi tidak bisa menikmati pesangon dari perusahaan saat terjadi hal – hal tertentu seperti PHK, kecelakaan kerja serius, meninggal dunia hingga saat mengundurkan diri atas keinginan sendiri.

Beberapa pasal yang dihapus antara lain:

  • Pasal 162 UU Ketenagakerjaan, digantikan dengan pasal 81 poin 51
  • Pasal 163 UU Ketenagakerjaan, digantikan dengan pasal 81 poin 52
  • Pasal 164 UU Ketenagakerjaan, digantikan dengan pasal 81 poin 53
  • Pasal 165 UU Ketenagakerjaan, digantikan dengan pasal 81 poin 54
  • Pasal 166 UU Ketenagakerjaan, digantikan dengan pasal 81 poin 55

2.Memudahkan Tenaga Kerja Asing dengan Lebih Leluasa Masuk ke Indonesia

Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata UU Ciptaker tidak hanya membuka peluang kerja seluas – luasnya bagi masyarakat Indonesia sendiri, tetapi juga memudahkan para tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia.

Kondisi ini diperkuat dan bisa Anda lihat secara langsung melalui pasal 81 poin 4 – 11 pada UU Ciptaker. Pasal ini ternyata menjadi pengganti dari UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Contoh kasus yang tertuang pada UU Ciptaker tidak adanya kewajiban bagi para pengusaha untuk mengajukan izin secara tertulis saat akan mempekerjakan para tenaga kerja asing di Indonesia.

Kasus lain juga bisa dilihat dari larangan jabatan yang bisa diduduki oleh tenaga kerja asing. Sebelumnya terdapat beberapa jabatan yang tidak diperbolehkan untuk diduduki, melalui UU Ciptaker hanya jabatan personalia saja yang dilarang.

3.Meniadakan Aturan Tentang Rentang Waktu Maksimal Pegawai Kontrak 3 Tahun

Poin ketiga ini memberi dampak yang begitu terasa bagi para pekerja kontrak sehingga menuai kontroversi dari berbagai kalangan.

Yang sebelumnya aturan tentang PKWT maksimal adalah 3 tahun, sekarang dihapus. Artinya, perusahaan mempunyai peluang besar untuk memperpanjang kontrak para pekerjanya tanpa batasan karena akan jauh lebih menguntungkan bagi pengusaha.

Dalam hal ini kewajiban setiap pengusaha menjadi lebih ringan dibanding saat mempekerjakan karyawan tetap. Bagi karyawan, kondisi ini jelas – jelas sangat merugikan, karena masa kontrak mereka menjadi tidak jelas. Belum lagi bagi mereka yang sudah berumah tangga, pikiran was – was karena rasa takut putus kontrak yang terus saja menghantui.

4.Menambah Jam Lembur dan Meniadakan Cuti Panjang

Aturan ini tercantum pada UU Ciptaker pasal 81 poin 22 yang mengubah aturan sebelumnya pada UU Ketenagakerjaan No 78 tentang waktu kerja lembur.

Perubahan bisa dilihat dari waktu maksimal lembur harian yang semula 3 jam menjadi 4 jam. Kemudian waktu lembur mingguan yang semula 14 jam menjadi 18 jam.

Sementara untuk penghapusan cuti panjang, diatur pada pasal 81 poin 79 UU Ciptaker.

5.Dampak UU Ciptaker UMK Tinggal Kenangan

Jika sebelumnya pada pasal 89 UU Ketenagakerjaan mengatur upah berdasarkan UMK, pada UU Ciptaker justru meniadakannya. Perubahan tersebut bisa dilihat secara langsung melalui pasal selipan 88 C pada UU Ciptaker. Dimana Gubernur diberikan wewenang khusus untuk mengatur dan menetapkan upah minimum di daerahnya masing – masing dalam cakupan kota/kabupaten.

6.Ancaman Kerusakan Lingkungan Serius

Alih – alih mendukung program pelestarian lingkungan, UU Ciptaker dianggap memberikan dampak serius bagi kelestarian lingkungan.

Mengapa bisa begitu? Banyak pihak yang menilai, fungsi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) sudah tidak lagi diprioritaskan dan tidak menjadi upaya preventif.

Secara perlahan tapi pasti, kualitas lingkungan akan terus mengalami penurunan. Dalam hal ini, pihak yang dirugikan bukanlah para pengusaha atau investor, melainkan penduduk pribumi yang tinggal di lingkungan tersebut.

Mengingat bagi mereka yang bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam dan lahan akan kehilangan lingkungan karena dampak dari operasional usaha yang tidak memperhatikan AMDAL.

7.Pengusaha Lebih Leluasa untuk Menerapkan Upah Murah

Sebelum disahkannya UU Ciptaker, kesenjangan upah bagi kaum perempuan sudah banyak terjadi di lingkungan kerja. Namun setelah UU Ciptaker disahkan, justru semakin memperparah keadaan.

Seharusnya, yang menjadi patokan dalam penentuan standar upah didasarkan pada fakta di lapangan. Standar upah seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan lebih sejahtera.

Untuk itu, dalam hal ini pemerintah seharusnya bisa memberikan jaminan perlindungan terhadap kaum perempuan melalui berbagai aturan cuti seperti cuti menstruasi, cuti melahirkan, cuti menyusui hingga upah lembur yang layak.

8.Sistem Outsourcing Semakin Subur

Pada UU Ciptaker tidak ada aturan khusus yang mengatur bidang apa saja yang diizinkan untuk menggunakan sistem kerja outsourcing. Dengan begitu, teror perluasan pada sistem outsourcing menjadi tumbuh subur.

Kesimpulan UU Ciptaker

Demikian yang harus Anda semua pahami terkait dengan dampak dari UU Ciptaker. Pada dasarnya, UU Ciptaker disusun dan disahkan untuk tujuan yang baik yakni menyempurnakan berbagai aturan yang sudah berjalan sebelumnya. Utamanya, UU Ciptaker ditujukan untuk meningkatkan perkembangan ekonomi nasional secara menyeluruh. Dalam hal ini, Anda pun tak perlu mengkhawatirkan UU Ciptaker tersebut karena peluang lapangan pekerjaan akan semakin luas dan hak – hak sebagai pekerja pun tetap bisa didapatkan.

baca juga: Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Jam Kerja yang Wajib Anda Pahami dan Jalankan

Otomatisasi Proses Rekrutmen, Bukan Pengganti Peran HR

Otomatisasi Proses Rekrutmen – Banyak cara dan banyak jalan yang bisa dilakukan oleh pihak HR selama melakukan proses rekrutmen. Yang harus menjadi sorotan dan pertimbangan adalah bahwa tim HR sudah benar – benar memahami seperti apa skill set yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan dan jabatan tertentu di perusahaan.

Dalam hal ini, HR akan lebih mudah untuk memilih dan mendapatkan kandidat mana yang dianggap paling sesuai untuk mengisi posisi tertentu.

Secara umum, sebelum proses rekrutmen dilakukan, pihak HR wajib berdiskusi terlebih dahulu bersama pimpinan divisi atau departemen untuk mengetahui keterampilan hingga kriteria yang dibutuhkan.

Agar proses rekrutmen lebih mudah, efektif dan efisien, otomatisasi sangat dibutuhkan oleh pihak HR di zaman modern ini.

otomatisasi proses rekrutmen

Alasan Otomatisasi Proses Rekrutmen Itu Penting

Ingat ya, mengotomatisasikan proses rekrutmen bukan suatu cara yang digunakan untuk menggantikan atau bahkan menghilangkan peran dari divisi HR. Justru dengan adanya otomatisasi proses rekrutmen ini bisa memberdayakan pihak HR yang mempunyai tugas dalam merekrut karyawan dengan cara meningkatkan efisiensi waktu dalam pengambilan keputusan.

Sementara dari sudut pandang kandidat yang mengikuti proses rekrutmen, kesan utama dari perusahaan yang menerapkan otomatisasi adalah responsif dan cepat tanggap.

Penerapan Otomatisasi Proses Rekrutmen

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan selama penerapan otomatisasi proses rekrutmen disajikan dalam bentuk studi kasus dengan harapan agar lebih cepat paham. Studi kasusnya antara lain sebagai berikut:

1.Tahap Pemrosesan Data Berdasarkan CV Para Kandidat yang Masuk ke Perusahaan

Saat perusahaan mulai membuka lowongan pekerjaan, pastinya akan ada banyak aplikasi lamaran yang masuk. Dalam hal ini, HR akan melakukan peninjauan dan seleksi lebih lanjut untuk mendapatkan kandidat paling tepat dari setiap CV yang masuk.

Hanya saja, kesulitan yang seringkali dirasakan oleh HR selama seleksi CV adalah saat jumlahnya terlalu banyak. Bayangkan saja, perusahaan besar dan bonafit selalu menerima ribuan hingga ratusan ribu aplikasi lamaran setiap kali memasang lowongan pekerjaan.

Kondisi seperti tentu akan memusingkan pihak HR bukan? Butuh waktu yang lama untuk melakukan seleksi berkas sebanyak itu. Disinilah peran otomatisasi proses rekrutmen dibutuhkan dan harus diterapkan untuk mempermudah pekerjaan HR.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan cognitive automation. Dimana setiap data yang ada pada CV bisa diekstrak menjadi lebih sederhana kemudian bisa langsung dipindah ke dalam suatu master berupa file excel.

2.Pengaturan Proses Rekrutmen Para Kandidat Secara Menyeluruh

Penerapan otomatisasi rekrutmen karyawan disini dalam upaya pengaturan untuk menemukan kandidat yang tepat secara menyeluruh bisa menggunakan cognitive bot.

Cognitive bot bisa membantu untuk mengumpulkan semua data pendaftaran yang masuk ke sistem dari para kandidat. Selanjutnya cognitive bot juga bisa diandalkan selama proses penyaringan dari semua data kandidat yang masih, sehingga pihak HR bisa dengan mudah mendapatkan daftar kandidat terbaik yang paling mendekati kriteria dan kualifikasi.

Dengan menerapkan langkah otomatisasi rekrutmen karyawan ini, pihak HR bisa memangkas banyak proses dan waktu sehingga bisa digunakan untuk mengurus pekerjaan lain. Tim HR tidak perlu lagi melakukan proses follow ke masing – masing kandidat yang jumlahnya mungkin tembus hingga ratusan ribu pelamar.

Dalam hal ini, tim HR hanya berperan langsung dalam proses peninjauan assignment saja, sisanya bisa dikerjakan secara otomatis oleh cognitive bot.

3.Laporan Akhir Proses Rekrutmen Karyawan Terkait Kandidat Terbaik

Setelah semua proses rekrutmen berjalan secara otomatis, selanjutnya cognitive bot akan membuat laporan terkait kandidat – kandidat terbaik dan paling sesuai yang nantinya dikirimkan langsung kepada HR Manager agar bisa ditinjau lebih lanjut.

Daftar Teknologi Otomatisasi yang Bisa Dimanfaatkan Selama Proses Rekrutmen Karyawan

Dewasa ini, proses rekrutmen karyawan sudah banyak memanfaatkan teknologi dengan tujuan untuk mempercepat proses sehingga bisa menghemat waktu, biaya dan tampil profesional di hadapan para kandidat pelamar kerja.

Namun untuk menerapkannya, dibutuhkan ketelitian dan pertimbangan lebih lanjut agar tidak salah pilih teknologi untuk otomatisasi proses rekrutmen.

Lantas teknologi seperti apa yang cocok dan direkomendasikan untuk mendukung otomatisasi proses rekrutmen karyawan?

Di bawah ini terdapat beberapa teknologi populer dan paling banyak digunakan oleh para tim HR, contohnya seperti:

1.Otomatisasi Proses Rekrutmen dengan Application Tracking System

Application Tracking System menjadi teknologi terbanyak yang digunakan oleh tim HR. Salah satu alasannya adalah karena proses penggunaannya yang mudah untuk dipelajari sehingga membuat tim H lebih nyaman.

Di samping itu, Application Tracking System bisa diandalkan untuk mengefisiensi dan mempercepat jalannya proses rekrutmen. Dengan begitu, proses rekrutmen bisa lebih sistematis dan tentu saja lebih mudah untuk diatur.

Application Tracking System ini bisa dimanfaatkan mulai dari tahap awal proses rekrutmen karyawan  sampai mengirimkan pesan notifikasi kepada seluruh kandidat yang berhasil mengapply lowongan pekerjaan melalui website resmi perusahaan.

Alhasil, tim HR tidak perlu lagi melakukan tugas manualnya mengontak para kandidat satu persatu.

2.Crowdsource Recruitment

Banyak tim HR yang menganggap sistem Crowdsource Recruitment seperti sumber kehidupan bagi mereka. Bagaimana tidak, dengan memanfaatkan sistem tersebut, pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.

Proses rekrutmen pada dasarnya membutuhkan banyak waktu dan tenaga jika dilakukan secara manual seperti mencari, memilih hingga mengontak para kandidat satu persatu. Ditambah lagi akan muncul masalah baru saat kandidat yang dianggap cocok dan tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan tidak responsif atau sulit untuk dihubungi.

Kehadiran sistem Crowdsource Recruitment membuat tim HR tidak lagi melakukan pekerjaan penyaringan kandidat secara manual. Crowdsource Recruitment yang mengadopsi teknologi artificial intelligence akan bekerja secara cepat dengan cara mencocokkan data yang ada di profil para kandidat dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Dari segi keuntungan yang didapatkan oleh para kandidat, mereka bisa merasakan secara langsung dampak transparansi terhadap lowongan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Dampaknya, para kandidat bisa menemukan dan memilih dengan mudah pekerjaan atau posisi yang paling sesuai dengan minat mereka.

3.Employer Background Check

Mempekerjakan karyawan baru bagi perusahaan sudah menjadi rutinitas untuk meningkatkan produktivitas. Selama proses rekrutmen berlangsung, tim HR kan melalui serangkaian proses yang salah satunya adalah pemeriksaan latar belakang para kandidat.

Dengan memanfaatkan sistem Employer Background Check, tim HR tidak perlu lagi melakukan pekerjaan secara manual. Mulai dari pengecekan riwayat pekerjaan, riwayat pendidikan, hingga data penting lainnya bisa dilakukan secara otomatis.

Tidak heran sistem Employer Background Check menjadi salah satu teknologi paling diandalkan untuk otomatisasi proses rekrutmen karyawan saat ini.

Kesimpulan

Pemanfaatan teknologi di berbagai bidang memang bisa memberikan dampak yang signifikan. Termasuk salah satunya dalam proses rekrutmen karyawan. Kemampuan beradaptasi yang baik terhadap perkembangan zaman, sangat dibutuhkan oleh tim HR sehingga membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah dan ringan.

Salah satunya adalah dengan menggunakan otomatisasi proses rekrutmen karyawan. Namun yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah, otomatisasi proses rekrutmen tidak bisa dijadikan sebagai pengganti peran HR ya. Lebih tepatnya adalah sebagai pelengkap yang bisa saling mendukung.

baca juga: Cara Terbaik Melakukan Rekrutmen Karyawan yang Bagus

Cara Menggunakan ChatGPT untuk Manajemen SDM, Begini Langkahnya

ChatGPT untuk Manajemen SDM – Setelah resmi diluncurkan pada bulan November 2022 lalu oleh pihak OpenAI, banyak pihak di seluruh dunia yang tertarik dan menaruh perhatian pada ChatGPT.

Sebagai salah satu jenis teknologi yang termasuk dalam kategori Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, ChatGPT dianggap membawa banyak manfaat dan menawarkan kemudahan selama proses pengoperasiannya.

Sebagian besar, ChatGPT digunakan oleh para pengguna di seluruh dunia untuk mendapatkan informasi. Selain informasi, ChatGPT juga menawarkan keunggulan lain seperti bisa digunakan untuk membuat konten, menjawab berbagai jenis pertanyaan dan berbagai tujuan menarik lainnya.

Tidak mau kalah dengan pengguna pribadi, banyak perusahaan yang juga mulai memanfaatkan keberadaan ChatGPT untuk mendukung kegiatan operasional bisnis termasuk manajemen SDM.

Lantas bagaimana cara menggunakan ChatGPT untuk manajemen SDM?

chatgpt untuk manajemen sdm

Cara Lengkap Menggunakan ChatGPT untuk Manajemen SDM

Kondisi pasca pandemi covid 19 bisa dianggap sebagai momentum yang sangat tepat untuk banyak perusahaan mulai merambah pemanfaatan teknologi. Tujuan utamanya, tidak lain dan tidak bukan untuk mengoptimalkan kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.

Di sisi lain, dengan selalu update dan menggunakan teknologi, bisa dikatakan sebagai upaya perusahaan untuk beradaptasi pada perubahan zaman.

Keberadaan teknologi sangat tepat dimanfaatkan sebagai sarana dalam menciptakan berbagai kemudahan bagi perusahaan untuk bisa mewujudkan tujuan dan target yang diinginkan. Dimana di dalamnya juga termasuk dalam proses manajemen SDM agar lebih efektif dan efisien.

Dalam hal ini, keberadaan teknologi ChatGPT mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam mengambil alih tugas sekaligus fungsi dari departemen SDM pada perusahaan.

Salah satu tugas yang bisa diambil alih adalah dalam menganalisis jabatan untuk menjelaskan tentang uraian pekerjaan. Terlebih untuk perusahaan yang memiliki jumlah karyawan ribuan atau bahkan ratusan ribu.

Berikut cara menggunakan ChatGPT untuk manajemen SDM:

1.Kunjungi Situs chat.openai.com

Pertama, Anda bisa langsung mengunjungi situs resmi dari chat.openai.com terlebih dahulu. Setelah berhasil mengunjungi situsnya, Anda bisa langsung melakukan registrasi pengguna terlebih dahulu. Caranya sangat mudah kok, siapkan alamat email atau bisa juga dengan menggunakan microsoft account.

2.Mulai Penggunaan ChatGPT untuk Manajemen SDM

Setelah Anda berhasil masuk, silahkan langsung mengetikkan apa saja sesuai kebutuhan. Mulai dari tanya jawab umum, berbagai bantuan penjualan dan pemesanan, konsultasi seputar kesehatan dan medis, dukungan psikologis dan lainnya.

3.Manfaatkan ChatGPT untuk Manajemen SDM

Sebagai contoh ChatGPT untuk manajemen SDM yang bisa Anda coba seperti uraian jabatan“HR Officer” dengan kata kunci “” make job description for HR Officer. Nantinya ChatGPT akan menampilkan hasil yang sangat rinci mulai dari Job Title, Job Overview, Key Responsibilities, Qualifications, Salary and Benefits hingga Working Conditions.

Dalam hal ini, perusahaan bisa hemat pengeluaran dari segi biaya uraian pekerjaan. Tata kelola SDM menjadi lebih efisien dan mudah berkat pemanfaatan teknologi ChatGPT dari OpenAI.

Bagaimana, mudah bukan pemakaian ChatGPT untuk manajemen SDM. Memang, untuk bisa memanfaatkan ChatGPT secara maksimal dibutuhkan keterampilan teknologi dan bahasa Inggris.

Cara Kerja ChatGPT Secara Umum

Berdasarkan penjelasan yang diberikan langsung oleh OpenAI, ChatGPT dirancang khusus dengan menerapkan model bahasa algoritma untuk mendapatkan tanggapan yang lebih natural.

Untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik, ChatGPT memanfaatkan beberapa teknik machine learning meliputi neural networks dan transfer learning.

1.ChatGPT Menggunakan Transfer Learning

Pada sistem transfer learning, ChatGPT memanfaatkan model bahasa yang sebelumnya memang sudah ada, sudah siap dan sudah terlatih. Model bahasa yang dimaksud seperti halnya GPT-3, dimana mempunyai kemampuan hingga miliaran parameter, telah dirancang untuk memahami banyak aturan, kemampuan bahasa yang lebih natural seperti kalimat yang terlontar dari manusia hingga terlatih untuk memanfaatkan korpus data dengan jumlah yang sangat besar.

2.Chat GPT Menggunakan Neural Networks

Neural Networks terinspirasi dari sistem kerja otak manusia dimana akan memberi hasil sesuai dengan rangsangan input yang dilakukan.

Pada saat para pengguna mengajukan pertanyaan melalui inputan ke ChatGPT, maka program akan segera menganalisis teks tersebut. Mulai dari memahami struktur bahasa yang digunakan hingga mencari pola – pola terlebih dahulu sebelum memberi tanggapan berupa teks yang relevan dengan konteks yang dimaksudkan.

Selama proses berlangsung, disinilah pemanfaatan neural networks dilakukan untuk membantu menghubungkan antara semua input dan juga output yang dianggap relevan serta mempunyai kecocokan.

Sebagai informasi tambahan, neural networks adalah suatu sistem pemrosesan data yang dibangun layaknya sistem kerja otak manusia. Dimana setiap data yang masuk akan melalui sejumlah proses terlebih dahulu, mulai dari diproses beberapa lapisan untuk dipelajari hingga mendapatkan struktur data yang tepat.

Setelah semua proses layer, analisis pola dan lainnya selesai, maka akan langsung menunjukkan hasil berupa output yang sesuai.

Tips Menggunakan ChatGPT untuk Manajemen SDM

Untuk memaksimalkan penggunaan teknologi ChatGPT untuk manajemen SDM, ada beberapa tips yang harus Anda pahami terlebih dahulu, apa saja?

1.Pertanyaan yang Diajukan Harus Spesifik dan Jelas

Untuk mendapatkan respons dari ChatGPT yang lebih relevan, usahakan untuk mengajukan pertanyaan yang sifatnya lebih spesifik dan jelas. Hindari menggunakan kalimat ambigu dan sangat umum diajukan. Hal ini akan membuat sistem ChatGPT menampilkan jawaban yang kurang sempurna atau bahkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Seperti halnya manusia, kualitas jawaban yang dilontarkan, akan berbanding lurus dengan kualitas pertanyaan dan penggunaan tata bahasa yang digunakan.

2.Pastikan Bahasa yang Digunakan Harus Sopan dan Natural

Meskipun ChatGPT merupakan teknologi berbasis mesin pencarian, nyatanya ChatGPT dirancang khusus untuk memberikan jawaban yang natural dan tidak kaku layaknya mesin pada umumnya. Untuk itu, sangat disarankan kepada Anda semua selama memanfaatkan ChatGPT untuk manajemen SDM, pastikan sudah menggunakan tata bahasa yang baik, sopan dan senatural mungkin.

Selanjutnya, sebagai perbandingan, Anda juga bisa mencoba menggunakan kata – kata kasar atau tidak sopan. Pastinya hasil yang muncul akan sangat berbeda, penggunaan tata bahasa yang baik, sopan dan natural akan menghasilkan tanggapan berkualitas, relevan dan sesuai yang diharapkan

3.Manfaatkan Beberapa Metode Pertanyaan untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

Seperti halnya manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, setiap chatbot dan salah satunya termasuk ChatGPT juga mempunyai keterbatasan. Khususnya keterbatasan dalam menghasilkan tanggapan maupun dalam pemahaman.

Untuk mendapatkan hasil tanggapan yang lebih baik dan berkualitas, tidak ada salahnya jika Anda melakukan pengujian melalui beberapa metode pertanyaan. Jangan lupa untuk memastikan jawaban benar – benar bisa dipertanggungjawabkan, silahkan cari referensi lain sebagai rujukan pendukungnya ya.

Nah itulah beberapa informasi seputar ChatGPT untuk manajemen SDM yang menawarkan banyak manfaat.

Kesimpulan

Manajemen SDM bisa berjalan lancar dan sukses berkat kualitas pihak pengelolanya. Salah satunya adalah kemampuan dalam hal beradaptasi dan mengikuti perubahan zaman seperti menggunakan ChatGPT untuk mendukung manajemen SDM. Dengan memahami pemanfaatan ChatGPT dengan baik, tentu akan menghasilkan kualitas kerja yang lebih optimal dalam upaya pengelolaan sumber daya manusia pada sebuah perusahaan.

baca juga: Digitalisasi HR atau Digital HR dan Otomasi Layanan SDM dengan Teknologi Digital